Dolar AS Menguat Tipis, Tapi Bayangan Tarif dan Utang Membayangi.

  • Dolar AS naik tipis 0,4% tetapi masih dekat level terendah 1 bulan akibat tekanan tarif dan defisit fiskal.

  • Euro melonjak karena Trump menunda tarif terhadap UE, memperburuk sentimen terhadap dolar.

Dolar AS menguat tipis 0,4% ke level 99.285 pada Selasa, didukung kembalinya aktivitas perdagangan pasca libur di AS dan Inggris. Namun, penguatan ini terjadi di dekat posisi terendah satu bulan, setelah tekanan besar pekan lalu akibat kebijakan perdagangan yang tidak pasti dari pemerintahan Trump.

Penundaan tarif 50% terhadap impor Uni Eropa membuat euro menguat tajam sehari sebelumnya, menambah tekanan terhadap dolar. Kekhawatiran pasar bahwa ancaman tarif bisa kembali sewaktu-waktu, ditambah dengan keraguan terhadap rencana pemotongan pajak Trump yang bisa menambah defisit fiskal, menahan minat terhadap aset berbasis dolar.

Para pelaku pasar kini menanti data ekonomi penting seperti pesanan barang tahan lama, data perumahan, dan kepercayaan konsumen. Pidato dari pejabat Fed juga akan diamati untuk petunjuk arah kebijakan moneter di tengah sentimen yang masih rentan terhadap risiko resesi dan penurunan peringkat kredit AS.

 

Kesimpulan Sentimen: Bearish untuk Dolar AS

Keseluruhan masih bearish, dengan rebound saat ini lebih cenderung bersifat teknikal dan berpeluang menjadi peluang jual selama belum ada konfirmasi breakout di atas 100.50.

Emas Terkoreksi Tajam ke Bawah $3.300, Terseret Dolar dan Optimisme Dagang.

  • Penundaan tarif AS terhadap UE dan optimisme dagang memicu outflow dari emas.

  • Dolar AS menguat tajam, memperbesar tekanan teknikal dan fundamental terhadap harga emas.

Harga emas turun hampir 2%, menembus ke bawah level $3.300, seiring meningkatnya selera risiko global setelah Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif 50% atas barang-barang Uni Eropa hingga 9 Juli. Keputusan ini memicu aliran dana keluar dari aset safe haven seperti emas dan mendorong kenaikan bursa saham global.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) menguat lebih dari 0,6% ke 99.54, didorong oleh lonjakan kepercayaan konsumen AS yang tercatat tertinggi dalam empat tahun. Selain itu, spekulasi bahwa AS akan segera mengumumkan kesepakatan dagang dengan India semakin memperkuat optimisme pelaku pasar dan memperlemah daya tarik emas.

Ke depan, fokus investor akan tertuju pada data ekonomi AS, termasuk risalah rapat The Fed, estimasi kedua PDB Q1 2025, dan data inflasi inti PCE. Hasil dari data ini akan menjadi penentu apakah tekanan terhadap harga emas akan berlanjut atau mulai mereda.

Kesimpulan Sentimen: Bearish untuk Emas

Sentimen emas saat ini bearish, dipicu oleh penguatan dolar, meningkatnya minat risiko, serta aliran keluar dari aset lindung nilai seperti emas.

Harga Minyak Tertekan, Pasar Waspadai Ledakan Pasokan dari OPEC+ dan Iran.

  • Pasar mencemaskan potensi lonjakan pasokan dari OPEC+ dan kembalinya minyak Iran.

  • Penundaan tarif AS-UE dan gangguan produksi di Kanada hanya memberi dukungan terbatas.

     

Harga minyak dunia ditutup melemah sekitar 1% pada Selasa, dengan Brent di $64.09 dan WTI di $60.89 per barel. Tekanan terjadi setelah adanya sinyal kemajuan dalam pembicaraan nuklir antara AS dan Iran, serta kekhawatiran bahwa OPEC+ akan menyetujui peningkatan produksi dalam pertemuan akhir pekan ini.

Tiga sumber dalam OPEC+ mengungkapkan bahwa meski kebijakan tak berubah dalam pertemuan Rabu ini, keputusan penting untuk menaikkan produksi kemungkinan akan diumumkan Sabtu mendatang. Jika tercapai kesepakatan AS-Iran, pasar bisa dibanjiri pasokan baru dari Iran, menjadi hambatan signifikan bagi harga minyak jangka pendek.

Di sisi lain, sentimen harga sedikit tertopang oleh gangguan produksi akibat kebakaran hutan di Alberta, Kanada, serta keputusan Presiden Trump menunda tarif terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli. Penundaan ini meredakan kekhawatiran perlambatan permintaan bahan bakar global.

Kesimpulan Sentimen: Bearish untuk Harga Minyak

Dengan fokus pasar pada potensi lonjakan suplai dari OPEC+ dan Iran, meskipun ada faktor pendukung terbatas dari sisi permintaan dan gangguan pasokan jangka pendek.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari Amerika hari ini yaitu: 

  • RBNZ Interest Rate Decision
    Pengertian:
    RBNZ Interest Rate Decision adalah pengumuman resmi dari Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mengenai tingkat suku bunga acuannya (Official Cash Rate/OCR). Suku bunga ini menjadi alat utama RBNZ untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan ekonomi.

Dari data tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga USD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data RBNZ Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk NZD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk NZD.

Data CB Consumer Confidence (May) rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan :

RBNZ Interest Rate Decision rilis lebih rendah dari data sebelumnya.

Share on: