Dolar AS Bertahan, Saham Teknologi Tertekan oleh Kekhawatiran Tarif.

  • Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di 104,30, didukung data ekonomi positif dan komentar hawkish The Fed.

  • Saham teknologi merosot, dipimpin Nvidia dan Tesla, di tengah kekhawatiran tarif dan regulasi China.

Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di sekitar 104,30 pada Rabu, didukung oleh data Pesanan Barang Tahan Lama Februari yang lebih baik dari perkiraan serta komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve. Namun, momentum kenaikan masih terbatas, mencerminkan ketidakpastian pasar terhadap arah kebijakan moneter. Di sisi lain, pasar saham AS mengalami tekanan, dengan S&P 500 turun 1% dan NASDAQ merosot 1,9%, dipicu oleh aksi jual di saham teknologi utama.

NVIDIA dan Tesla memimpin pelemahan di sektor teknologi, seiring kekhawatiran tarif perdagangan dan regulasi China terhadap efisiensi energi yang berpotensi membatasi permintaan prosesor Nvidia. Tesla juga terkoreksi setelah reli lima hari, meskipun CEO Elon Musk berusaha meyakinkan investor. Sentimen pasar semakin terbebani oleh laporan bahwa Presiden Donald Trump dapat segera mengenakan tarif baru pada impor mobil, dengan kebijakan yang lebih terarah terhadap negara-negara dengan defisit perdagangan tinggi dengan AS.

Investor kini mencermati rilis data ekonomi penting, termasuk revisi PDB kuartal keempat pada Kamis dan indeks harga PCE pada Jumat, yang menjadi indikator inflasi utama bagi The Fed. Selain itu, sejumlah pejabat Fed dijadwalkan berbicara, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek suku bunga ke depan.

Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:

  • Aksi jual saham teknologi – NVIDIA dan Tesla memimpin pelemahan, dipicu oleh kekhawatiran tarif dan regulasi China.

  • Ketidakpastian tarif perdagangan – Laporan bahwa Presiden Trump akan mengenakan tarif baru pada impor mobil meningkatkan kekhawatiran investor.

  • Data ekonomi yang beragam – Pesanan barang modal inti turun 0,3%, menunjukkan potensi pelemahan investasi bisnis.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS melemah.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Data ekonomi AS yang solid – Pesanan Barang Tahan Lama Februari lebih baik dari perkiraan, mendukung DXY bertahan di 104,30.

  • Komentar hawkish dari pejabat The Fed – Indikasi kemungkinan suku bunga tetap tinggi lebih lama menopang dolar.

  • Ketidakpastian pasar saham – Pelemahan indeks saham AS dapat meningkatkan permintaan safe haven terhadap dolar.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.

Harga Emas Stabil, Dolar AS Pulih di Tengah Ketidakpastian Tarif.

  • Harga emas bertahan di atas $3.000, meski tertekan penguatan dolar AS akibat ketidakpastian tarif.

  • Komentar pejabat The Fed dan data ekonomi solid membuat pasar waspada terhadap arah kebijakan suku bunga.

Harga emas stagnan di akhir sesi Amerika Utara, diperdagangkan di sekitar $3.019 per troy ounce, dengan pergerakan terbatas akibat pemulihan Indeks Dolar AS (DXY) ke 104,55. Penguatan dolar terjadi setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Donald Trump akan mengumumkan tarif impor mobil, yang meningkatkan ketidakpastian pasar. Meski mengalami tekanan, emas tetap bertahan di atas level psikologis $3.000, menjaga harapan bagi pembeli untuk potensi kenaikan lebih lanjut.

Di sisi fundamental, data Pesanan Barang Tahan Lama AS menunjukkan hasil yang solid pada Februari, mendukung pandangan bahwa ekonomi masih cukup kuat. Sementara itu, pejabat Federal Reserve (Fed) memberikan pandangan beragam tentang arah kebijakan moneter. Alberto Mussalem dari Fed St. Louis menilai pasar tenaga kerja hampir mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dan menegaskan kebijakan saat ini masih sesuai, mengingat inflasi di atas target. Neel Kashkari dari Fed Minneapolis mengakui bahwa inflasi telah mengalami perbaikan, tetapi masih ada pekerjaan yang harus dilakukan sebelum bank sentral dapat mulai memangkas suku bunga.

Pasar kini menantikan rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti, indikator inflasi pilihan The Fed, yang dapat memengaruhi ekspektasi kebijakan suku bunga ke depan. Saat ini, pasar memperkirakan pelonggaran suku bunga sebesar 64,5 basis poin pada 2025. Jika data inflasi tetap tinggi, dolar dapat menguat lebih lanjut dan menekan harga emas.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Pemulihan Dolar AS (DXY 104,55) – Dolar yang lebih kuat membatasi kenaikan emas karena hubungan invers mereka.
  • Ketidakpastian Tarif Perdagangan – Pengumuman tarif mobil oleh Trump meningkatkan permintaan dolar sebagai safe haven, menekan emas.
  • Komentar Pejabat The Fed – Alberto Mussalem menyebut inflasi masih di atas target, mengurangi peluang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas melemah.

Harga Minyak Naik di Tengah Penurunan Stok AS dan Ketegangan Pasar Global.

  • Stok minyak AS turun lebih besar dari perkiraan, mendukung kenaikan harga minyak.

  • Ancaman tarif AS terhadap Venezuela memperketat pasokan, tetapi peningkatan ekspor Rusia membatasi lonjakan harga.

Harga minyak naik pada Rabu, didukung oleh laporan Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar AS. Brent crude naik 1,05% ke $73,79 per barel, sementara WTI naik 0,94% ke $69,65 per barel. Penurunan stok minyak AS sebesar 3,3 juta barel lebih besar dari perkiraan, menandakan peningkatan permintaan dan produksi kilang yang lebih tinggi.

Ketegangan geopolitik turut memperketat pasokan global setelah Presiden Donald Trump mengancam tarif 25% pada negara yang membeli minyak dari Venezuela. Langkah ini menghentikan perdagangan minyak Venezuela ke China dan berpotensi mengurangi produksi hingga 400.000 barel per hari, meningkatkan kekhawatiran pasar. Di sisi lain, OPEC+ diperkirakan meningkatkan produksi untuk mengantisipasi dampak sanksi AS terhadap ekspor Iran.

Namun, kenaikan harga minyak dibatasi oleh kesepakatan antara AS, Ukraina, dan Rusia untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi. Analis memperkirakan lebih banyak pasokan minyak Rusia akan masuk ke pasar, sementara China dan India diprediksi akan beralih ke minyak Rusia yang lebih murah dibandingkan minyak Venezuela yang kini berisiko terkena tarif AS.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Penurunan Stok Minyak AS – Stok minyak mentah AS turun 3,3 juta barel, lebih besar dari perkiraan, menandakan permintaan tinggi dan produksi kilang yang meningkat.

  • Ketegangan Pasokan Global – Ancaman tarif 25% AS terhadap negara yang membeli minyak Venezuela berpotensi mengurangi produksi hingga 400.000 barel per hari, memperketat pasokan global.

  • Sanksi AS terhadap Iran – Pembatasan tambahan pada ekspor minyak Iran semakin mengurangi pasokan di pasar global.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu: 

  1. GDP (Gross Domestic Product) QoQ (Quarter-on-Quarter): Mengukur pertumbuhan ekonomi dalam satu kuartal dibandingkan kuartal sebelumnya. Jika angka GDP naik, itu menunjukkan ekonomi berkembang, yang biasanya positif untuk mata uang negara tersebut. Jika angka GDP turun, itu menunjukkan perlambatan ekonomi, yang bisa berdampak negatif pada mata uang negara tersebut.

  2. Initial Jobless Claims: Mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran pertama kali dalam satu minggu. Jika jumlah klaim meningkat, itu menunjukkan lebih banyak orang kehilangan pekerjaan, yang bisa mengindikasikan pelemahan ekonomi. Jika jumlah klaim menurun, itu menunjukkan pasar tenaga kerja kuat, yang biasanya positif untuk ekonomi.

Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga USD 

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data GDP rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih rendah dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan :

GDP rilis lebih rendah dari data sebelumnya

Initial Jobless Claims rilis lebih rendah dari data sebelumnya.

Share on: