Dolar AS Melonjak di Tengah Ketidakpastian Pasar, Dow Jones Terguncang, Semua Mata Tertuju pada Pidato Powell di Jackson Hole.

  • Investor melihat dolar AS sebagai aset aman di tengah ketidakpastian pasar.
  • Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun sekitar 200 poin setelah rilis data PMI.

Dolar AS mengalami kenaikan signifikan, menembus level 101,00 pada sesi perdagangan Kamis, seiring pasar menunggu pidato penting Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, di Simposium Ekonomi Jackson Hole. Lonjakan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terkait data ekonomi terbaru yang mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja, meskipun ada pertumbuhan di sektor jasa.

Sementara itu, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS turun ke 48,0 pada bulan Agustus, jauh di bawah ekspektasi, sementara PMI Jasa naik tak terduga ke 55,2. Data ini memicu penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA), yang merosot sekitar 200 poin. Pasar kini mempertanyakan kembali kemungkinan pemangkasan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve pada bulan September, dengan ekspektasi bergeser dari pemangkasan 50 bps menjadi 25 bps.

Simposium Jackson Hole yang berlangsung di Wyoming menjadi sorotan utama, dengan para investor menantikan arahan Powell mengenai kebijakan moneter di tengah ketidakpastian ekonomi. Pidato Powell diperkirakan akan memberikan gambaran lebih jelas tentang arah suku bunga dan seberapa besar kemungkinan pemangkasan pada pertemuan Fed berikutnya.

Arah fundamenal cenderung menguatkan USD saat ini.

Arah fundamenal cenderung melemahkan indeks saham AS saat ini.

Harga Emas Terpukul Setelah Rekor Tertinggi, Semua Mata Tertuju pada Pidato Powell di Jackson Hole.

  • Emas turun lebih dari 1% pada hari Kamis, diperdagangkan di level $2.482, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
  • Risalah FOMC menunjukkan dukungan untuk pelonggaran kebijakan, namun pasar masih bersikap hati-hati.

Harga emas jatuh pada hari Kamis, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $2.531 dalam lima hari terakhir. XAU/USD turun lebih dari 1%, diperdagangkan di level $2.482, setelah merosot di bawah rekor sebelumnya $2.483. Penurunan ini didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS yang memperkuat nilai dolar dan membebani logam mulia.

Data ekonomi dari AS menunjukkan peningkatan klaim pengangguran yang melebihi perkiraan, sementara sektor manufaktur mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut. Namun, aktivitas bisnis secara keseluruhan tetap kuat, memberikan dukungan bagi kenaikan imbal hasil obligasi.

Para investor emas dengan cermat memantau Risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dirilis pada hari Rabu, yang mengindikasikan dukungan untuk pelonggaran kebijakan moneter pada bulan September, jika data ekonomi mendukung. Presiden Federal Reserve Boston, Susan Collins, dan Patrick Harker dari Federal Reserve Philadelphia, mendukung kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat, meskipun mereka menekankan perlunya kehati-hatian.

Di tengah tekanan pasar, perhatian kini tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole, yang diharapkan akan memberikan petunjuk penting tentang arah kebijakan moneter AS untuk paruh kedua tahun 2024.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.

Harga Minyak Melonjak di Tengah Harapan Pemotongan Suku Bunga AS dan Ketegangan Timur Tengah.

  • Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Kamis, menunjukkan sentimen pasar yang positif terhadap minyak.
  • Ketegangan Timur Tengah.

Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Kamis, didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga AS dalam beberapa minggu mendatang. Minyak mentah Brent naik $1,17, atau 1,54%, menjadi $77,22 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1,08, atau 1,5%, menjadi $73,01 per barel.

Kenaikan ini terjadi setelah risalah rapat Federal Reserve mengindikasikan kemungkinan pemotongan suku bunga bulan depan. Pelemahan dolar AS juga turut mendukung harga minyak, karena pembeli asing dapat membeli minyak mentah dengan biaya yang lebih rendah.

Selain itu, ketegangan di Timur Tengah semakin memperburuk situasi pasokan minyak, dengan serangan militan Houthi terhadap kapal-kapal internasional di Laut Merah. Di sisi lain, laporan pemerintah AS menunjukkan penurunan signifikan dalam persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat, mengindikasikan peningkatan permintaan.

Investor kini menantikan pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole pada hari Jumat, yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga AS. Mereka juga mengamati keputusan OPEC+ terkait rencana peningkatan produksi yang mungkin ditinjau ulang atau dibatalkan jika situasi pasar memerlukan.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga minyak saat ini.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat rilis data fundamental hari ini dari USD hari ini, yaitu:

Jackson Hole Symposium adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Federal Reserve Bank of Kansas City di Jackson Hole, Wyoming, Amerika Serikat. Simposium ini dikenal sebagai salah satu acara paling bergengsi dalam dunia ekonomi dan kebijakan moneter, untuk membahas isu-isu penting yang terkait dengan ekonomi global, kebijakan moneter, dan keuangan.

New Home Sales (Penjualan Rumah Baru) adalah laporan ekonomi yang mengukur jumlah rumah baru yang dijual dalam bulan tersebut di Amerika Serikat. Data ini dirilis oleh Departemen Perdagangan AS dan memberikan gambaran tentang kondisi pasar perumahan, yang merupakan komponen penting dari ekonomi secara keseluruhan.

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data New Home Sales (Jun) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan : 

Data New Home Sales (Jul) rilis lebih tinggi dari data periode sebelumnya.

Share on: