Dolar Melemah, Fokus Beralih ke Keputusan Federal Reserve dan Pemulihan Saham Teknologi.

  • Mayoritas taruhan bullish dolar oleh dana lindung nilai masih utuh meskipun indeks dolar melemah.
  • Ekspektasi suku bunga tidak berubah dan pernyataan Jerome Powell menjadi kunci sentimen pasar.

Kemerosotan dolar minggu lalu menghapus sekitar 25% dari kenaikan yang dicapai sejak akhir kuartal ketiga, menimbulkan pertanyaan apakah investor mulai mengurangi eksposur mereka. Namun, data dari Bank of America (BofA) menunjukkan bahwa mayoritas posisi long dolar AS, terutama oleh dana lindung nilai, masih bertahan. Para ahli strategi BofA mencatat bahwa sekitar 70-75% dari posisi USD yang dibangun pada kuartal keempat tetap utuh, dengan hanya 30% dari posisi long dolar yang dilepas.

Perubahan posisi ini sejalan dengan pelemahan pada indeks dolar, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve tertahan setelah data inflasi terbaru menunjukkan tekanan harga yang masih kuat. Fokus pasar saat ini beralih ke pertemuan Federal Reserve, di mana The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Pernyataan Jerome Powell akan menjadi sorotan, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran inflasi yang dipicu kebijakan Presiden Trump.

Sementara itu, sektor teknologi di Wall Street menunjukkan pemulihan. Nvidia memimpin rebound saham terkait AI setelah penurunan signifikan sehari sebelumnya. Investor juga menanti laporan keuangan dari raksasa teknologi seperti Microsoft, Meta, dan Apple, serta data ekonomi penting seperti indeks harga PCE dan estimasi awal PDB kuartal keempat yang dirilis akhir pekan ini.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Pelemahan indeks dolar minggu lalu dan pelepasan sebagian posisi long oleh investor mencerminkan adanya tekanan pada dolar. Namun, mayoritas posisi bullish masih bertahan, menunjukkan pasar belum sepenuhnya pesimis.
  • Data inflasi yang kuat meredam ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve, mendukung dolar untuk sementara waktu.
  • Perkembangan geopolitik yang cepat dan kebijakan Presiden Trump menciptakan ketidakpastian tambahan, yang berpotensi membebani sentimen terhadap dolar.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS melemah.

Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:

  • Indeks S&P 500, Dow Jones, dan NASDAQ ditutup lebih tinggi, didorong oleh pemulihan saham teknologi seperti Nvidia, yang memimpin rebound setelah penurunan signifikan sebelumnya.
  • Investor menantikan laporan keuangan dari perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Meta, Apple, dan Tesla, yang dapat menjadi katalis utama untuk pergerakan indeks.
  • Pasar memperkirakan suku bunga tidak akan berubah, sehingga memberikan dukungan sementara bagi saham, terutama jika komentar dari Jerome Powell menunjukkan sikap dovish atau netral terhadap kebijakan moneter ke depan.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Harga Emas Naik di Tengah Kekhawatiran Tarif Impor dan Sentimen Konsumen AS yang Memburuk.

  • Logam mulia naik 0,88% ke $2.763 per troy ounce, didorong oleh permintaan safe haven di tengah kekhawatiran kebijakan tarif perdagangan AS.
  • Data ekonomi AS yang beragam dan kebijakan perdagangan Trump meningkatkan volatilitas, sementara Fed diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga.

Harga emas naik tajam pada hari Selasa, pulih dari level terendah empat hari, didukung oleh arus masuk ke aset safe haven setelah komentar perdagangan Presiden AS Donald Trump yang meningkatkan kekhawatiran pasar. XAU/USD diperdagangkan di $2.763 per troy ounce, naik 0,88%, dengan harga emas sempat berkonsolidasi sebelum menembus level $2.750. Investor kini mengamati potensi rekor tertinggi di $2.790, seiring kekhawatiran “perang dagang” yang dipicu oleh tarif impor baru untuk chip, farmasi, baja, aluminium, dan tembaga.

Di sisi lain, arus masuk ke aset safe haven juga memperkuat dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY) mencapai puncak harian di 108,05 sebelum berbalik ke 107,92, mencatat kenaikan 0,47%. Data ekonomi AS menunjukkan hasil yang beragam; pesanan barang tahan lama total menurun untuk bulan kedua berturut-turut, sementara pesanan inti meningkat. Namun, keyakinan konsumen memburuk pada Desember, dengan meningkatnya kekhawatiran atas pasar tenaga kerja, menurut laporan dari The Conference Board.

Sementara itu, perhatian pasar tertuju pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai minggu ini. Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga karena proses disinflasi yang terhenti. Kebijakan perdagangan Trump yang kontroversial menambah lapisan ketidakpastian bagi pejabat Fed, yang kemungkinan akan mengambil pendekatan hati-hati dalam menilai dampak terhadap kebijakan moneter ke depan.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Harga emas naik 0,88% menjadi $2.763 per troy ounce, didorong oleh permintaan safe haven akibat kekhawatiran terkait kebijakan tarif perdagangan AS dan ketidakpastian ekonomi global. Investor mencari perlindungan di tengah meningkatnya risiko pasar.
  • Data ekonomi AS yang beragam, memburuknya keyakinan konsumen, serta potensi dampak kebijakan perdagangan Trump memicu daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap risiko dan inflasi.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.

Harga Minyak Naik di Tengah Rencana Tarif Trump dan Ketidakpastian Pasokan Libya.

  • Brent naik 0,53% menjadi $77,49 per barel, sementara WTI naik 0,82% menjadi $73,77 per barel, meskipun kekhawatiran permintaan global menahan kenaikan.
  • Tarif impor Trump, gangguan pasokan Libya, dan data manufaktur China yang lemah menjadi penggerak utama sentimen pasar minyak.

Harga minyak mentah naik pada hari Selasa, pulih dari posisi terendah mingguan, dengan minyak Brent ditutup naik 41 sen (0,53%) menjadi $77,49 per barel, sementara WTI naik 60 sen (0,82%) menjadi $73,77 per barel. Pemulihan harga didukung oleh konfirmasi Gedung Putih bahwa Presiden Donald Trump tetap berencana mengenakan tarif 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko pada akhir pekan ini. Namun, kekhawatiran mengenai lemahnya permintaan minyak akibat data ekonomi China yang negatif membatasi kenaikan.

Di Libya, aktivitas ekspor minyak sempat terhenti setelah protes lokal di pelabuhan Es Sider dan Ras Lanuf, yang mengancam sekitar 450.000 barel per hari. Meski demikian, Perusahaan Minyak Nasional Libya memastikan bahwa aktivitas ekspor kembali normal setelah negosiasi dengan pengunjuk rasa. Sementara itu, prospek permintaan global tetap suram akibat kontraksi aktivitas manufaktur di China dan dampak kebijakan tarif baru serta sanksi AS terhadap perdagangan minyak Rusia.

Selain itu, kondisi cuaca hangat di AS menekan permintaan bahan bakar pemanas, menambah ketidakpastian terhadap pasar energi. Di sisi lain, beberapa kilang di China telah mengurangi atau menghentikan produksi akibat pajak baru dan kebijakan tarif, semakin menekan impor minyak. “Nada pasar yang hati-hati masih membayangi harga minyak, dengan risiko gangguan pasokan dari Libya dan ketidakpastian kebijakan AS yang tetap menjadi perhatian utama,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Pemulihan harga minyak mentah Brent dan WTI menunjukkan adanya dukungan dari risiko gangguan pasokan di Libya, meskipun sementara, dan rencana tarif impor oleh AS yang memengaruhi ekspektasi pasar

  • Data manufaktur China yang lebih lemah dari perkiraan dan suhu hangat di AS yang menekan permintaan bahan bakar pemanas membatasi potensi kenaikan harga.

  • Sanksi AS terhadap perdagangan minyak Rusia dan pengurangan aktivitas kilang di China menambah tekanan pada prospek permintaan global.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari kawasan Eropa dan Canada hari ini yaitu: 

ECB Press Conference, konferensi pers Bank Sentral Eropa (ECB) dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter ke depan, terutama mengenai suku bunga dan inflasi.

Keputusan Suku Bunga Bank of Canada, Bank of Canada (BoC) memutuskan untuk menurunkan suku bunga dari 3.25% ke 3.00%. Penurunan suku bunga cenderung melemahkan dolar Kanada karena mengurangi daya tarik imbal hasil aset berbasis CAD.

Crude Oil Inventories, data untuk melihat stok minyak mentah AS menunjukkan perubahan jumlah persediaan minyak di gudang penyimpanan.

Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga EUR dan CAD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data BoC Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk CAD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk CAD.

Data Crude Oil Inventories rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan :

Data BoC Interest Rate Decision rilis lebih rendah dari data sebelumnya.

Data Crude Oil Inventoreis rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Share on: