Dolar AS Melemah Menjelang Rilis Data Ekonomi Penting, Sementara DJIA dalam Tekanan Turun.

  • Indeks Dolar AS (DXY) perlahan menurun menjelang rilis data ekonomi penting minggu ini.
  • Pasar kehilangan harapan untuk penurunan suku bunga pada bulan Juni.

Indeks Dolar AS (DXY) perlahan menurun saat pasar AS bersiap untuk rilis data ekonomi minggu ini. Meskipun laporan pada hari Selasa menunjukkan data sektor Keyakinan dan Perumahan yang kuat, USD tetap melemah menjelang rilis data penting selama minggu ini.

Walaupun terdapat sedikit penurunan dan pasar kehilangan harapan akan penurunan suku bunga pada bulan Juni atau Juli, ketahanan ekonomi AS memungkinkan The Fed untuk tetap berhati-hati, sehingga dapat melindungi Dolar AS. 

Produk Domestik Bruto (PDB) dan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang akan dirilis pada hari Kamis akan menjadi penentu langkah-langkah Federal Reserve (Fed) ke depan. Saat ini, peluang menunjukkan pemotongan suku bunga pertama mungkin terjadi pada bulan September.

Sementara indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menurun pada hari Selasa setelah pasar AS kembali beroperasi usai liburan panjang akhir pekan. Dow Jones mengalami penurunan signifikan dibandingkan indeks-indeks utama AS lainnya, turun lebih dari setengah persen akibat investor menarik saham-saham di sektor layanan kesehatan dan bioteknologi yang terdaftar di Dow Jones.

Empat saham terkait kesehatan yang terdaftar di Dow Jones turun tajam pada hari Selasa, menyeret indeks ekuitas utama ke zona merah. Indeks Keyakinan Konsumen dan Prospek Inflasi dari Conference Board meningkat pada bulan Mei, menunjukkan tantangan bagi Federal Reserve (Fed) untuk menurunkan suku bunga secepat yang diharapkan para investor. 

Dilansir dari reuters.com pernyataan dari Presiden Bank Sentral Federal Minneapolis, Neel Kashkari, menunjukkan bahwa bank sentral AS mungkin menunggu kemajuan signifikan dalam inflasi sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga. Ini menandakan bahwa kebijakan moneter mungkin tetap tidak berubah dalam waktu dekat. Selain itu, Kashkari juga menyatakan bahwa bank sentral berpotensi menaikkan suku bunga jika inflasi tidak menurun lebih jauh.

Arah sentimen untuk USD cenderung negatif.

Arah sentimen untuk indeks saham AS cenderung negatif.

Emas Menguat Tipis di Tengah Kenaikan Imbal Hasil Treasury.

  • Harga emas naik sekitar 0,15% di akhir sesi Amerika.
  • Tingginya imbal hasil obligasi Treasury AS membuat emas kurang menarik.

Harga emas sedikit naik di akhir sesi Amerika, mencatat kenaikan sekitar 0,15%, meskipun tingginya imbal hasil obligasi Treasury AS membuat emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil, menjadi kurang menarik. Akibatnya, Dolar AS menghapus penurunan sebelumnya dan membatasi kenaikan emas. XAU/USD diperdagangkan pada $2.357, naik 0,28% dari harga pembukaannya.

Wall Street diperdagangkan dengan kerugian, sementara imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun naik tajam ke level tertinggi sejak awal Mei, yang mendorong lonjakan imbal hasil riil. Ini biasanya berkorelasi terbalik dengan harga emas, sehingga membatasi kenaikan logam kuning. Pejabat Federal Reserve menyampaikan pesan hawkish pada hari Selasa. 

Dari sisi data, Kepercayaan Konsumen Conference Board (CB) membaik pada bulan Mei, namun kekhawatiran terhadap resesi kembali muncul.

Minggu ini, para pedagang bersiap untuk rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan April, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve. Angka inti diperkirakan sebesar 2,8% YoY, sementara PCE utama diperkirakan meningkat sebesar 0,3% MoM.

Arah sentimen untuk harga emas cenderung negatif.

Ketahanan Pasar Minyak di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Risiko Pasokan.

  • Ketegangan Geopolitik dan Risiko Pasokan.
  • Persepsi tentang ketergantungan pasar minyak yang besar pada satu sumber.

Kegaduhan geopolitik, kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, dan risiko pasokan tetap menjadi perhatian investor dalam pasar minyak. Namun, ketahanan komoditas terhadap guncangan pasokan mungkin sering diremehkan. Selama periode ini, premi risiko cenderung lebih tinggi tetapi bersifat sementara, mencerminkan ketidakpastian mengenai potensi masalah pasokan di wilayah yang merupakan produsen utama global.

Dikutip dari investing.com menurut Julius Baer, persepsi bahwa pasar sangat bergantung pada satu sumber mungkin sudah “ketinggalan zaman.” Norbert Rücker, kepala ekonomi dan penelitian generasi berikutnya di grup Swiss, menyatakan dalam sebuah catatan yang dirilis kepada klien dan pasar pada hari Selasa bahwa pasar minyak saat ini lebih tahan terhadap guncangan pasokan karena beberapa alasan. Julius Baer memprediksi harga akan turun di bawah $80 per barel karena pasokan yang melimpah, sentimen yang mereda, dan biaya produksi yang terkendali.

Salah satu alasan utama yang dikemukakan Julius Baer adalah adanya kapasitas produksi yang cukup besar. Meskipun ada pengurangan produksi yang dilakukan oleh pelaku pasar di Timur Tengah untuk mempertahankan harga secara artifisial, pasar memiliki “bantalan yang layak.” Rücker menunjukkan bahwa kapasitas produksi yang tersedia mencapai sekitar 5% dari total pasokan minyak.

Arah sentimen untuk harga minyak cenderung negatif.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat perilisan data fundamental dari EUR hari ini yaitu :

Indeks Harga Konsumen Jerman (German Consumer Price Index, atau German CPI) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di Jerman selama periode waktu tertentu. CPI adalah salah satu indikator utama inflasi, yang menunjukkan tingkat kenaikan atau penurunan harga dari waktu ke waktu.

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang EUR hari ini.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data German CPI (MoM) (May) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan : 

Data German CPI (MoM) (May) di rilis lebih rendah dari data sebelumnya.

Share on: