
Indeks Saham AS Merosot, Menjelang Rilis Data Inflasi AS Minggu ini.
- Indeks saham AS S&P 500 mengalami penurunan
- Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, menekankan perlunya melanjutkan penurunan suku bunga secara hati-hati.
Pada hari Senin indeks saham AS S&P 500 mengalami penurunan karena perusahaan teknologi besar mengambil langkah berhenti sejenak menjelang peristiwa penting minggu ini, termasuk pembaruan inflasi dan pernyataan dari pejabat Federal Reserve. Raphael Bostic, Presiden Federal Reserve Bank Atlanta, kembali mengonfirmasi pandangannya tentang perlunya hanya satu kenaikan suku bunga minggu ini, menyoroti kekuatan ekonomi yang memungkinkan kebijakan berhati-hati.
Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, juga menekankan perlunya melanjutkan penurunan suku bunga secara hati-hati, berbeda dengan sinyal sebelumnya dari Jerome Powell tentang opsi tiga kenaikan suku bunga pada 2024. Pembicaraan selanjutnya dari Federal Reserve akan melibatkan pernyataan dari Christopher Waller dan Jerome Powell, sementara data konsumsi pribadi akan diumumkan pada Jumat, meskipun pasar akan libur. Para pedagang melihat kemungkinan 75% untuk penurunan suku bunga pertama pada Juni menurut CME FedWatch.

Sentimen Dovish Federal Reserve Topang Harga Emas !
- Pasar mendukung pandangan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga mulai bulan Juni
- Meningkatnya angka pengangguran bisa memengaruhi keputusan bank sentral terkait suku bunga
Harga emas cenderung sideways meskipun telah mengalami kenaikan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi karena Dolar AS melemah, dipicu oleh sentimen dovish terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve. Pasar mendukung pandangan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga mulai bulan Juni, yang memperkuat permintaan terhadap emas.
Selama konferensi pers, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa meningkatnya angka pengangguran bisa memengaruhi keputusan bank sentral terkait suku bunga. Powell juga menegaskan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru menanggapi kenaikan inflasi baru-baru ini. Indikasi dari para pengambil kebijakan The Fed menunjukkan mereka masih mempertimbangkan penurunan suku bunga pada akhir tahun 2024, meskipun angka inflasi tetap tinggi.

Pasokan Minyak Mengkhawatirkan, Harga Minyak Melonjak.
- Harga minyak mengalami kenaikan pada hari Senin di tengah kekhawatiran pasokan.
- Konflik Israel-Hamas yang mereda diperkirakan dapat mengurangi kekhawatiran atas ketidakstabilan geopolitik di Timur Tengah
Harga minyak melonjak lebih dari 1% pada awal minggu setelah menemukan beberapa dukungan teknis pada level penting $80,63. Di sisi pasokan, Rusia menghadapi masalah akibat sanksi dan serangan pesawat tak berawak dari Ukraina terhadap kilang dan fasilitas penyimpanan Rusia. Disisi lain terutama disebabkan oleh ekspektasi yang menurun terkait gencatan senjata antara Israel-Hamas dan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Meskipun harga minyak mentah sempat turun karena penguatan dolar dan spekulasi mengenai gencatan senjata di Gaza menjelang bulan suci Ramadhan, namun resolusi PBB yang diusulkan oleh AS diblokir oleh Rusia dan Tiongkok.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan melakukan pemungutan suara terkait resolusi alternatif untuk gencatan senjata di Jalur Gaza selama Ramadhan dan pembebasan sandera oleh Hamas, namun keberhasilannya masih diragukan karena terus berlanjutnya serangan pasukan Israel di Gaza.
Konflik Israel-Hamas yang mereda diperkirakan dapat mengurangi kekhawatiran atas ketidakstabilan geopolitik di Timur Tengah, yang dapat memengaruhi pasokan minyak mentah dari wilayah tersebut. Selain itu, berkurangnya produksi bahan bakar dari Rusia karena serangan Ukraina terhadap kilang-kilang besar juga menunjukkan adanya penurunan pasokan produk minyak dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini berdampak pada prospek pasokan yang lebih ketat dan menempatkan harga minyak pada level tertinggi dalam empat bulan pada awal bulan Maret, serta membuat harga minyak mentah diperdagangkan positif sepanjang tahun ini.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental hari ini dari AS yaitu :
AS akan melaporkan data Core Durable Goods Orders data ekonomi mengenai pesanan untuk barang-barang tahan lama. Data Core Durable Goods Orders bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang permintaan barang manufaktur, sehingga memberikan indikasi lebih baik tentang aktivitas ekonomi.
Selain itu AS akan melaporkan data Consumer Confidence atau Indeks Kepercayaan Konsumen, ini adalah indikator ekonomi yang mencerminkan pandangan dan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi mereka terhadap masa depan.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Core Durable Goods Orders rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data CB Consumer Confidence rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data Core Durable Goods Orders (MoM) (Feb) di rilis lebih tinggi dari data previous.
Data CB Consumer Confidence (Mar) rilis lebih tinggi dari data previous.