Menjelang Pidato Fed, Indeks Saham AS Menguat.

  • Indeks Dolar AS (DXY) mengalami sedikit kenaikan ke level 104,3 dan Indeks saham S&P 500 di tutup positif.
  • Dolar AS tetap stabil berkat kekuatan ekonomi AS yang terus bertahan.

Indeks Dolar AS (DXY) mengalami sedikit kenaikan ke level 104,3, mendekati puncak pada hari Jumat di 104,50 sembari investor menunggu dorongan baru untuk siklus pelonggaran Fed. Indeks saham S&P 500 di tutup menguat karena imbal hasil Treasury AS melemah menjelang pidato gubernur Fed Waller, yang diantisipasi akan membahas inflasi. 

Meskipun ada peringatan tentang sikap hawkish Waller terhadap pelonggaran Fed yang lambat, karena mengenai data inflasi AS yang cenderung bertahan menguat. Pidato Waller dijadwalkan sebelum rilis data inflasi pada Jumat, sementara Fed terlihat lebih hati-hati setelah revisi proyeksi inflasi, namun Dolar AS tetap stabil berkat kekuatan ekonomi AS yang terus bertahan.

Harga Emas Menguat di Tengah Spekulasi Penurunan Suku Bunga AS oleh Fed.

  • Harga emas terus meningkat, menargetkan mencapai angka $2,200.
  • Penurunan imbal hasil dari obligasi Treasury AS turut mendukung harga emas.

Harga emas terus meningkat selama sesi perdagangan Amerika pada hari Rabu, nampaknya pembeli menargetkan mencapai angka $2,200. Kenaikan ini dipicu oleh kalender ekonomi yang libur di Amerika Serikat (AS), yang mendorong investor untuk membeli emas di tengah meningkatnya spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan Juni. Saat ini, pasangan XAU/USD sedang diperdagangkan di level $2.192, mengalami kenaikan sebesar 0,63% atau $13.

Penurunan imbal hasil dari obligasi Treasury AS turut mendukung harga emas, yang tidak memberikan imbal hasil. Suku bunga acuan obligasi Treasury AS selama 10 tahun tercatat sebesar 4,19%, mengalami penurunan empat basis poin. Hal ini mengakibatkan imbal hasil riil AS turun tipis dari 1,914% pada hari Selasa menjadi 1,87% pada saat penulisan, yang juga menjadi hambatan bagi nilai tukar Greenback.

Prospek Harga Minyak Menuju $100 per Barel Setelah Keputusan Rusia Mengurangi Produksi.

  • Harga minyak berpotensi meningkat hingga mencapai $100 per barel.
  • Kenaikan harga minyak ini diharapkan dapat membujuk OPEC dan sekutunya, OPEC+, untuk mengurangi pengurangan produksi.

Harga minyak berpotensi meningkat hingga mencapai $100 per barel setelah bulan September karena Rusia telah memutuskan untuk mengurangi produksi, meskipun AS kemungkinan akan menggunakan cadangan minyak daruratnya untuk mengatur harga.

Dilansir dari investing.com menurut JPMorgan, keputusan Rusia ini dapat mendorong harga minyak Brent mencapai level $90 pada bulan April, naik menjadi pertengahan $90 pada bulan Mei, dan mendekati $100 pada bulan September, yang dapat menimbulkan tekanan pada pemerintah AS menjelang pemilu. Harga minyak telah naik sebesar 18% sejak mencapai titik terendah pada bulan Desember.

Kenaikan harga minyak ini diharapkan dapat membujuk OPEC dan sekutunya, OPEC+, untuk mengurangi pengurangan produksi sukarela mereka. Namun, Rusia telah berjanji untuk lebih mengurangi produksinya pada bulan Maret, memberikan keuntungan bagi negara tersebut. Produksi minyak mentah diproyeksikan mencapai 9 juta barel per hari pada bulan Juni untuk memenuhi batas produksi yang disepakati oleh OPEC+.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat perilisan data fundamental dari GBP dan USD hari ini yaitu :

Inggris dan AS akan merilis Gross Domestic Product untuk kuartal ke 4, yang merupakan ukuran nilai pasar dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode waktu tertentu. GDP dapat memberikan informasi penting tentang performa ekonomi suatu negara, termasuk tingkat produksi, pendapatan, dan konsumsi dalam perekonomian tersebut.

AS akan merilis data Initial Jobless Claims, adalah jumlah klaim tunjangan pengangguran yang diajukan oleh individu yang baru kehilangan pekerjaan. Data ini memberikan gambaran tentang tingkat pengangguran dan kondisi pasar tenaga kerja.

AS juga akan melaporkan data Chicago PMI adalah indeks yang mengukur tingkat aktivitas manufaktur di Amerika Serikat. adalah indeks yang mengukur tingkat aktivitas bisnis manufaktur di Amerika Serikat untuk wilayah Chicago.

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk GBP dan USD hari ini.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data GDP rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk GBP. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk GBP.

Data GDP rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.

Data Chicago PMI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD. 

Perkiraan : 

GBP

Data GDP (YoY) (Q4) rilis lebih rendah dari data previous.

Data GDP (QoQ) (Q4) rilis lebih rendah dari data previous.

USD

Data GDP (QoQ) (Q4) rilis lebih rendah dari data previous.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari data previous.

Data Chicago PMI (Mar) lebih tinggi dari data previous.

Share on: