Indeks Saham Dow Jones Merosot dengan Isu Suku Bunga Tinggi.
- Indeks saham Amerika Dow jatuh pada hari Selasa.
- Data ketenagakerjaan akan terus menjadi fokus
Indeks saham Amerika Dow Jones jatuh pada hari Selasa, memperpanjang awal yang buruk hingga kuartal kedua, terutama karena saham-saham layanan kesehatan yang melemah dan lonjakan besar dalam imbal hasil Treasury.
Hal ini tersebut seiring dengan pernyataan dari beberapa pejabat Federal Reserve yang menegaskan perlunya mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Imbal hasil Treasury meningkat setelah data ekonomi yang kuat baru-baru ini, sementara pembicara dari The Fed menurunkan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga, memperumit prospek penurunan suku bunga yang lebih cepat.
Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, menegaskan bahwa tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga karena inflasi masih di atas target bank sentral sebesar 2%. Pernyataan Daly sejalan dengan komentar Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, yang menyatakan bahwa sementara The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga tahun ini, melakukan pemotongan terlalu cepat dapat menimbulkan risiko yang lebih besar daripada mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Alat FedWatch CME mencatat sekitar 62% kemungkinan penurunan suku bunga Fed pada bulan Juni, turun dari sekitar 70% minggu sebelumnya.
Pernyataan ini datang setelah data menunjukkan peningkatan lowongan pekerjaan menjadi 8,756 juta pada bulan Februari, sedikit di atas 8,748 juta pada bulan Januari, meskipun mendekati ekspektasi sebesar 8,760 juta.
Data ketenagakerjaan akan terus menjadi fokus, dengan laporan penggajian bulan Maret dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat. Perekonomian AS diperkirakan menambah 205.000 lapangan kerja di bulan Maret, melambat dari 275.000 lapangan kerja yang ditambahkan di bulan Februari, dengan harapan bahwa perekonomian akan mengalami “soft landing”, di mana inflasi tetap terkendali sementara perekonomian terhindar dari penurunan yang tajam.
Harga Emas Kembali Mencetak Rekor Tertinggi di Tengah Ketidakpastian Terhadap Penurunan Suku Bunga The Fed.
- Harga emas terus mencetak All Time High
- Kenaikan harga logam mulia ini menarik perhatian karena spekulasi mengenai kemungkinan penurunan suku bunga
Harga emas terus mencetak All Time High lagi di tengah harapan penurunan suku bunga yang lebih cepat dari The Fed kembali terhambat pada hari Senin setelah data AS yang kurang optimis dirilis. PMI manufaktur ISM naik lebih dari yang diantisipasi pada bulan Maret, melampaui level 50 dan memasuki zona ekspansi untuk pertama kalinya sejak September 2022, mengkhawatirkan bahwa tekanan inflasi belum sepenuhnya berkurang.
Peningkatan yang kuat dalam pembacaan PMI ini muncul setelah laporan PCE inti yang lemah pada hari Jumat dan pernyataan agak hawkish dari Ketua Fed Powell. Meskipun data CPI dan PCE terus menunjukkan bahwa inflasi secara keseluruhan masih dalam tren penurunan, meskipun secara bertahap, indikator lain menyoroti kehati-hatian The Fed terhadap perkiraan harga ke depan.
Pecinta emas akan merasa senang ketika perdagangan bulan April dimulai, dengan melihat harga emas berjangka mencapai level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan harga logam mulia ini menarik perhatian karena adanya spekulasi mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juni.
Konflik Geopolitik Dorong Harga Minyak Mentah Naik.
- Harga minyak naik pada hari Selasa karena konflik geopolitik mendorong harga minyak mentah
- Potensi harga minyak terus berlanjutnya karena pembatasan ekspor produk Rusia dapat menyempitkan pasokan minyak.
Harga minyak naik pada hari Selasa setelah serangan Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong harga minyak mentah.
Harga kontrak berjangka Brent untuk pengiriman bulan Juni naik sebesar $1,50 atau 1,7%, mencapai $88,92 pada penutupan, setelah mencapai puncak $89,08. Sedangkan harga kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk bulan Mei naik sebesar $1,44 atau sekitar 1,7%, menjadi $85,15 pada penutupan, setelah mencapai puncak $85,46, level tertinggi sejak Oktober.
Sebuah pesawat tak berawak Ukraina menyerang salah satu kilang minyak terbesar Rusia dalam serangan yang semula dianggap bisa dihadapi oleh Rusia. Pabrik pemrosesan gas Astrakhan Rusia, yang dikelola oleh Gazprom, juga menghentikan produksi produk minyak bumi setelah penghentian terkait perbaikan pada tanggal 30 Maret.
Analisis Reuters atas gambar yang menunjukkan dampak serangan tersebut menunjukkan bahwa serangan tersebut mengenai unit penyulingan minyak utama kilang tersebut, yang menyumbang sekitar setengah dari total kapasitas produksi tahunan pabrik sebesar 340.000 barel per hari. Meskipun demikian, kerusakan tersebut tampaknya tidak serius.
Meskipun stok bensin dan solar di Rusia masih tinggi, Moskow menghadapi serangan Ukraina terhadap kilang minyak serta menyerang infrastruktur energi Ukraina.
Potensi terus berlanjutnya pembatasan ekspor produk Rusia dapat menyempitkan pasokan minyak, mendorong AS untuk menghitung ulang saldo minyak mereka sepanjang bulan ini dan kemungkinan setelahnya, menurut Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari EUR dan USD hari ini yaitu :
Uni eropa akan merilis data CPI data ini mengenai perubahan rata-rata harga sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu periode waktu tertentu. CPI digunakan untuk memahami tingkat inflasi atau deflasi dalam suatu ekonomi.
AS akan melaporkan Data ADP Nonfarm Employment Change adalah laporan bulanan yang memberikan informasi tentang perkiraan jumlah pekerjaan baru yang dibuat di sektor nonpertanian (di luar sektor pertanian) selama bulan yang berakhir pada tanggal tertentu.
Data S&P Global US Manufacturing Servces PMI adalah indikator ekonomi yang mencerminkan kondisi aktivitas manufaktur di bidang jasa dalam suatu negara.
ISM Non – Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) adalah indeks yang mengukur tingkat aktivitas manufaktur di bidang jasa di Amerika Serikat.
ISM Non – Manufacturing Prices adalah indeks yang mengukur perubahan biaya harga dalam sektor jasa manufaktur.
Pidato The Fed Chairman Powell menjadi perhatian pasar keuangan dan investor karena berpotensi memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter masa depan seperti suku bunga, inflasi, dan kondisi ekonomi secara umum.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk EUR dan USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.
Data ADP Nonfarm Employment Change rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data S&P Global US Manufacturing Services PMI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data ISM Non- Manufacturing PMI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk OIL.
Perkiraan :
EUR
Data CPI (YoY) (Mar) rilis lebih rendah dari data previous.
USD
Data ADP Nonfarm Employment Change (Mar) rilis lebih tinggi dari data previous.
Data S&P Global US Manufacturing PMI (Mar) rilis lebih rendah dari data previous
Data ISM Manufacturing PMI (Mar) lebih tinggi dari data previous.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih rendah dari data previous.