Pidato Powell Guncang Pasar: Dolar Terperosok, Fed Bersiap Pangkas Suku Bunga.
- Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga dalam pidatonya
- Indeks Dolar AS (DXY) sudah turun di bawah level 101,00.
Dolar AS (USD) terus melemah pada hari Jumat, jatuh di bawah level 101,00 setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyampaikan pidato bernada dovish di Jackson Hole. Pernyataan Powell memicu pergeseran investor menuju aset yang lebih berisiko, yang semakin menekan nilai Dolar.
Meski ada kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan lapangan kerja, pejabat Federal Reserve, termasuk Powell, tetap optimis terhadap pasar tenaga kerja AS. Data terbaru menunjukkan bahwa ekonomi AS terus tumbuh di atas tren, menandakan bahwa kebutuhan akan pelonggaran moneter mungkin tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.
Presiden Federal Reserve Bank Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan bahwa Fed telah berhasil mencapai banyak tujuannya, dengan inflasi yang terus mendekati target 2%. Dukungan terhadap kebijakan moneter yang lebih dovish juga datang dari Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, yang mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga mungkin dilakukan secara bertahap sepanjang sisa tahun 2024.
Sementara itu, para ahli menilai bahwa tingkat pengangguran tidak akan melebihi 5%, dan Fed diharapkan mulai menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sebagai bagian dari strategi moneter baru yang lebih lunak.
Arah fundamental cenderung melemahkan Dollar AS.
Pernyataan Dovish Powell Dorong Harga Emas Melonjak, Dolar Terguncang.
- Pernyataan Dovish Powell.
- Dolar AS mengalami penurunan signifikan.
Harga emas melonjak lebih dari 1% pada hari Jumat setelah nilai Dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury anjlok tajam. Pergerakan ini dipicu oleh pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang menunjukkan keyakinan bahwa inflasi mendekati target 2%, sehingga suku bunga kemungkinan besar akan dipangkas.
Setelah pernyataan tersebut, harga emas mencapai $2510 per ounce, sementara Dolar AS terus melemah, dengan Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,82% ke level 100,68. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun juga turun lima basis poin menjadi 3,80%. Para pedagang kini semakin yakin bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan September.
Laporan Nonfarm Payrolls bulan Agustus diperkirakan menjadi penentu utama dalam keputusan Federal Reserve terkait besaran pemangkasan suku bunga mendatang.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga emas.
Harga Minyak Meroket Setelah Powell Isyaratkan Pemangkasan Suku Bunga, Dolar Melemah.
- Harga minyak mentah AS (WTI) naik 2,49% pada hari Jumat,
- Laporan Morgan Stanley menunjukkan bahwa penurunan persediaan minyak sebesar 1,2 juta barel per hari.
Harga minyak mentah meroket lebih dari 2% per barel pada hari Jumat setelah Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga. Minyak mentah Brent ditutup naik $1,80 (2,33%) menjadi $79,02 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1,82 (2,49%) menjadi $74,83 per barel.
Dikutip dari investing.com Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, menyebut perubahan kebijakan Fed sebagai faktor utama yang mempengaruhi semua komoditas. Kenaikan harga minyak terjadi setelah minyak mentah mencapai titik terendah sejak awal Januari, dipicu oleh revisi tajam dalam estimasi jumlah pekerjaan dan meningkatnya kekhawatiran resesi.
Dalam pidatonya di Jackson Hole, Powell mendukung pelonggaran kebijakan Fed dan menyatakan bahwa inflasi berada di jalur menuju target 2%. Ia menegaskan bahwa “sudah waktunya bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri,” dengan keputusan tentang pemangkasan suku bunga yang akan bergantung pada data dan prospek mendatang.
Sementara itu, dolar AS melemah ke sekitar 101,45, yang umumnya meningkatkan permintaan minyak berdenominasi dolar. Dilansir dari investing.com Morgan Stanley melaporkan bahwa ada penyusutan sekitar 1,2 juta barel per hari dalam empat minggu terakhir penurunan persediaan minyak turut mendukung harga, meski data dari China menunjukkan permintaan minyak yang melambat dan kekhawatiran pasokan mereda setelah inisiatif gencatan senjata di Gaza. Perusahaan energi AS juga memangkas jumlah rig minyak dan gas, menambah dinamika pasar energi yang kompleks.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga minyak mentah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat rilis data fundamental hari ini dari USD hari ini, yaitu:
Data Durable Goods Orders adalah ukuran jumlah pesanan baru yang dilakukan pabrik-pabrik di suatu negara untuk barang-barang yang diperkirakan akan bertahan lebih dari tiga tahun.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Durable Goods Orders rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :Â
Data Durable Goods Orders (MoM) (Jul) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.