S&P 500 Ditutup Lebih Tinggi, Investor Fokus pada Laporan Ekonomi dan Pendapatan Perusahaan Teknologi.

- Ind.eks utama AS naik karena investor menunggu data ekonomi utama dan laporan laba kuartal perusahaan besar.
- Pemilu mendatang antara Trump dan Harris menjadi sorotan tambahan bagi pasar
Indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi pada hari Senin, melanjutkan tren kenaikan baru-baru ini menjelang minggu yang sibuk dengan rilis data ekonomi utama dan laporan keuangan perusahaan teknologi besar. Pada pukul 4:00 sore ET (20:00 GMT), Dow Jones Industrial Average naik 273 poin atau 0,3%, sedangkan S&P 500 dan NASDAQ Composite masing-masing menguat 0,3%. Selain laporan pendapatan, perhatian pasar juga tertuju pada data ekonomi yang dimulai dengan laporan ketenagakerjaan bulanan yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Laporan pekerjaan tersebut diperkirakan akan menunjukkan perlambatan dalam pertumbuhan lapangan kerja menjadi 111.000 untuk bulan Oktober, seiring dampak dari pemogokan serta cuaca ekstrem akibat Badai Helene dan Milton. Tingkat pengangguran diproyeksikan tetap stabil di 4,1%. Goldman Sachs mencatat bahwa badai dan pemogokan diperkirakan mengurangi lapangan kerja sekitar 40-50 ribu pekerja bulan ini.
Fokus Pemilu dan Pengaruhnya pada Dolar AS
Dengan pemilu presiden AS semakin dekat, perhatian investor kini juga tertuju pada persaingan ketat antara kandidat Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat. Dalam jajak pendapat, keduanya imbang di tingkat nasional maupun di negara-negara bagian kunci, meskipun Trump telah sedikit memperlebar marginnya baru-baru ini.
Indeks Dolar AS (DXY) turun pada hari Senin, menghapus kenaikan sebelumnya karena aksi ambil untung sebelum data ekonomi AS akhir bulan ini. Dolar tetap tertekan di tengah kekhawatiran inflasi, dengan pejabat Federal Reserve yang berhati-hati dan pasar memprediksi adanya penurunan suku bunga di akhir tahun ini.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Jelang Rilis Laporan Pendapatan dan Data Ekonomi: Investor optimis menunggu rilis laporan keuangan dari perusahaan besar, khususnya di sektor teknologi, serta data ekonomi utama, termasuk laporan pekerjaan dan PDB kuartal ketiga AS.
- Kekhawatiran Terhadap Dampak Suku Bunga: Meskipun ekonomi AS kuat, pasar masih mewaspadai dampak dari potensi kenaikan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve.
- Pengaruh Pemilu Mendatang: Ketidakpastian seputar pemilu presiden AS juga memengaruhi sentimen pasar saham.
Secara keseluruhan berpengaruh harga indeks saham AS menguat.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
- Menjelang Data Ekonomi: Meskipun ekonomi AS tetap kuat, data ekonomi utama minggu ini seperti laporan pekerjaan dan inflasi (indeks PCE) akan menjadi acuan untuk pergerakan dolar.
- Potensi Penurunan Suku Bunga: Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga di akhir tahun ini atau awal tahun depan melemahkan dolar AS.
Secara keseluruhan berpengaruh harga Dollar AS melemah.

- Harga emas bertahan di level tinggi saat ketegangan Timur Tengah sedikit mereda
- Investor mengamati data ekonomi AS dan pemilu presiden sebagai faktor yang dapat memengaruhi permintaan emas
Harga emas berhasil memangkas sebagian kerugiannya dan tetap mendekati rekor tertinggi pada perdagangan Asia, Senin, seiring meredanya ketakutan akan eskalasi besar konflik di Timur Tengah yang mengurangi permintaan logam ini sebagai aset safe haven. Pada pukul 13:11 ET (18:11 GMT), harga emas spot tercatat turun 0,3% menjadi $2.740,90 per ons, sementara kontrak emas berjangka Desember turun 0,1% menjadi $2.752,75 per ons, sedikit di bawah rekor $2.772,60.
Pelemahan dolar AS dari level tertinggi sesi turut membantu komoditas, termasuk emas, untuk memangkas beberapa kerugian. Dilansir dari fxstreet.com kekhawatiran geopolitik menurun setelah Israel tidak menyerang fasilitas minyak dan nuklir Iran dalam serangan akhir pekan. Meski Iran mengancam akan membalas, dampak serangan tersebut dianggap terbatas.
Pengaruh Pemilu AS dan Data Ekonomi
Investor juga memperhatikan perkembangan politik di AS, dengan pemilihan presiden mendatang yang masih menunjukkan persaingan ketat antara kandidat Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris dari Demokrat. Ketidakpastian ini diperkirakan dapat meningkatkan permintaan aset safe haven, meskipun dolar AS cenderung lebih diuntungkan.
Di sisi lain, agenda ekonomi AS yang padat akan menjadi fokus investor. Rilis data ketenagakerjaan, PDB kuartal ketiga, serta indeks PCE – ukuran inflasi pilihan Fed – akan diawasi ketat sebagai petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter The Fed.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Meredanya Ketegangan Geopolitik: Kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah sedikit mereda setelah Israel menghindari menyerang fasilitas energi dan nuklir Iran.
- Pelemahan Dolar AS: Dolar AS yang melemah membantu menahan tekanan pada harga emas. Dengan dolar yang lebih lemah, emas menjadi lebih menarik bagi investor global, mendukung harga emas di pasar spot.
- Ketidakpastian Menjelang Pemilu AS: Persaingan ketat antara kandidat presiden Donald Trump dan Kamala Harris memicu ketidakpastian yang cenderung mendukung emas sebagai aset perlindungan.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Terjun Bebas Setelah Serangan Israel ke Iran Hindari Fasilitas Minyak.

- Israel serang Iran namun hindari fasilitas minyak dan nuklir, meredakan kekhawatiran pasokan energi.
- Pasar menantikan data ekonomi global untuk mengukur permintaan minyak.
Harga minyak dunia anjlok tajam pada Senin pagi setelah serangan Israel ke Iran akhir pekan lalu tidak menyasar fasilitas minyak dan nuklir negara tersebut, mengurangi risiko terganggunya pasokan energi dari kawasan Timur Tengah. Pada pukul 08:50 ET (12:50 GMT), harga minyak mentah Brent melemah 5,9% menjadi $71,14 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 6,3% ke $67,27 per barel. Kedua kontrak kini mendekati level terendah sejak awal Oktober.
Dilansir dari investing.com Israel meluncurkan serangan ke beberapa lokasi militer di Iran pada hari Sabtu, tetapi menghindari target fasilitas energi dan nuklir utama. Hal ini meredakan kekhawatiran pasar atas eskalasi konflik yang dapat mengganggu pasokan minyak dari wilayah penghasil minyak utama. Meskipun Iran tetap mengancam tindakan balasan, pasar merespons positif pada penurunan potensi risiko pasokan.
Data Ekonomi Global Menjadi Fokus
Selain isu geopolitik, investor juga tengah memantau rilis data ekonomi global yang dijadwalkan minggu ini untuk mengukur permintaan minyak lebih lanjut. Data produk domestik bruto (PDB) dari AS dan zona euro, indeks harga PCE – indikator inflasi utama Federal Reserve, serta laporan pekerjaan bulanan akan dirilis dalam beberapa hari ke depan.
Selain itu, data indeks manajer pembelian dari China, negara pengimpor minyak terbesar di dunia, akan diumumkan akhir minggu ini. Ini diharapkan memberi petunjuk baru tentang pertumbuhan ekonomi China setelah pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus selama bulan lalu.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Meredanya Risiko Geopolitik: Serangan Israel ke Iran akhir pekan lalu tidak menyasar fasilitas minyak dan nuklir utama, sehingga kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan energi dari Timur Tengah menurun.
- Pasokan Diprediksi Surplus di 2025: Menurut analis, perkiraan surplus pasokan minyak pada tahun 2025 menambah tekanan turun pada harga minyak.
- Rilis Data Ekonomi Global: Data ekonomi utama seperti produk domestik bruto (PDB) AS dan zona euro, serta data inflasi dan ketenagakerjaan yang akan dirilis minggu ini, dapat memberi petunjuk lebih lanjut tentang permintaan minyak.
Secara keseluruhan berpengaruh harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari USD hari ini yaitu :
- CB Consumer Confidence (Oct) adalah indikator ekonomi yang mengukur tingkat kepercayaan konsumen di Amerika Serikat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan masa depan.
- JOLTS Job Openings (Sep) adalah indikator ekonomi yang menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia di Amerika Serikat pada bulan September.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data CB Consumer Confidence (Oct) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data JOLTS Job Openings (Sep) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data CB Consumer Confidence (Oct) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data JOLTS Job Openings (Sep) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.