Data GDP AS Lemah di Kuartal Pertama di Tengah Inflasi yang Tinggi.

  • Imbal hasil Treasury AS naik.
  • Pertumbuhan ekonomi yang lemah dan inflasi yang kuat menimbulkan kekhawatiran akan stagflasi

Indeks saham S&P 500 ditutup turun ditengah kenaikan imbal hasil Treasury dalam data ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang tinggi, mendorong para pedagang untuk menaruh harapan pada penurunan suku bunga pertama yang mungkin terjadi pada Desember. 

Imbal hasil Treasury meningkat setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS hanya sebesar 1,6% pada kuartal pertama, jauh di bawah perkiraan, sementara indikator inti inflasi tumbuh lebih tinggi dari yang diperkirakan pada periode yang sama, naik sebesar 3,7%.

Meskipun pertumbuhan yang lemah dan inflasi yang kuat menimbulkan kekhawatiran akan stagflasi, beberapa ekonom mencatat bahwa laporan tersebut tidak mencerminkan sepenuhnya keadaan sebenarnya. Data tersebut menunjukkan bahwa meskipun adanya hambatan pada persediaan dan perdagangan luar negeri sebesar 1,1% terhadap PDB pada kuartal pertama, dilansir dari investing.com “pertumbuhan permintaan domestik berjalan dengan kecepatan yang kuat sebesar +2,8% secara tahunan,” seperti yang disebutkan dalam catatan Goldman Sachs.

Data tersebut muncul menjelang rilis data indeks harga PCE pada hari Jumat, yang merupakan ukuran inflasi favorit Federal Reserve. Federal Reserve (Fed) tetap konsisten dengan kebijakannya dan tidak terburu-buru untuk memulai pelonggaran atau penyesuaian pasar yang bersifat hawkish, yang mendukung dolar AS. Data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Maret kemungkinan akan mempengaruhi ekspektasi investor.

Data Ekonomi AS Lemah, Harga Emas Naik Tipis.

  • PHarga emas menguat sedikit selama sesi perdagangan hari Kamis, meningkat lebih dari 0,5% setelah dirilisnya data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS)
  • XAU/USD diperdagangkan pada $2.330 setelah mengalami rebound dari level terendah harian $2.305, di tengah kenaikan imbal hasil Treasury AS

Harga emas menguat sedikit selama sesi perdagangan Amerika hari Kamis, meningkat lebih dari 0,5% setelah dirilisnya data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS). Data PDB untuk kuartal pertama tahun 2024 ternyata lebih rendah dari perkiraan, yang menggugah spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) AS mungkin akan menurunkan tingkat suku bunga. Namun, inflasi pada periode yang sama melonjak secara signifikan, sehingga akan menunda kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed.

XAU/USD diperdagangkan pada $2.330 setelah mengalami rebound dari level terendah harian $2.305, di tengah kenaikan imbal hasil Treasury AS yang didorong oleh percepatan inflasi. Seperti yang telah diprediksi oleh para analis, perekonomian AS diperkirakan akan melambat pada tahun 2024, namun ternyata pertumbuhannya meleset satu poin persentase pada kuartal pertama. 

Meskipun demikian, hal ini akan menjaga narasi “soft landing” tetap relevan, walaupun tingkat inflasi yang mendasari pada kuartal pertama tahun 2024 meningkat sebesar 3,7% per kuartal, melebihi perkiraan dan melampaui angka 2% yang tercatat pada kuartal terakhir tahun 2023.

Harga Minyak Berakhir Positif di Tengah Kekhawatiran Permintaan dan Gangguan Pasokan.

  • Harga minyak di tutup positif pada hari Kamis di tengah kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar, akibat pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat. 
  • Kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar AS muncul seiring tanda-tanda penurunan aktivitas bisnis AS pada bulan April

Harga minyak di tutup positif pada hari Kamis di tengah kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar, akibat pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat dari yang diperkirakan, diimbangi dengan kekhawatiran atas gangguan pasokan saat Israel meningkatkan serangan udara di Rafah Gaza.

Meskipun pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama, percepatan inflasi menunjukkan bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga sebelum bulan September.

Stok bensin AS turun kurang dari perkiraan, sementara stok sulingan meningkat dibandingkan dengan ekspektasi penurunan pada minggu hingga 19 April, menurut data Badan Informasi Energi (EIA) pada hari Rabu, yang mencerminkan tanda-tanda melambatnya permintaan.

Secara tak terduga, persediaan minyak mentah AS turun tajam minggu lalu, sesuai laporan EIA, dengan melonjaknya ekspor. Kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar AS muncul seiring tanda-tanda penurunan aktivitas bisnis AS pada bulan April, dan karena data inflasi dan ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan, menyiratkan bahwa The Fed kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga.

Dilansir dari investing.com”Kelemahan harga acuan saat ini, setelah diuji di atas level $90, disebabkan oleh sentimen pasar yang kembali fokus pada tantangan ekonomi global akibat ketegangan geopolitik,” kata Emril Jamil, seorang analis minyak senior di LSEG Oil Research.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat perilisan data fundamental hari ini dari Jepang dan AS yaitu : 

Core PCE Price Index adalah data untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen, ini adalah salah satu indikator yang digunakan oleh Federal Reserve untuk mengevaluasi tingkat inflasi dan kebijakan moneter.

Bank of Japan akan membuat keputusan tingkat bunga acuan di Jepang. BoJ bertanggung jawab atas kebijakan moneter di Jepang, termasuk menetapkan tingkat bunga acuan untuk mengontrol inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk JPY dan USD hari ini.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data Core PCE Price Index rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data BoJ Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk JPY. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk JPY.

Perkiraan : 

Data BoJ Interest Rate Decision sesuai dengan data previous.

Data Core PCE Price Index (YoY) (Mar) rilis lebih rendah dari data previous.

Data Core PCE Price Index (MoM) (Mar) rilis sesuai dengan data previous.

Share on: