S&P 500 Tertekan Tarif Baru dan Penurunan Nvidia.

- Penurunan saham Nvidia menekan sektor teknologi di tengah kekhawatiran margin laba yang lebih rendah.
- Kebijakan tarif baru Trump meningkatkan ketegangan perdagangan, memperburuk sentimen pasar.
Indeks S&P 500 ditutup melemah 1,6% pada Kamis, terbebani oleh penurunan saham Nvidia (NASDAQ: NVDA) lebih dari 8% akibat kekhawatiran margin laba yang lebih rendah dari perkiraan. Meski laporan pendapatan kuartalan dan panduan pendapatan Nvidia melebihi ekspektasi, kenaikan biaya pusat data dan gaji membuat margin laba kuartal pertama diperkirakan hanya 71%, di bawah target 75%. Hal ini memicu aksi jual di sektor teknologi, menekan indeks Nasdaq yang turun 2,8%.
Sentimen pasar juga terpengaruh oleh pernyataan Presiden Donald Trump terkait kebijakan tarif baru. Trump menegaskan bahwa tarif 25% pada barang dari Kanada dan Meksiko akan diberlakukan mulai 4 Maret, sementara China akan menghadapi tambahan tarif 10%. Pernyataan ini menghapus spekulasi penundaan yang sempat muncul sehari sebelumnya, meningkatkan kekhawatiran ketegangan perdagangan global.
Di sisi lain, data ekonomi AS turut memperkuat tekanan di pasar. Indeks Dolar AS (DXY) menembus level 107,00 setelah data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) lebih tinggi dari perkiraan, memperkuat ekspektasi inflasi yang tetap tinggi. Prospek suku bunga tinggi untuk jangka waktu lebih lama semakin membebani sentimen investor di pasar saham.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
- Ekspektasi Data PCE Naik: Perkiraan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang di atas data sebelumnya memperkuat kekhawatiran inflasi yang terus berlanjut, memperbesar peluang The Fed mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
- Kebijakan Tarif Trump: Penerapan tarif baru pada barang dari Kanada, Meksiko, dan China meningkatkan ketidakpastian global, mendorong permintaan aset safe haven seperti dolar AS.
- Kenaikan Indeks Dolar AS (DXY): DXY menembus level 107,00, menunjukkan dominasi dolar AS di tengah sentimen risk-off pasar.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Kekhawatiran Margin Nvidia: Penurunan saham Nvidia lebih dari 8% akibat panduan margin laba yang lebih rendah dari perkiraan membebani sektor teknologi, mendorong pelemahan indeks Nasdaq dan S&P 500.
- Ancaman Tarif Baru Trump: Penegasan tarif 25% pada barang dari Kanada, Meksiko, dan tambahan tarif 10% untuk China meningkatkan ketegangan perdagangan global, memperburuk sentimen risiko pasar.
- Ekspektasi Suku Bunga Tinggi: Data PCE yang diperkirakan naik memperkuat ekspektasi suku bunga tinggi lebih lama, yang berpotensi menekan valuasi saham.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS melemah.
Harga Merosot di Tengah Kebijakan Tarif dan Prospek Inflasi AS.

- Ketidakpastian kebijakan tarif AS menekan permintaan emas sebagai aset safe haven.
- Sikap hati-hati The Fed dalam merespons data inflasi memperkuat ekspektasi suku bunga tetap tinggi.
Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan lebih dari 1% pada hari Kamis menjelang sesi perdagangan Amerika. Tekanan ini dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menimbulkan kebingungan terkait kebijakan tarif impor. Trump mengonfirmasi bahwa tarif 25% akan diberlakukan pada impor mobil dan barang dari Eropa mulai 2 April, sementara pungutan atas Kanada dan Meksiko akan diterapkan secara parsial. Ketidakpastian kebijakan ini memperkuat tekanan jual terhadap aset emas sebagai aset lindung nilai.
Selain itu, dilansir dari fxstreet komentar dari Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker turut memengaruhi sentimen pasar. Harker menyatakan bahwa kemajuan menuju target inflasi 2% melambat, meskipun suku bunga kebijakan dinilai tidak merugikan perekonomian. Ia menegaskan bahwa kebijakan moneter saat ini cukup ketat untuk menekan inflasi tanpa perlu perubahan dalam waktu dekat. Pernyataan ini menandakan sikap hati-hati The Fed dalam merespons data inflasi.
Investor menanti data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang diperkirakan meningkat. Tekanan inflasi yang mulai bangkit berpotensi memperkuat ekspektasi suku bunga tetap tinggi, yang cenderung membebani harga emas. Sementara prospek ekonomi dinilai optimis, kebijakan Fed akan bergantung pada perkembangan data ekonomi selanjutnya.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Pernyataan Donald Trump yang membingungkan tentang penerapan tarif impor memperburuk sentimen pasar dan mendorong risk-on sentiment (minat risiko), sehingga emas sebagai aset safe haven tertekan.
- Pernyataan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker yang menyebut suku bunga saat ini cukup ketat memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yang cenderung negatif bagi emas.
- Data inflasi Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang akan dirilis dalam waktu dekat. Jika data menunjukkan inflasi meningkat, harga emas berpotensi lanjut melemah. Pernyataan pejabat The Fed selanjutnya tentang arah kebijakan moneter.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas melemah.
Harga Minyak Naik 2% di Tengah Kekhawatiran Pasokan dan Sanksi Venezuela.

- Pencabutan lisensi Chevron menambah ketidakpastian pasokan minyak global, berpotensi mendorong harga lebih tinggi.
- Ketidakpastian tarif dan komentar The Fed mengenai inflasi menekan harga emas di tengah prospek kebijakan moneter ketat.
Harga minyak melonjak lebih dari 2% pada hari Kamis setelah Presiden AS Donald Trump mencabut lisensi Chevron (NYSE: CVX) untuk beroperasi di Venezuela, menambah ketidakpastian pasokan global. Pencabutan izin tersebut memblokir ekspor minyak mentah Venezuela ke AS, berpotensi memangkas pasokan global dan mendorong reli harga. Minyak mentah Brent ditutup naik $1,51 atau 2,1% menjadi $74,04 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik $1,73 atau 2,5% menjadi $70,35 per barel.
Investor juga mencermati diskusi OPEC+ tentang potensi penundaan kenaikan produksi minyak pada bulan April di tengah sanksi baru AS terhadap Venezuela, Iran, dan Rusia. Sumber OPEC+ menyebutkan bahwa ketidakpastian pasokan global mempersulit keputusan produksi. Jika OPEC+ tidak meningkatkan produksi, harga minyak diperkirakan bisa melonjak lebih tajam, menambah tekanan pada kilang minyak AS.
Harga emas (XAU/USD) turun lebih dari 1% pada hari Kamis menjelang sesi perdagangan AS, tertekan oleh ketidakpastian tarif yang diumumkan Presiden Donald Trump. Pernyataannya yang tidak konsisten tentang penerapan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan Eropa menambah kebingungan pasar. Selain itu, komentar dari Presiden Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker menyoroti bahwa inflasi menunjukkan perlambatan, meskipun suku bunga kebijakan masih dianggap cukup ketat untuk menekan inflasi lebih lanjut.
Poin Penting:
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
- Kekhawatiran pasokan meningkat akibat pencabutan lisensi Chevron untuk beroperasi di Venezuela, mempersempit ketersediaan minyak mentah di pasar global.
- Potensi penundaan peningkatan produksi OPEC+ memperkuat ekspektasi berlanjutnya keterbatasan pasokan, yang mendukung kenaikan harga.
- Potensi kesepakatan damai Rusia-Ukraina bisa memperlancar aliran minyak Rusia, yang berpotensi membatasi lonjakan harga lebih lanjut.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari German dan AS hari ini yaitu:
1. German CPI (Consumer Price Index) adalah indikator yang mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di Jerman setiap bulan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Month-on-Month/MoM).
2. Core PCE Price Index (MoM) AS (Jan) adalah indikator inflasi yang mengukur perubahan harga barang dan jasa (tidak termasuk makanan dan energi) yang dibeli oleh konsumen setiap bulan.
3. Chicago PMI (Feb) adalah indikator yang mengukur aktivitas bisnis di wilayah Chicago, salah satu pusat ekonomi AS. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi, sedangkan di atas 50 menunjukkan ekspansi.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga EUR dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data German CPI (MoM) (Feb) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.
Data Core PCE Price Index rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Chicago PMI (Feb) rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
EUR
Data German CPI (MoM) (Feb) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
USD
Data Core PCE Price Index (MoM) (Jan) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data Core PCE Price Index (YoY) (Jan) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data Chicago PMI (Feb) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.