Dolar Stabil Jelang Pidato Trump di Davos dan Fokus pada Kebijakan Bank Sentral.

- Dolar tetap dalam kisaran ketat karena pasar menunggu kejelasan tarif dan pidato Trump di Davos.
- Pernyataan Trump tentang suku bunga dan tekanan pada Fed menambah perhatian pada pertemuan kebijakan moneter minggu depan.
Dolar AS sedikit menguat pada Kamis, naik 0,2% menjadi 108,150 menurut Indeks Dolar, tetapi tetap dalam kisaran sempit menjelang pidato Presiden Donald Trump di Forum Ekonomi Dunia di Davos. Pasar menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai rencana tarif Trump, termasuk ancaman pungutan terhadap Kanada, Meksiko, Tiongkok, dan impor Eropa, meskipun belum ada tindakan konkret yang diambil.
Pidato Trump di Davos menarik perhatian pelaku pasar, terutama setelah ia menyatakan akan menuntut Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga segera dan menyerukan penurunan harga minyak melalui tekanan terhadap Arab Saudi. Pernyataan ini muncul menjelang pertemuan Fed minggu depan, dengan ekspektasi bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil. Sementara itu, indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi, ditutup naik 0,5% ke 6.118,72, didukung laporan pendapatan perusahaan.
Data ekonomi AS menunjukkan kenaikan klaim pengangguran sebesar 6.000 menjadi 223.000, meskipun cuaca ekstrem dan kebakaran di Los Angeles kemungkinan memengaruhi angka tersebut. Pelaku pasar juga menanti keputusan kebijakan bank sentral utama lainnya, termasuk Bank of Japan pada Jumat, diikuti Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa minggu depan.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
- Ketidakpastian Tarif: Pasar masih menunggu kejelasan dari rencana tarif Trump, yang menciptakan ketidakpastian dan menahan pergerakan dolar.
- Tekanan pada Fed: Pernyataan Trump yang menuntut penurunan suku bunga dapat melemahkan persepsi pasar terhadap Greenback, meskipun Fed diperkirakan mempertahankan kebijakan stabil minggu depan.
- Data Pengangguran: Kenaikan klaim tunjangan pengangguran menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi, meskipun sebagian besar disebabkan oleh faktor sementara seperti cuaca ekstrem.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS melemah.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Rekor Penutupan S&P 500: Indeks S&P 500 naik 0,5% ke rekor tertinggi, didukung laporan pendapatan perusahaan yang kuat.
- Optimisme Pasar terhadap Kebijakan Trump: Janji untuk menekan suku bunga dan mempercepat produksi energi memberikan sentimen positif bagi saham.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.
Harga Emas Stabil di Tengah Melemahnya Dolar dan Fokus Kebijakan Bank Sentral.

- Emas bertahan di $2.755 didukung oleh melemahnya Dolar AS dan data pengangguran AS yang mencerminkan pasar tenaga kerja mendingin.
- Perubahan suku bunga oleh BoJ, Fed, dan ECB menjadi katalis utama untuk pergerakan harga emas mendatang.
Harga emas bertahan stabil di sekitar $2.755 setelah sempat merosot ke level terendah harian $2.735, di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi Treasury AS. Sentimen pasar terpengaruh oleh data Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan peningkatan klaim pengangguran, meskipun sebagian besar disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem dan kebakaran di Los Angeles. Selain itu, penurunan Indeks Dolar AS (DXY) sebesar 0,08% ke 108,06 turut mendukung stabilitas harga emas.
Logam mulia ini diperkirakan mengakhiri minggu dengan kenaikan solid meskipun ada tekanan pada hari Kamis. Harga emas mendapat dukungan dari melemahnya Greenback, yang sering kali berkorelasi terbalik dengan emas. Pelaku pasar terus mencermati retorika perdagangan Presiden Trump yang memengaruhi sentimen global, serta data ekonomi AS seperti PMI dan Sentimen Konsumen Universitas Michigan.
Keuntungan emas diperkirakan berlanjut di tengah prospek kebijakan moneter bank sentral utama. Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, sementara Federal Reserve (Fed) kemungkinan mempertahankan suku bunga pada minggu depan. Sebaliknya, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memangkas biaya pinjaman sebesar 25 bps, menambah dinamika pasar emas.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Dukungan dari Melemahnya Dolar AS: Penurunan Indeks Dolar AS (DXY) memberikan dorongan pada harga emas, mengingat hubungan invers antara keduanya.
- Ketidakpastian Ekonomi: Data pengangguran AS yang meningkat dan kebijakan perdagangan Trump meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
- Kebijakan Bank Sentral: Ekspektasi suku bunga stabil oleh Federal Reserve (dovish) dan potensi pemangkasan suku bunga oleh ECB mendukung prospek emas, meskipun kenaikan suku bunga BoJ dapat memberikan tekanan sesaat.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Turun 1% Akibat Desakan Trump pada OPEC dan Ketidakpastian Kebijakan.

- Desakan Trump kepada OPEC menekan harga minyak, meski persediaan AS menurun.
- Tarif baru dan kebijakan energi Trump memicu kekhawatiran pelemahan permintaan global.
Harga minyak turun sekitar 1% pada Kamis setelah Presiden AS Donald Trump mendesak Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan biaya minyak selama pidatonya di Forum Ekonomi Dunia di Davos. Harga minyak mentah Brent ditutup turun 71 sen, atau 0,9%, menjadi $78,29 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 82 sen, atau 1,09%, menjadi $74,62. Penurunan ini terjadi meskipun persediaan minyak mentah AS mencapai level terendah sejak Maret 2022, menurut laporan Badan Informasi Energi (EIA).
Ketidakpastian tentang dampak kebijakan tarif dan energi Trump pada pertumbuhan global dan permintaan minyak turut membebani harga. Trump juga mengancam tarif baru terhadap Rusia, Uni Eropa, Kanada, Meksiko, dan Tiongkok dalam konteks konflik perdagangan yang lebih luas. Langkah ini memicu kekhawatiran pasar terhadap potensi pelemahan permintaan energi. Selain itu, rencana darurat energi nasional yang diumumkan Trump, yang mencakup pelonggaran pembatasan lingkungan untuk proyek energi, menambah ketidakpastian di pasar minyak.
Dilansir dari investing.com, seruan Trump untuk menurunkan harga minyak akan disambut baik oleh konsumen tetapi menimbulkan kekhawatiran di industri energi, terutama terkait ekonomi proyek minyak dan gas baru. Analis pasar juga memperingatkan volatilitas harga minyak dalam waktu dekat akibat ketidakjelasan kebijakan perdagangan AS dan potensi peningkatan pasokan minyak dari AS.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
- Desakan Trump kepada OPEC: Permintaan untuk menurunkan harga minyak meningkatkan kekhawatiran pasar tentang potensi oversupply atau tekanan politik pada produsen minyak.
- Ketidakpastian Kebijakan: Ancaman tarif perdagangan yang meluas dan langkah darurat energi nasional menciptakan ketidakpastian yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.
- Data Persediaan AS: Meski persediaan minyak mentah AS menurun, angka tersebut lebih kecil dari ekspektasi, memberikan dampak negatif pada harga.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari Jepang dan AS hari ini yaitu:Â
JPY
BoJ Interest Rate Decision (JPY), keputusan suku bunga dari Bank of Japan (BoJ). Suku bunga yang diumumkan memberikan indikasi arah kebijakan moneter Jepang.
USD
S&P Global Manufacturing PMIÂ adalah indikator aktivitas manufaktur di AS. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
S&P Global Services PMI adalah indikator aktivitas sektor jasa di AS. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi, sedangkan di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
Existing Home Sales adalah data yang mengukur jumlah penjualan rumah yang sudah ada di AS dalam satu bulan. Data ini mencerminkan aktivitas pasar perumahan.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga JPY dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data BoJ Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk JPY. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk JPY.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data S&P Global Manufacturing PMIÂ rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data S&P Global Services PMIÂ rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Existing Home Sales (Dec)Â rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data BoJ Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data S&P Global Manufacturing PMI rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data S&P Global Services PMIÂ rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data Existing Home Sales (Dec)Â rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.