Dolar AS Stabil di Tengah Ketidakpastian Perdagangan Global.

  • Dolar AS stabil di atas 108,00 didukung permintaan safe haven di tengah ketidakpastian global.
  • Stabilitas inflasi AS memperkuat ekspektasi The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga ketat.

Dolar AS tetap stabil dengan Indeks Dolar (DXY) bertahan di atas level 108,00 di tengah ketidakpastian global yang meningkat akibat pengenaan tarif baru terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Sentimen pasar menunjukkan permintaan kuat terhadap dolar sebagai aset safe haven, seiring investor mengantisipasi dampak negatif dari ketegangan perdagangan terhadap ekonomi global.

Data inflasi AS, khususnya Indeks Harga PCE, menunjukkan stabilitas, memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan tetap berhati-hati dalam kebijakan suku bunga. Stabilnya inflasi ini mengurangi spekulasi pemangkasan suku bunga agresif, menjaga daya tarik dolar di pasar global.

Namun, risiko terhadap laba korporasi AS dan potensi resesi ringan tetap menjadi perhatian pasar. Pengenaan tarif yang lebih tinggi diperkirakan dapat menekan profit perusahaan, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan dalam jangka menengah bisa melemahkan dolar jika pasar mulai memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Pengenaan Tarif Baru terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok: Eskalasi perang dagang meningkatkan ketidakpastian global, mendorong arus modal ke dolar sebagai aset aman, meskipun berdampak negatif terhadap perdagangan global.

  • Data Inflasi PCE Stabil, Meningkatkan Ekspektasi The Fed Tetap Hati-hati: Inflasi yang stabil mendukung pandangan bahwa The Fed tidak akan tergesa-gesa memangkas suku bunga, menjaga daya tarik dolar.

  • Potensi Tekanan Terhadap Laba Korporasi AS dan Risiko Resesi Ringan: Tarif yang lebih tinggi bisa mengurangi laba perusahaan, menekan ekonomi AS, dan mengurangi daya tarik dolar jika pasar mulai mengantisipasi pelonggaran moneter.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.

Harga Emas Mencetak Rekor Tertinggi di Tengah Ketidakpastian Tarif AS.

  • Gedung Putih menegaskan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko berlaku mulai 1 Februari, sementara barang impor dari China dikenai bea masuk 10%.
  • Penguatan dolar AS setelah pengumuman tarif menyebabkan emas gagal mempertahankan level di atas $2.800.

Harga emas diperdagangkan mendekati level tertinggi sepanjang masa di atas $2.800 pada hari Jumat, didorong oleh sentimen penghindaran risiko setelah Gedung Putih mengoreksi laporan Reuters terkait jadwal pemberlakuan tarif baru AS. Sekretaris Pers AS Karoline Leavitt menegaskan bahwa tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko akan berlaku mulai 1 Februari, bukan 1 Maret seperti yang diberitakan sebelumnya. Selain itu, Washington juga akan memberlakukan bea masuk 10% untuk barang-barang impor dari China.

Revisi kebijakan tarif ini memicu penguatan dolar AS, yang pada gilirannya menyebabkan emas memangkas sebagian kenaikan sebelumnya di atas $2.800. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan di $2.797, naik 0,15%. Kegagalan emas untuk mempertahankan penutupan harian di atas level psikologis tersebut dapat memicu aksi ambil untung menjelang rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS minggu depan, yang menjadi sorotan pasar.

Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan ketidakpastian. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) bulan Desember naik sesuai ekspektasi, meski secara tahunan tetap stabil. Angka ini muncul setelah data PDB kuartal IV yang lemah dan pertemuan terbaru Federal Reserve. Komentar pejabat Fed, termasuk Gubernur Michelle Bowman dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, juga akan menjadi perhatian pasar dalam menentukan arah kebijakan moneter selanjutnya.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi: Emas diperdagangkan di sekitar $2.797, naik 0,15%, mendekati level tertinggi sepanjang masa di atas $2.800.
  • Koreksi Pernyataan Gedung Putih: Gedung Putih menegaskan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko berlaku mulai 1 Februari, bukan 1 Maret seperti laporan sebelumnya.
  • Tarif Baru untuk China: AS juga akan mengenakan bea masuk 10% terhadap barang-barang impor dari China.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas melemah.

Minyak Naik Tipis, Pasar Waspadai Dampak Tarif Impor Trump dan Pertemuan OPEC+

  • Rencana tarif impor AS terhadap Kanada dan Meksiko meningkatkan risiko inflasi dan gangguan pasokan energi.
  • Pasar menantikan pertemuan OPEC+ dan data inflasi AS sebagai penentu arah harga minyak selanjutnya.

Harga minyak naik tipis pada Jumat, namun tetap mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut karena kekhawatiran atas rencana tarif impor Presiden AS Donald Trump. Minyak mentah Brent untuk Maret naik 0,4% menjadi $77,21 per barel, sementara WTI naik 0,5% menjadi $73,13 per barel. Kedua patokan turun sekitar 2% dalam sepekan karena pasar khawatir tarif terhadap Kanada dan Meksiko dapat mengganggu pasokan dan menekan permintaan.

Trump berencana mengenakan tarif 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, termasuk kemungkinan minyak mentah, meskipun ia mempertimbangkan untuk menurunkan tarif minyak Kanada menjadi 10%. Tarif ini dikhawatirkan meningkatkan harga bahan bakar di AS, mengurangi produksi kilang, dan memicu respons tegas dari Kanada. Pasar juga mengantisipasi potensi tarif tambahan 10% terhadap China yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Selain faktor geopolitik, pelaku pasar menunggu data inflasi PCE AS dan pertemuan OPEC+ pada 3 Februari. OPEC+ diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan produksi meski ada ketidakpastian terkait kebijakan energi Trump. Volatilitas harga tetap tinggi karena risiko kebijakan perdagangan yang dapat berdampak pada keseimbangan pasokan global.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Tarif Trump Terhadap Kanada dan Meksiko: Rencana tarif 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, termasuk potensi tarif untuk minyak, memicu kekhawatiran pasar. Kanada dan Meksiko adalah pemasok utama minyak AS, sehingga kebijakan ini berpotensi mengganggu pasokan.

  • Dampak Potensial terhadap Harga Minyak dan Bensin: Tarif impor minyak dapat meningkatkan harga bensin di AS, meskipun Trump mempertimbangkan untuk mengurangi tarif menjadi 10% untuk minyak Kanada demi mengurangi tekanan inflasi.

  • Ketidakpastian Kebijakan dan Risiko Pembalasan: Ketidakjelasan tentang apakah minyak akan dikecualikan dari tarif menciptakan volatilitas harga. Kanada dan Meksiko juga mengancam tindakan balasan, yang dapat memperburuk ketegangan perdagangan.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari kawasan Eropa dan AS hari ini yaitu: 

EUR

  • CPI (YoY) (Jan): Indeks Harga Konsumen tahunan yang mengukur perubahan harga barang dan jasa dari perspektif konsumen.

USD
  • S&P Global Manufacturing PMI (Jan): Indeks yang mengukur kesehatan sektor manufaktur berdasarkan survei terhadap manajer pembelian.

  • ISM Manufacturing PMI (Jan): Indeks serupa yang diterbitkan oleh Institute for Supply Management, mengukur aktivitas manufaktur di AS.

  • ISM Manufacturing Prices (Jan): Mengukur perubahan harga bahan baku dan input lainnya dalam sektor manufaktur.

Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga EUR dan USD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

EUR

Data CPI (YoY) (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.

USD

Data S&P Global Manufacturing PMI (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data ISM Manufacturing PMI (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data  ISM Manufacturing Prices (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan :

EUR

Data CPI (YoY) (Jan) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.

USD

Data S&P Global Manufacturing PMI (Jan) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Data ISM Manufacturing PMI (Jan) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Data ISM Manufacturing Prices (Jan) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Share on: