Dolar AS Stabil, Indikator Ekonomi AS Menekan Sentimen.
Indeks DXY diperdagangkan di atas 108,00, mencerminkan stabilitas dolar ditengah liburan Natal.
- Klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah dalam satu bulan, sementara klaim lanjutan meningkat ke level tertinggi sejak November 2021.
Dolar AS (USD) mencatatkan sedikit keuntungan pada hari Selasa, dengan Indeks DXY diperdagangkan di atas level 108,00. Pergerakan ini terjadi meskipun berita dari Tiongkok tentang rencana penerbitan hampir 3 triliun Yuan dalam obligasi pemerintah khusus pada 2025 untuk mendorong ekonominya yang lesu tidak memberikan dampak signifikan. Pasar terlihat tenang di liburan Natal, dengan volume perdagangan yang rendah memengaruhi volatilitas aset.
Kalender ekonomi AS pada hari Selasa relatif sepi, hanya menampilkan data minor seperti Indeks Aktivitas Non-Manufaktur Philadelphia Fed dan Indeks Manufaktur Richmond Fed untuk Desember. Data terakhir menunjukkan sektor manufaktur AS terus melemah, memunculkan kekhawatiran di tengah sentimen pasar yang lesu. Indeks S&P 500 ditutup datar setelah berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian, sementara NASDAQ Composite turun 0,1% dan Dow Jones Industrial Average naik tipis 28 poin atau 0,07%.
Di sisi lain, klaim pengangguran mingguan AS mencatat penurunan ke level terendah dalam satu bulan, dengan angka awal turun 1.000 menjadi 219.000 untuk minggu yang berakhir pada 21 Desember, lebih baik dari perkiraan 224.000. Namun, klaim lanjutan meningkat sebanyak 46.000 menjadi 1,91 juta, level tertinggi sejak November 2021. Data tenaga kerja ini memberikan gambaran campuran, mencerminkan tantangan ekonomi yang mungkin menjadi perhatian Federal Reserve di awal 2025.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
Indeks DXY diperdagangkan di atas 108,00, mencerminkan stabilitas dolar meskipun pasar tenang di liburan Natal.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS stabil.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
Volume Perdagangan Rendah Jelang Liburan
Aktivitas pasar yang menurun mencerminkan kehati-hatian investor. Hal ini membatasi volatilitas dengan indeks S&P 500 ditutup datar, sementara Dow Jones naik tipis (+0,07%) dan NASDAQ Composite turun (-0,1%).Data Ekonomi yang Lemah
Pelemahan di sektor manufaktur AS menambah tekanan pada pasar saham, dengan beberapa indikator mengonfirmasi kondisi yang memburuk. Meskipun klaim pengangguran mingguan menunjukkan sedikit perbaikan, peningkatan klaim lanjutan ke level tertinggi sejak 2021 menunjukkan potensi perlambatan ekonomi, yang bisa membebani sentimen di pasar saham.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS melemah.
Harga Emas Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik.
Harga emas stabil di tengah ekspektasi kebijakan Fed yang kurang dovish dan ketegangan geopolitik Timur Tengah.
Kenaikan imbal hasil Treasury AS memberikan tekanan pada emas, meskipun dolar melemah dan permintaan safe haven tetap kuat.
Harga emas tetap stabil di sekitar $2.611 di tengah kehati-hatian pasar terkait prospek suku bunga AS. Federal Reserve diperkirakan akan mengurangi laju penurunan suku bunga, dengan proyeksi suku bunga dana federal mencapai 3,9% pada akhir 2025. Di sisi lain, latar belakang makroekonomi menunjukkan dolar AS mempertahankan kekuatannya, sementara ketegangan geopolitik di Timur Tengah, termasuk perselisihan antara Hamas dan Israel, memicu permintaan untuk emas sebagai aset safe haven.
Imbal hasil Treasury AS yang naik setelah rilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) Fed memberikan tekanan tambahan pada emas. Kenaikan imbal hasil ini meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan emas, sehingga membatasi pergerakan logam mulia tersebut. Meski demikian, ketegangan geopolitik dan melemahnya dolar AS mendorong kenaikan harga emas spot menjadi $2.632,84 per ons (+0,6%) dan emas berjangka Februari menjadi $2.650,64 per ons (+0,6%) pada Kamis sore.
Data ekonomi AS yang akan datang, seperti laporan Nonfarm Payrolls, dapat menjadi penggerak utama bagi dolar AS dan emas dalam beberapa minggu ke depan. Namun, emas tetap berada di bawah tekanan, dengan pelaku pasar terus mencermati langkah Fed dan ketegangan geopolitik global.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
Ketegangan Geopolitik
Ketidakpastian akibat konflik antara Hamas dan Israel meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven, memberikan dorongan kenaikan harga.Kebijakan Fed dan Imbal Hasil Treasury
Ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengurangi laju penurunan suku bunga mendukung dolar AS dan meningkatkan imbal hasil Treasury, yang membatasi kenaikan harga emas karena meningkatnya biaya peluang untuk menyimpan logam tersebut.Data Ekonomi AS
Fokus pasar pada data tenaga kerja, seperti Nonfarm Payrolls, dapat menambah volatilitas dalam waktu dekat.Â
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Minyak Mentah Melemah di Tengah Penguatan Dolar dan Harapan Stimulus Tiongkok.
Minyak melemah karena penguatan dolar AS mengimbangi optimisme atas stimulus ekonomi Tiongkok.
Penurunan stok minyak AS diperkirakan akan mendukung harga, namun pasar tetap tertekan oleh prospek permintaan yang lemah.
Harga minyak mentah melemah dalam perdagangan ringan pada hari Kamis, dengan Brent crude turun 0,43% menjadi $73,26 per barel dan WTI turun 0,68% menjadi $69,62 per barel. Penguatan dolar AS, yang membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, membayangi optimisme atas langkah stimulus Tiongkok senilai 3 triliun yuan ($411 miliar) yang diharapkan mendorong pemulihan ekonomi negara tersebut.
Laporan terbaru dari American Petroleum Institute menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 3,2 juta barel, memicu ekspektasi data serupa dari Energy Information Administration yang dijadwalkan rilis Jumat. Namun, meski penurunan stok dapat mendukung harga, tekanan datang dari proyeksi ekonomi Tiongkok oleh Bank Dunia yang masih menghadapi tantangan, terutama di sektor properti dan kepercayaan konsumen.
Di sisi lain, gangguan sementara pada lalu lintas kapal di Selat Bosphorus akibat kerusakan kapal tanker memperlihatkan risiko pasokan tetap menjadi perhatian pasar. Meski demikian, faktor ini tidak cukup kuat untuk membalikkan tekanan turun akibat penguatan dolar dan kecemasan atas permintaan minyak global.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
Penguatan Dolar AS
Penguatan dolar AS membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan global dan membebani harga.Optimisme Stimulus Tiongkok Tertahan
Harapan stimulus fiskal besar-besaran di Tiongkok dapat mendorong permintaan minyak, namun kekhawatiran atas lemahnya kepercayaan konsumen dan sektor properti membatasi optimisme ini.Penurunan Stok Minyak AS
Data awal menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS, yang dapat memberikan dukungan pada harga jika dikonfirmasi oleh laporan resmi. Namun, dampaknya terbatas di tengah kekhawatiran permintaan global yang lemah.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu:Â
Crude Oil Inventories (Persediaan Minyak Mentah) adalah laporan mingguan yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA), yang menunjukkan perubahan jumlah barel minyak mentah yang disimpan oleh perusahaan komersial di Amerika Serikat.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga OIL.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk OIL.
Perkiraan :
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.