Dolar Kanada Melemah Jelang Pemangkasan Suku Bunga BoC, Sementara Dow Jones Berjuang di Level 43.000.

- Bank of Canada diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada hari Rabu, memperlemah sentimen terhadap CAD.
- Musim laporan laba perusahaan mendorong volatilitas di pasar saham AS, dengan Tesla dan Coca-Cola siap melaporkan kinerja Q3.
Dolar Kanada (CAD) mengalami pelemahan signifikan pada Selasa karena para pelaku pasar bersiap menghadapi kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Bank of Canada (BoC) yang dijadwalkan pada pertengahan minggu. Investor secara luas memperkirakan BoC akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Rabu, yang dapat menambah tekanan pada CAD di tengah ekspektasi perlambatan ekonomi lebih lanjut.
Perekonomian Kanada terus menunjukkan penurunan harga bahan baku dan produk industri, seiring dengan melambatnya inflasi. Meskipun sebagian besar tekanan inflasi telah terkendali pada 2024, BoC menghadapi tantangan dari perlambatan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) berusaha mempertahankan posisinya di sekitar 43.000 pada Selasa, bergerak dalam kisaran sempit saat investor menghadapi ketidakpastian setelah penurunan di awal minggu perdagangan. Musim laporan laba perusahaan tengah berlangsung, menjaga kepercayaan investor agar tidak terjun terlalu dalam, meskipun banyak saham unggulan diperdagangkan pada rasio valuasi tinggi. Tesla (TSLA) dan Coca-Cola (COKE) akan merilis laporan kuartal ketiga pada Rabu, sementara Honeywell (HON) akan menyusul pada Kamis.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap enam mata uang utama, mencatat kenaikan moderat di tengah aksi ambil untung, sementara saham-saham AS melemah dan imbal hasil Treasury tetap menguat. Proyeksi pertumbuhan ekonomi terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) diperkirakan mendukung perekonomian AS, memperkuat tren kinerja ekonomi AS yang lebih unggul dibandingkan negara lain. \
Hal tersebut berpotensi membuat Federal Reserve lebih hati-hati dalam menentukan kebijakan suku bunga. Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan besar adanya dua kali pemangkasan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada 2024, meskipun keputusan ini akan sangat bergantung pada data ekonomi yang terus masuk.
Pengaruh fundamenal cenderung menguatkan harga Dollar AS saat ini.
Pengaruh fundamenal cenderung melemahkan harga Dollar Canada (CAD) saat ini.
Pengaruh fundamenal cenderung melemahkan indeks saham AS saat ini.
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed.

- Emas mencapai harga tertinggi sepanjang masa di $2.748, didorong oleh ketegangan geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga Fed.
- Imbal hasil obligasi AS meningkat, namun logam mulia tetap kuat di tengah ketidakpastian pasar.
Harga emas melanjutkan tren kenaikannya, mencatatkan kenaikan dalam lima dari enam hari terakhir dan mencapai rekor tertinggi baru di $2.748, mendekati level psikologis $2.750. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik serta ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan terus menurunkan suku bunga. Saat ini, emas diperdagangkan di level $2.744, atau naik hampir 1% dari hari sebelumnya.
Meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak, logam mulia tetap diminati sebagai aset safe haven. Sejak Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan 18 September, imbal hasil obligasi 10 tahun telah naik 62 basis poin menjadi 4,20%, mengisyaratkan keraguan pasar terhadap kebijakan dovish Fed. Kekhawatiran seputar prospek kepresidenan Donald Trump juga mendorong permintaan emas, karena mantan Presiden itu telah mengindikasikan akan memberlakukan tarif baru dan membatasi imigrasi ilegal.
Dilansir dari fxstreet.com Analis dari TD Securities mencatat bahwa aksi jual obligasi AS pada hari Senin sebagian disebabkan oleh meningkatnya prediksi pasar mengenai peluang kemenangan Trump dalam pemilu mendatang.
Dilansir dari fxstreet.com pejabat Fed turut memperkuat ekspektasi pasar terhadap kebijakan pelonggaran moneter. Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan dukungan untuk pelonggaran lebih lanjut, sementara Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, menyuarakan pendekatan yang lebih hati-hati dengan menghindari pemangkasan besar dan mencatat bahwa pasar tenaga kerja menunjukkan stabilisasi.
Para pelaku pasar saat ini memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 42 basis poin pada akhir tahun, mengindikasikan kemungkinan penurunan 25 basis poin pada dua pertemuan Fed mendatang. Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi, dengan Israel bersiap merespons Iran setelah serangan 200 rudal.
Menurut CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan November saat ini berada di 89,6%.
Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.
Harga Minyak Naik di Tengah Ketidakpastian Gencatan Senjata Timur Tengah dan Peningkatan Permintaan China.

- Minyak Brent dan WTI masing-masing naik lebih dari 2% setelah adanya tanda-tanda permintaan yang lebih baik dari China.
- Upaya gencatan senjata di Timur Tengah belum membuahkan hasil, menciptakan skeptisisme di kalangan investor.
Harga minyak mencatat kenaikan untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa, dengan Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing menguat lebih dari 2%. Para pedagang lebih memusatkan perhatian pada prospek peningkatan permintaan minyak dari China dibandingkan harapan gencatan senjata di Timur Tengah, yang dinilai masih belum pasti.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember naik $1,75, atau 2,4%, menjadi $76,04 per barel, sementara WTI untuk pengiriman November naik $1,53, atau 2,2%, menjadi $72,09 per barel. Langkah-langkah terbaru Beijing untuk memulihkan ekonominya yang melambat mendorong sejumlah analis untuk menaikkan perkiraan permintaan minyak, meskipun permintaan yang lemah dari China selama beberapa bulan terakhir telah membebani harga, terutama karena pesatnya elektrifikasi kendaraan di negara tersebut.
Kedua acuan minyak mengalami kenaikan hampir 2% pada hari sebelumnya, pulih dari penurunan lebih dari 7% pekan lalu setelah China mengumumkan pemotongan suku bunga pinjaman. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi diprediksi akan mengangkat konsumsi bahan bakar, namun dampak stimulus mungkin baru terlihat dalam beberapa waktu mendatang, menurut analis StoneX, Alex Hodes.
Dilansir dari investing.com laporan kepada klien, analis Goldman Sachs menyebutkan adanya kenaikan permintaan minyak China sebesar 100.000 barel per hari dalam pekan terakhir, mencapai level tertinggi dalam enam bulan. Ini didorong oleh produksi industri dan penjualan ritel yang melebihi ekspektasi. China juga menetapkan kuota impor minyak untuk tahun depan sebesar 257 juta metrik ton, naik dari 243 juta metrik ton pada tahun ini.
Sementara itu, di Timur Tengah, upaya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata belum menunjukkan hasil yang signifikan. Israel tetap melanjutkan operasi militernya di Gaza dan Lebanon, sementara Hizbullah yang didukung Iran tidak tertarik untuk melakukan negosiasi selama pertempuran berlanjut. Hal ini meningkatkan skeptisisme di kalangan investor mengenai prospek perdamaian di kawasan tersebut.
Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga minyak saat ini.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat rilis data fundamental hari ini dari CAD, USD, dan OIL hari ini, yaitu:
CAD
BoC Interest Rate Decision adalah keputusan mengenai suku bunga acuan yang diambil oleh Bank of Canada (BoC), bank sentral Kanada. Tujuan utama dari keputusan ini adalah untuk menjaga stabilitas harga dan mencapai target inflasi.
USD
Existing Home Sales (Sep) adalah laporan yang mengukur jumlah penjualan rumah yang sudah ada atau rumah yang telah dibangun sebelumnya di Amerika Serikat selama bulan September. Angka penjualan rumah yang tinggi menunjukkan permintaan yang kuat, yang bisa menjadi tanda positif bagi perekonomian, sementara penurunan penjualan dapat menunjukkan pelemahan dalam sektor perumahan.
OIL
Crude Oil Inventories adalah laporan mingguan yang menunjukkan jumlah persediaan minyak mentah yang disimpan di fasilitas penyimpanan di Amerika Serikat. Laporan ini dikeluarkan oleh U.S. Energy Information Administration (EIA) dan biasanya dirilis setiap hari Rabu. Data ini penting karena menunjukkan tingkat pasokan minyak mentah di pasar, yang dapat mempengaruhi harga minyak.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang CAD, USD dan OIL.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data BoC Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk CAD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk CAD.
Data Existing Home Sales (Sep) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/negatif untuk OIL.
Perkiraan :
CAD
Data BoC Interest Rate Decision rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
USD
Data Existing Home Sales (Sep) rilis lebih tinggi dari data data sebelumnya.
OIL
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari data data sebelumnya.