Dollar Stabil di Tengah Dinamika Ekonomi dan Kebijakan Moneter yang Tidak Pasti.
- Indeks Dolar AS (DXY) berada di sekitar 104,20, diperdagangkan dengan sedikit kenaikan.
- Pejabat Fed seperti Mary Daly dan Jerome Powell akan memberikan pidato terpisah minggu ini, menambah ketegangan pasar terkait prospek kebijakan moneter.
Indeks Dolar AS (DXY) berada di sekitar 104,20, diperdagangkan dengan sedikit kenaikan dibandingkan mata uang lainnya pada hari Selasa. Setelah data pasar Barang Tahan Lama dan Perumahan, USD tetap stabil karena pasar menunggu pendorong baru untuk terus menaruh posisi mereka pada keputusan Federal Reserve (Fed) berikutnya.
Ketegangan muncul di pasar karena anggota Federal Reserve AS memiliki pandangan yang berbeda, dengan beberapa mendukung tiga kali penurunan suku bunga. Hal ini memicu keraguan terhadap kredibilitas The Fed di mata pasar, terutama karena kondisi ekonomi yang tampaknya menantang kebijakan bank sentral AS. Pergerakan USD menjadi tidak pasti menghadapi skenario ini.
Data Pesanan Barang Tahan Lama memberikan sedikit arah baru pada sentimen pasar pada hari Selasa, sementara Kepercayaan Konsumen dan Survei Manufaktur Fed Richmond juga perlu diperhatikan. Pedagang mencari konfirmasi terkait arah kebijakan suku bunga The Fed serta gambaran kesehatan ekonomi AS untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
Sorotan utama saat ini adalah tentang inflasi PCE dan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed). Data terbaru tentang indeks harga PCE yang akan dirilis pada Jumat ini menjadi fokus utama, sebagai indikator penting bagi arah inflasi. The Fed telah memberi peringatan bahwa keputusan mereka terkait penurunan suku bunga tahun 2024 akan sangat bergantung pada perkembangan inflasi menuju target tahunan sebesar 2%.
Pejabat Fed seperti Mary Daly dan Jerome Powell akan memberikan pidato terpisah minggu ini, menambah ketegangan pasar terkait prospek kebijakan moneter. Meskipun ada sinyal tentang penurunan suku bunga yang direncanakan oleh Fed, pasar masih khawatir terhadap perubahan potensial dalam kebijakan ini, terutama karena tingkat inflasi yang terus meningkat.
Pergulatan Harga Emas dan Dollar, Harga Emas Bertahan di Zona Positif !
- Harga emas berada dalam zona positif tetapi mengalami penurunan dari puncak tertinggi harian sebesar $2.200.
- Investor sedang mencari petunjuk baru mengenai perkiraan inflasi untuk mengetahui kapan Federal Reserve akan memulai penurunan suku bunganya.
Harga emas berada dalam zona positif tetapi mengalami penurunan dari puncak tertinggi harian sebesar $2.200 yang dicapai pada sesi Amerika. Hal ini terjadi seiring melemahnya Dolar AS. Ketika Wall Street dibuka, dan nilai Dollar terus memperbaiki posisinya, sementara imbal hasil Treasury AS yang menurun membantu menjaga harga emas tetap stabil di zona positif. Saat ini, XAU/USD diperdagangkan sekitar $2.177, mengalami kenaikan sebesar 0,31%.
Sementara investor sedang mencari petunjuk baru mengenai perkiraan inflasi untuk mengetahui kapan Federal Reserve akan memulai penurunan suku bunganya. Perhatian pasar akan terfokus pada data indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti Amerika Serikat untuk bulan Februari, yang akan diumumkan pada hari Jumat.
Bukti berkurangnya tekanan harga dapat memperkuat harga Emas karena hal ini akan menghilangkan harapan bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Namun, data inflasi yang membandel akan berdampak negatif pada harga Emas karena akan meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi pada emas. Sebaliknya, investor dapat memilih aset berbunga seperti obligasi, yang daya tariknya akan meningkat karena imbal hasil yang lebih tinggi.
Dampak Serangan Ukraina, Harga Minyak Melemah !
- Harga minyak turun pada hari Selasa karena investor memiliki pandangan yang lebih beragam terhadap hilangnya kapasitas kilang Rusia setelah serangan Ukraina.
- Pelemahan dolar AS dapat mendukung harga minyak
Harga minyak turun pada hari Selasa karena investor memiliki pandangan yang lebih beragam terhadap hilangnya kapasitas kilang Rusia setelah serangan Ukraina baru-baru ini.
Minyak mentah berjangka Brent bulan depan yang akan habis masa berlakunya pada hari Kamis turun 50 sen menjadi $86,25 per barel sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 33 sen, atau 0,4%, pada $81,62
Rusia, yang merupakan tiga besar produsen minyak global dan salah satu eksportir produk minyak terbesar, juga menghadapi serangan baru-baru ini terhadap kilang minyaknya oleh Ukraina. Analis Goldman Sachs memperkirakan serangan tersebut telah menyebabkan hilangnya kapasitas sekitar 900.000 barel per hari, mungkin selama berminggu-minggu dan dalam beberapa kasus secara permanen.
Analisis menunjukkan bahwa pelemahan dolar AS dapat mendukung harga minyak secara keseluruhan, dengan ekspektasi bahwa tekanan turun terus terjadi karena kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental hari ini dari AS yaitu :
AS akan melaporkan persediaan minyak mentah nya atau Crude Oil Inventories. Data itu juga untuk melihat permintaan minyak mentah global.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk OIL hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk OIL.
Perkiraan :
Data Crude Oil Inventories di rilis lebih tinggi dari data previous.