Dolar AS Bangkit dari Keterpurukan, Apa yang Mendorong Pemulihan Ini?

  • Dolar AS mengalami pemulihan pada hari Rabu, menunjukkan minat beli yang kuat setelah penurunan sebelumnya.
  • Pemulihan ini didorong oleh faktor teknis dan pembelian akhir bulan, yang menciptakan tekanan beli pada dolar..

Dolar AS, yang sebelumnya berada pada level terlemahnya dalam lebih dari setahun, menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada hari Rabu. Setelah penurunan tajam yang terjadi sepanjang bulan Agustus, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0,5% menjadi 101,11, mencatat kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Juni. Pemulihan ini didorong oleh faktor teknis dan pembelian akhir bulan, meskipun pasar tidak menerima rilis data ekonomi utama yang signifikan pada hari tersebut.

Penurunan dolar yang sebelumnya terjadi disebabkan oleh ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang akan datang, serta kekhawatiran akan potensi resesi di AS. Namun, momentum penurunan dolar diprediksi bisa memudar, dengan dukungan terlihat di sekitar 100,18 hingga 100,30 pada indeks dolar. Para pelaku pasar kini menantikan data ekonomi penting akhir minggu ini, yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan moneter AS ke depan.

Penurunan yang mencapai 2,8% pada bulan Agustus membuatnya menjadi penurunan bulanan terburuk sejak November 2023. Namun, sentimen di pasar valuta asing mulai bergeser, dengan para pedagang mengurangi eksposur mereka terhadap mata uang dengan beta tinggi dan beralih kembali ke dolar.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga Dollar AS.

Harga Emas Tertekan, Dollar AS Menguat, Pelonggaran Fed Mulai Diantisipasi.

  • Penguatan Dolar AS.
  • Kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS.

Harga emas turun lebih dari 0,70% pada hari Rabu, menyusul penguatan dolar AS setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter. Kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja yang lemah menjadi alasan utama di balik perubahan sikap bank sentral tersebut. XAU/USD diperdagangkan pada $2.504 setelah mencapai puncak harian di $2.529.

Di tengah ketidakpastian pasar, Wall Street juga mencatat kerugian menjelang laporan laba fiskal Q2 2025 dari Nvidia. Dolar AS mencapai level tertinggi dalam tiga hari terakhir, didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS. Meskipun demikian, harga emas tetap bertahan di atas $2.500 meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun meningkat menjadi 3,841%.

Pasar kini menunggu data inflasi dan laporan ekonomi lainnya yang dapat memengaruhi arah harga emas selanjutnya. Sementara itu, Powell menegaskan bahwa saatnya telah tiba untuk mulai menurunkan suku bunga, dengan fokus pada pengendalian inflasi dan peningkatan lapangan kerja. Hal ini memberikan harapan bahwa harga emas dapat kembali menguat dalam beberapa waktu ke depan.

Di tengah spekulasi pasar, World Gold Council melaporkan adanya peningkatan arus masuk bersih emas sebesar 8 metrik ton minggu lalu, serta lonjakan impor emas bersih Tiongkok sebesar 17% pada bulan Juli. Semua mata kini tertuju pada data ekonomi yang akan dirilis pada Kamis dan Jumat, yang diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan Federal Reserve dan dampaknya terhadap harga emas.

Arah fundamental cenderung melemahkan harga emas saat ini.

Harga Minyak Dunia Tertekan, China dan Pasokan Global Jadi Sorotan Utama.

Analisa Fundamental Magnetfx 14 Juli
  • Penurunan persediaan minyak mentah AS.
  • Harga minyak mengalami penurunan lebih dari 2%.

Harga minyak global turun 1% pada hari Rabu, didorong oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih kecil dari perkiraan dan kekhawatiran yang berkelanjutan tentang lemahnya permintaan dari China. Meskipun demikian, penurunan harga ini terbatas oleh risiko geopolitik yang muncul dari potensi gangguan pasokan di Timur Tengah dan Libya.

Minyak mentah Brent turun menjadi $78,65 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun menjadi $74,52 per barel. Penurunan ini mengikuti kerugian lebih dari 2% pada hari Selasa, setelah sebelumnya mengalami kenaikan signifikan selama tiga hari berturut-turut.

Persediaan minyak mentah AS hanya berkurang sebesar 846.000 barel minggu lalu, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan 2,3 juta barel. Di sisi lain, kekhawatiran mengenai permintaan minyak dari China terus membayangi pasar, seiring dengan tanda-tanda perlambatan ekonomi negara tersebut.

Namun, risiko geopolitik yang melibatkan potensi eskalasi konflik Israel-Gaza dan gangguan produksi minyak di Libya membuat pasar tetap waspada, membatasi penurunan harga minyak lebih lanjut. Beberapa ladang minyak di Libya telah berhenti berproduksi karena perseteruan antara faksi-faksi pemerintah yang memperebutkan kendali atas pendapatan minyak.

Investor global kini menunggu perkembangan lebih lanjut dari situasi geopolitik dan ekonomi yang akan menentukan arah pergerakan harga minyak di masa mendatang.

Arah fundamental cenderung melemahkan harga minyak.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat rilis data fundamental hari ini dari EUR dan USD hari ini, yaitu:

Data CPI (Consumer Price Index) adalah sebuah indikator ekonomi yang mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi. CPI digunakan untuk menghitung tingkat inflasi, yaitu kenaikan umum harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian.

Data GDP adalah singkatan dari Gross Domestic Product ini adalah salah satu indikator ekonomi utama yang digunakan untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara.

Initial Jobless Claims adalah laporan ekonomi yang mengukur jumlah orang yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya selama minggu sebelumnya.

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang EUR dan USD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data German CPI (MoM) (Aug) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.

Data GDP (QoQ) (Q2) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.

Perkiraan : 

EUR

Data German CPI (MoM) (Aug) rilis lebih rendah dari data sebelumnya. 

USD

Data GDP (QoQ) (Q2) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Data Initial Jobless Claims rilis sesuai dengan data sebelumnya.

Share on: