Dolar AS Tertekan di Tengah Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Fed: Apa Selanjutnya?
- Pasar memprediksi peluang 40% untuk pemangkasan suku bunga Fed sebesar 50 bps pada bulan November, dengan total 73 bps diperkirakan hingga akhir tahun.
- Dolar AS terus berada dalam tekanan setelah pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps, dengan para analis menantikan pergerakan berikutnya jika level dukungan DXY pada 99.50/100 ditembus.
Ekonomi AS saat ini sedang mengalami perlambatan moderat, namun sejumlah indikator menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan tetap kuat. Federal Reserve (Fed) menegaskan bahwa kecepatan pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi yang akan datang.
Pemilu AS yang akan datang diperkirakan akan berdampak besar pada pasar keuangan, tetapi untuk saat ini, Dolar AS masih mampu mempertahankan posisinya. Meski demikian, spekulasi dovish terhadap kebijakan Fed tetap kuat, yang dapat membatasi potensi penguatan USD. Dilansir dari fxstreet.com Pada Jumat lalu, Gubernur Fed Christopher Waller mencatat bahwa meskipun Fed baru saja melakukan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin, pendekatan berbasis data dapat menyebabkan jeda pada pertemuan berikutnya, saat para pembuat kebijakan menunggu indikator ekonomi lebih lanjut.
Dilansir dari fxstreet.com Gubernur Fed lainnya, Michelle Bowman, menjelaskan alasan mengapa ia menolak pemangkasan suku bunga 50 bps, menjadikan Waller sebagai gubernur Fed pertama yang berbeda pendapat dengan konsensus dan Ketua Fed sejak 2005. Dolar AS mengalami kesulitan pasca dimulainya siklus pemangkasan suku bunga Fed dengan pengurangan 50 bps yang signifikan, menurunkan suku bunga menjadi kisaran 4,75% hingga 5%.
Pasar saat ini menunjukkan peluang 40% untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan November, dengan total 73 basis poin pemangkasan yang diperkirakan hingga akhir tahun. Suku bunga diperkirakan akan berada di 2,85% pada akhir tahun 2025, yang sekarang dianggap sebagai estimasi suku bunga netral oleh Fed.
Dilansir dari fxstreet.com “Pertanyaan besar bagi pasar saat ini adalah apakah dolar siap untuk keluar dari kisaran dua tahunnya,” kata analis di ING dalam sebuah catatan. “Tidak ada hal penting pada agenda hari ini yang dapat membenarkan terjadinya breakout, tetapi kami berada di kubu yang memperkirakan adanya aksi jual besar-besaran jika level dukungan DXY pada 99,50/100 ditembus.”
Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga USD saat ini.
Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi! Ketegangan Timur Tengah dan Spekulasi Fed Dorong Lonjakan Harga.
- Harga emas mencapai rekor baru di $2.625 di tengah spekulasi pemangkasan suku bunga Fed dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
- Fed mengindikasikan kemungkinan tindakan lebih lanjut jika inflasi terus melambat, sementara pasar AS mengalami penurunan akibat sentimen penghindaran risiko.
Harga emas mencetak rekor tertinggi baru, menembus level $2.600 di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan terus menurunkan suku bunga serta memanasnya ketegangan di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Hezbollah. XAU/USD saat ini diperdagangkan di $2.625, naik sebesar 1,37%.
Kondisi pasar global saat ini didominasi oleh sentimen penghindaran risiko, yang terlihat dari kerugian pada ketiga indeks utama Wall Street, dengan penurunan berkisar antara 0,26% hingga 0,31%. Gubernur Fed, Christopher Waller, mendukung pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin, dengan mengutip ekspektasi rendahnya Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Agustus. Ia juga menyatakan kekhawatirannya atas inflasi yang melambat lebih cepat dari perkiraan, dan membuka kemungkinan bahwa Fed dapat mengambil tindakan tambahan jika pasar tenaga kerja melemah atau inflasi terus turun.
Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik menjadi 3,726%, dan indeks Dolar AS (DXY) juga meningkat tipis 0,08% menjadi 100,71. Namun, pengaruh korelasi ini belum signifikan terhadap pergerakan harga emas.
Minimnya jadwal ekonomi di AS minggu ini membuat arah emas sangat bergantung pada pernyataan lebih lanjut dari pejabat Fed. Michelle Bowman, yang berbeda pendapat soal pemangkasan 50 bps, menyatakan bahwa meski kebijakan harus disesuaikan, ia lebih memilih pemotongan yang lebih kecil, karena pemangkasan besar dapat dianggap sebagai “deklarasi kemenangan atas inflasi.”
Melihat ke depan, perhatian akan tertuju pada pidato beberapa pejabat Fed minggu depan, termasuk Raphael Bostic dari Atlanta, Austan Goolsbee dari Chicago, dan Neel Kashkari dari Minnesota. Selain itu, rilis data S&P Global Flash PMI, data perumahan, serta Indeks PCE Inti akan menjadi faktor penentu arah selanjutnya untuk XAU/USD.
Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.
Harga Minyak Terjun Bebas Meski Kenaikan Mingguan Terus Berlanjut, Pemangkasan Suku Bunga AS dan Ketegangan Timur Tengah Menjadi Penopang.
- Harga minyak turun pada hari Jumat, namun mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut, didukung oleh pemangkasan suku bunga AS dan penurunan pasokan minyak.
- Ketegangan di Timur Tengah meningkatkan risiko gangguan pasokan, dengan Israel membunuh komandan senior Hezbollah, menambah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
Harga minyak mentah dunia jatuh pada Jumat, namun berhasil mencatatkan kenaikan untuk minggu kedua berturut-turut. Pemangkasan suku bunga AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor utama yang menopang pasar minyak, meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi di China yang menahan harga di level atas.
Harga Brent turun 39 sen menjadi $74,49 per barel, sementara WTI AS sedikit turun 3 sen menjadi $71,92 per barel. Meski demikian, kedua patokan minyak ini mencatatkan kenaikan lebih dari 4% sepanjang minggu ini, berkat pemangkasan suku bunga AS yang mendorong sentimen risiko dan meningkatkan permintaan energi.
Di sisi lain, ketegangan di Timur Tengah memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan. Israel melancarkan serangan udara ke Beirut yang menewaskan komandan senior Hezbollah, memperbesar risiko konflik yang lebih luas. Di AS, pemangkasan suku bunga juga diiringi dengan penurunan stok minyak mentah ke level terendah dalam setahun, memberikan dorongan tambahan bagi pasar minyak mentah.
Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga minyak mentah saat ini.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari USD hari ini yaitu :
- S&P Global US Manufacturing PMI adalah indikator ekonomi yang mencerminkan kondisi sektor manufaktur di Amerika Serikat berdasarkan survei yang dilakukan oleh S&P Global.
- S&P Global Services PMI (Purchasing Managers’ Index) adalah indikator yang mengukur kinerja sektor jasa di suatu negara. PMI ini disusun berdasarkan survei yang dilakukan kepada manajer pembelian di perusahaan-perusahaan sektor jasa, yang mencakup berbagai bidang seperti keuangan, transportasi, kesehatan, dan pariwisata.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data S&P Global Services PMI (Aug) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data S&P Global Services PMI (Sep) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data S&P Global Manufacturing PMI (Sep) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data S&P Global Services PMI (Sep) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.