Dow Jones Terperosok Hampir 400 Poin Akibat Laporan Pendapatan yang Bervariasi.

- Data ekonomi AS yang positif gagal membendung penurunan saham-saham besar di Dow Jones.
- Saham teknologi memimpin penurunan, dipicu oleh kinerja yang mengecewakan dari IBM dan Honeywell.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terperosok lebih jauh ke posisi terendah pada Kamis, turun hampir 400 poin di sesi terendahnya karena laporan pendapatan yang tidak sesuai ekspektasi menyeret saham-saham utama ke wilayah negatif. Indeks sempat pulih, hanya turun 150 poin, setara dengan penurunan 0,4% dari pembukaan hari itu.
Meskipun demikian, data ekonomi AS memberikan beberapa penopang untuk ekuitas. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur naik ke angka 47,8 pada Oktober, melampaui perkiraan 47,5 dan menunjukkan peningkatan dari 47,3 pada Agustus. PMI Jasa juga menunjukkan kenaikan tipis ke 55,3, lebih baik dari perkiraan penurunan ke 55,0 dan di atas angka bulan sebelumnya sebesar 55,2. Sementara itu, klaim pengangguran mingguan tak terduga turun sebesar 15.000, menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap cukup sehat.
Laporan “Beige Book” dari Federal Reserve pada Rabu mengungkapkan bahwa ketenagakerjaan meningkat sedikit pada awal Oktober, dan data penggajian yang kuat mendorong pasar untuk mengevaluasi ulang kemungkinan pemotongan suku bunga di masa depan. Investor juga memantau perkembangan politik, dengan jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara mantan Presiden Donald Trump dan Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat, menjelang pemilihan presiden mendatang.
Di tengah data ekonomi yang positif, DJIA tetap terseret ke zona merah oleh penurunan pada saham-saham besar, terutama di sektor teknologi. IBM jatuh lebih dari 6,5% setelah melaporkan pendapatan kuartal ketiga yang mengecewakan, sementara Honeywell turun 5% setelah gagal memenuhi ekspektasi Wall Street, sehingga menurunkan proyeksi akhir tahun mereka.
Analisis Pengaruh Berita Fundamental Terhadap Harga indeks saham:
- Laporan Pendapatan yang Mengecewakan
Laporan pendapatan perusahaan yang bervariasi, terutama dari sektor teknologi seperti IBM dan Honeywell, memberikan tekanan pada pasar saham. - Data Ekonomi yang Lebih Baik dari Perkiraan
Data Indeks Manajer Pembelian (PMI) AS menunjukkan aktivitas manufaktur dan jasa yang lebih kuat dari perkiraan. - Ketidakpastian Politik Menjelang Pemilu AS
Jajak pendapat yang menunjukkan persaingan ketat antara calon presiden meningkatkan ketidakpastian di pasar.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS melemah.
Analisis Pengaruh Berita Fundamental Terhadap Harga Dollar AS:
- Data Ekonomi yang Kuat
Data PMI yang lebih baik dari perkiraan serta penurunan klaim pengangguran menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap kuat. - Spekulasi Kebijakan The Fed
Meskipun data ekonomi menunjukkan kekuatan, spekulasi mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve menimbulkan ketidakpastian. - Risiko Politik Menjelang Pemilu
Ketidakpastian politik terkait hasil pemilu dan kebijakan ekonomi berikutnya dapat menciptakan volatilitas pada dolar AS.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.
Harga Emas Mencapai Rekor Baru, Namun Tertekan Kenaikan Imbal Hasil dan Penguatan Dolar AS.

- Ketegangan geopolitik dan ketidakpastian pemilu AS mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven.
- Imbal hasil Treasury yang meningkat dan penguatan dolar membatasi kenaikan harga emas.
Harga emas naik pada Kamis sore karena penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan peningkatan permintaan untuk aset safe haven. Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah serta ketidakpastian menjelang pemilu AS membantu menopang harga emas. Pada saat ini, XAU/USD tercatat di $2.734, mengalami kenaikan sebesar 0,72%.
Meskipun ada perbaikan dalam selera risiko, seperti terlihat dari perdagangan Wall Street yang menguat, data ekonomi AS menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini berbeda dengan proyeksi Federal Reserve yang memutuskan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan terakhir karena kekhawatiran akan kebijakan moneter yang terlalu ketat.
Selain itu, ekonomi AS tetap menunjukkan daya tahan, dengan S&P Global Flash PMI mencatat hasil lebih baik dari yang diharapkan. Namun, data perumahan bervariasi, di mana Izin Bangunan mengalami penurunan, sementara Penjualan Rumah Baru meningkat.
Dilansir dari fxstreet.com Analis ANZ mengungkapkan bahwa meningkatnya kekhawatiran terkait utang fiskal AS turut memperkuat daya tarik investasi pada emas. Sumber yang dikutip oleh Reuters menambahkan bahwa ketidakpastian seputar pemilu AS juga menjadi salah satu faktor pendukung tambahan bagi pasar emas, terutama karena kecemasan menjelang pemilu.
Di bidang geopolitik, Israel meningkatkan retorikanya terhadap Iran, dan potensi serangan dapat memperburuk eskalasi konflik di kawasan tersebut, memberikan dorongan tambahan bagi harga emas sebagai aset safe haven.
Harga emas naik pada Kamis sore karena penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan peningkatan permintaan untuk aset safe haven. Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah serta ketidakpastian menjelang pemilu AS membantu menopang harga emas. Pada saat ini, XAU/USD tercatat di $2.734, mengalami kenaikan sebesar 0,72%.
Meskipun ada perbaikan dalam selera risiko, seperti terlihat dari perdagangan Wall Street yang menguat, data ekonomi AS menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini berbeda dengan proyeksi Federal Reserve yang memutuskan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan terakhir karena kekhawatiran akan kebijakan moneter yang terlalu ketat.
Selain itu, ekonomi AS tetap menunjukkan daya tahan, dengan S&P Global Flash PMI mencatat hasil lebih baik dari yang diharapkan. Namun, data perumahan bervariasi, di mana Izin Bangunan mengalami penurunan, sementara Penjualan Rumah Baru meningkat.
Analis ANZ mengungkapkan bahwa meningkatnya kekhawatiran terkait utang fiskal AS turut memperkuat daya tarik investasi pada emas. Sumber yang dikutip oleh Reuters menambahkan bahwa ketidakpastian seputar pemilu AS juga menjadi salah satu faktor pendukung tambahan bagi pasar emas, terutama karena kecemasan menjelang pemilu.
Di bidang geopolitik, Israel meningkatkan retorikanya terhadap Iran, dan potensi serangan dapat memperburuk eskalasi konflik di kawasan tersebut, memberikan dorongan tambahan bagi harga emas sebagai aset safe haven.
Analisis Pengaruh Berita Fundamental Terhadap Harga Emas:
- Permintaan Safe Haven yang Meningkat
Ketegangan geopolitik yang meningkat, terutama di Timur Tengah, mendorong investor untuk mencari aset yang aman seperti emas. - Ketidakpastian Pemilu AS
Menjelang pemilu yang diperkirakan berlangsung ketat, investor cenderung berhati-hati. - Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS
Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang turun memperkuat daya tarik emas karena menurunkan biaya peluang untuk memegang logam mulia ini, yang tidak memberikan imbal hasil bunga. - Data Ekonomi yang Solid dan Spekulasi Kebijakan The Fed
Meskipun data ekonomi AS, seperti angka PMI, menunjukkan kekuatan, spekulasi tentang kebijakan moneter Federal Reserve tetap menjadi perhatian.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga emas menguat.

- Ketegangan di Timur Tengah membuat harga minyak berfluktuasi dengan kekhawatiran gangguan pasokan.
- Permintaan global melemah akibat kontraksi ekonomi zona Euro dan tantangan pasar tenaga kerja AS.
Harga minyak turun sekitar 1% dalam perdagangan yang bergejolak pada Kamis, didorong oleh laporan bahwa Amerika Serikat dan Israel berencana melanjutkan negosiasi terkait gencatan senjata di Gaza. Minyak mentah Brent turun 58 sen, atau 0,8%, menjadi $74,38 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 58 sen, atau 0,8%, menjadi $70,19 per barel.
Sebelumnya, kedua acuan harga minyak tersebut sempat naik lebih dari $1 per barel di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah dapat mengganggu pasokan minyak global, terutama menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November.
Dilansir dari investing.com analis di Ritterbusch and Associates menyatakan bahwa harga energi terus bergerak naik-turun karena perubahan premi risiko yang berkaitan dengan ketegangan di Timur Tengah. Pada awal bulan ini, harga minyak melonjak setelah serangan rudal Iran ke Israel pada 1 Oktober, memicu kekhawatiran bahwa Israel akan menyerang infrastruktur minyak Iran. Namun, harga minyak kemudian turun setelah laporan menyebutkan Israel tidak akan menargetkan fasilitas energi, sehingga meredakan ketakutan akan gangguan pasokan.
Iran, yang merupakan anggota OPEC, memproduksi sekitar 4 juta barel minyak per hari pada 2023 dan diperkirakan akan meningkatkan ekspornya menjadi 1,5 juta barel per hari pada 2024, menurut analis dan data pemerintah AS.
Sementara itu, kondisi permintaan minyak global menghadapi tantangan. Di zona Euro, aktivitas bisnis tetap lesu karena menurunnya permintaan domestik dan ekspor. Di AS, klaim pengangguran baru secara tak terduga turun pekan lalu, tetapi jumlah klaim yang sedang berlangsung mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun, mengindikasikan semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan baru.
Analisis Pengaruh Berita Fundamental Terhadap Harga Minyak:
- Upaya Gencatan Senjata di Timur Tengah
Laporan mengenai upaya AS dan Israel untuk memulai kembali negosiasi gencatan senjata di Gaza meredakan kekhawatiran akan eskalasi konflik. - Prospek Permintaan yang Melemah
Aktivitas ekonomi yang lesu di zona Euro menunjukkan permintaan energi yang menurun. Di AS, klaim pengangguran meningkat, yang dapat mempengaruhi permintaan domestik terhadap bahan bakar. - Ketidakpastian Kebijakan AS Menjelang Pemilu
Menjelang pemilihan presiden AS, kebijakan energi dapat mengalami perubahan signifikan. Misalnya, Donald Trump mengusulkan agar AS menjadi pemasok minyak utama, yang dapat menekan harga jika terjadi peningkatan produksi. - Laporan Pasokan yang Stabil
Meskipun terjadi ketegangan di Timur Tengah, laporan bahwa Israel tidak akan menargetkan infrastruktur energi meredakan kekhawatiran mengenai gangguan pasokan.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari USD hari ini yaitu :
Durable Goods Orders (MoM) (Sep) adalah data ekonomi yang mengukur perubahan bulanan dalam pesanan untuk barang tahan lama (durable goods) di Amerika Serikat selama bulan September.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Durable Goods Orders  rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data Durable Goods Orders (MoM) (Sep) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.