
Sentimen Kebijakan Bank Sentral Menjadi Perhatian Pasar forex.
- Potensi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada tahun depan terus mendukung pelemahan USD.
- Sentimen kebijakan bank sentral akan menjadi perhatian utama di tengah perdagangan yang sepi selama musim liburan.
Potensi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada tahun depan terus mendukung pelemahan USD. Meskipun pejabat Fed belum secara tegas menyatakan niat mereka, bukti menurunnya inflasi telah meyakinkan para pengambil kebijakan untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.
Di sisi Euro, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde memberikan komentar yang agak hawkish, menentang ekspektasi pasar terkait penurunan suku bunga. Lagarde menekankan bahwa tekanan inflasi di Zona Euro berkurang seperti yang diharapkan, namun pertumbuhan upah tetap kuat dan prospeknya sangat tidak pasti.
Sementara para investor memperkirakan bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Januari, mereka sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga pada pertemuan Maret dan Mei 2024, menurut CME FedWatch Tool. Pedagang juga akan memantau berita ekonomi, termasuk Klaim Pengangguran AS dan laporan Penjualan Rumah Tertunda bulan November, yang akan dirilis pada hari Kamis. Sentimen kebijakan bank sentral akan menjadi perhatian utama di tengah perdagangan yang sepi selama musim liburan.

Harga Emas Menguat ke $2.080 Seiring Peningkatan Spekulasi Dovish Federal Reserve.
- harga Emas Spot XAU/USD melonjak menjadi $2.080.
- Imbal hasil obligasi AS 5 dan 10 tahun masing-masing diperdagangkan pada 3,78%
Pada hari Rabu, harga Emas Spot XAU/USD melonjak terhadap dollar AS yang melemah menjadi $2.080, sebagai respons terhadap spekulasi meningkatnya kebijakan dovish Federal Reserve (Fed). Kenaikan ini didukung oleh imbal hasil obligasi AS yang terlihat stagnan di posisi terendah multi-bulan dan penurunan signifikan dalam indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada November.
Sejalan dengan itu, imbal hasil obligasi AS 5 dan 10 tahun masing-masing diperdagangkan pada 3,78%, terendah sejak Juni dan Juli. Penurunan ini berdampak positif pada harga emas yang tidak memberikan imbal hasil, karena imbal hasil obligasi sering dipandang sebagai biaya peluang untuk memegang emas tersebut.

Harga Minyak Turun Hampir 2% Akibat Kekhawatiran di Laut Merah.
- Harga minyak mengalami penurunan hampir 2% pada hari Rabu, membatalkan kenaikan sebelumnya, karena investor mengamati perkembangan di Laut Merah.
- Minyak Brent turun 1,8% menjadi $79,65 per barel, sedangkan minyak WTI AS turun 1,9% menjadi $74,11
Harga minyak mengalami penurunan hampir 2% pada hari Rabu, membatalkan kenaikan sebelumnya, karena investor mengamati perkembangan di Laut Merah, di mana pengiriman kembali berlanjut meskipun adanya serangan sebelumnya.
Minyak Brent turun 1,8% menjadi $79,65 per barel, sedangkan minyak WTI AS turun 1,9% menjadi $74,11. Keputusan perusahaan pelayaran Denmark, Maersk, untuk melanjutkan perjalanan melalui Laut Merah dan penguatan kampanye militer Israel di Gaza menjadi faktor utama yang mempengaruhi sentimen pasar.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data ekonomi high impact hari ini dari USD, yaitu :
Data Initial Jobless Claims merujuk pada statistik mingguan yang mengukur jumlah orang yang baru mengajukan klaim asuransi pengangguran untuk pertama kalinya. Ini adalah indikator ekonomi yang penting karena memberikan gambaran tentang kesehatan pasar tenaga kerja AS.
Data Pending Home Sales umumnya dirilis oleh National Association of Realtors (NAR) di Amerika Serikat. Indeks ini mengukur perubahan dalam jumlah kontrak penjualan rumah yang tertunda, dan data ini sering digunakan oleh analis ekonomi, pembuat kebijakan, dan pelaku pasar properti untuk memahami tren pasar perumahan.
Crude Oil Inventories data untuk melihat perubahan persediaan barel minyak AS.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga USD dari sisi fundamental analisis.
Data Initial Jobless Claims di rilis lebih tinggi dari forcast negatif untuk USD.
Data Pending Home Sales di rilis lebih tinggi dari data forcast positif untuk USD.
Data Crude Oil Inventories di rilis lebih rendah dari forcast positif untuk OIL.
Penilaian :
Diperkirakan data Initial Jobless Claims di rilis lebih tinggi dari data previous dan data Pending Home Sales di rilis lebih tinggi dari data previous sehingga USD berpotensi volatil.
Diperkirakan data Crude Oil Inventories di rilis lebih rendah dari data periode sebelumnya sehinga OIL berpotensi menguat.