Para Pejabat The Fed Mendukung Tahan Suku Bunganya Menuju Perlambatan Inflasi.

  • Para pengambil kebijakan Federal Reserve menyatakan dukungan untuk mempertahankan suku bunga hingga inflasi menurun secara jelas
  • Tanda-tanda perlambatan inflasi memberikan ruang bagi bank sentral untuk mengambil pendekatan kebijakan moneter yang hati-hati.

Para pengambil kebijakan Federal Reserve mendukung untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat yang membatasi untuk “beberapa waktu” sampai inflasi menurun secara jelas. 

Risalah rapat The Fed menunjukkan bahwa meskipun mereka tidak menyatakan penurunan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat, mereka mendukung sikap restriktif di tengah tanda-tanda kebijakan yang bertujuan menekan inflasi. 

Risalah menyatakan, “Semua anggota menilai bahwa akan tepat pada kebijakan saat ini untuk beberapa waktu sampai inflasi jelas bergerak turun secara berkelanjutan menuju tujuan Komite.”

Pada pertemuan sebelumnya pada 1 November, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 5,25% hingga 5,5%. 

Keputusan ini merupakan yang ketiga kalinya berturut-turut di mana bank sentral memilih untuk mempertahankan suku bunga, mencerminkan tanda-tanda perlambatan inflasi. Hal ini memberikan kesempatan bagi bank sentral untuk menerapkan pendekatan kebijakan moneter dengan hati-hati.

Dampak agenda tersebut dollar AS bergerak sedikit melemah.

Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS dan Pelemahan Dolar Picu Kenaikan Harga Emas.

  • Harga emas (XAU/USD) mengalami kenaikan signifikan, sempat melampaui $2.000.
  • Indeks Dolar AS (DXY) mencapai level terendah sejak akhir Agustus dengan angka 103,60, sejalan dengan penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS

Harga emas (XAU/USD) mengalami kenaikan signifikan, melewati level $2.000 di awal sesi perdagangan Asia. Kenaikan ini dipicu oleh penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS dan pelemahan dolar AS (USD). 

Pada Rapat FOMC bulan November, semua peserta sepakat untuk terus membuat keputusan kebijakan berdasarkan informasi terkini, dengan suku bunga target tetap di kisaran 5,25%–5,5%.

Indeks Dolar AS (DXY) juga mengalami penurunan, mencapai level terendah sejak akhir Agustus dengan angka 103,60. Penurunan ini sejalan dengan turunnya imbal hasil obligasi Treasury AS, terutama imbal hasil 10-tahun yang mencapai 4,40%.

Penurunan imbal hasil ini dianggap sebagai faktor pendorong kenaikan harga emas, karena imbal hasil AS dianggap sebagai opportunity cost dari kepemilikan logam berharga yang tidak memberikan imbal hasil. 

Hal tersebut berpotensi memberikan dampak negatif terhadap harga emas.

Pergerakan Harga Minyak di Sesi Asia Bergerak Flat di Tengah Peningkatan Persediaan AS.

  • Harga minyak mengalami stagnasi di pasar Asia setelah data industri menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan minyak AS.
  • Harga minyak, meskipun mengalami rebound dalam tiga sesi terakhir, tampak berhenti dalam reli tersebut.

Harga minyak mengalami sedikit pergerakan di pasar Asia pagi ini setelah data industri menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan minyak AS. American Petroleum Institute (API) melaporkan kemungkinan penambahan lebih dari 9 juta barel stok minyak dalam seminggu, melebihi ekspektasi peningkatan sebesar 1,5 juta barel. 

Meskipun persediaan bensin mengalami penurunan, persediaan sulingan juga turun. Data API menunjukkan peningkatan persediaan minyak AS selama empat minggu berturut-turut, mengindikasikan pasokan minyak yang tetap kuat sementara permintaan bahan bakar mulai menurun.

Kondisi perekonomian global yang memburuk turut membebani harga minyak, meskipun mengalami rebound harga dari posisi terendah dalam empat bulan dalam tiga sesi terakhir. Saat ini, reli rebound harga minyak tersebut tampaknya berhenti.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

Hari ini ada perilisan data dari GBP dan USD

GBP

Autumn Forecast Statement, laporan tersebut memberikan gambaran dan prospek ekonomi terkini dan pratinjau anggaran pemerintah untuk tahun yang akan datang, termasuk tingkat pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan, tingkat pinjaman, dan tujuan keuangan.

USD

Data Core Durable Goods Orders memberikan petunjuk tentang aktivitas ekonomi dari pesanan barang tahan lama, yang memberikan wawasan tentang kepercayaan bisnis dan keputusan investasi Perusahaan

Data Initial Jobless Claims merujuk pada jumlah orang yang baru saja mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya dalam periode tertentu. Data ini sering digunakan sebagai indikator untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja AS.

Dari agenda tersebut memberikan dorongan terhadap pergerakan harga GBP dan USD kedepannya.

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

GBP

Autumn Forecast Statement, laporan tersebut memberikan gambaran dan prospek ekonomi terkini dan pratinjau anggaran pemerintah untuk tahun yang akan datang, termasuk tingkat pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan, tingkat pinjaman, dan tujuan keuangan di Inggris.

USD

Data “Core Durable Goods Orders” dapat memberikan petunjuk tentang aktivitas ekonomi secara keseluruhan tentang kepercayaan bisnis dan keputusan investasi perusahaan.

Data Initial Jobless Claims merujuk pada jumlah orang yang baru saja mengajukan klaim tunjangan pengangguran. Data untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja. 

Hari ini AS juga akan melaporkan persediaan minyak mentahnya yang mencerminkan terhadap permintaan minyak.

Penilaian Kami, di Perkirakan :

Core Durable Goods Orders (MoM) (Oct) di perkirakan rilis lebih tinggi dari previous sehingga USD berpotensi menguat.

Initial Jobless Claims di perkirakan rilis lebih rendah dari previous sehingga USD berpotensi menguat.

Share on: