
Indeks Dow Jones mengakhiri perdagangan lebih tinggi pada Rabu, meski sempat tertekan oleh penurunan saham Target dan kehati-hatian di sektor teknologi menjelang laporan laba Nvidia.
Pidato pejabat Federal Reserve, termasuk Lisa Cook dan Michelle Bowman, menjadi sorotan karena menunjukkan perbedaan pandangan terkait inflasi dan pemangkasan suku bunga.
Indeks Dow Jones berhasil ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu, meskipun tekanan datang dari penurunan saham Target dan sikap hati-hati di sektor teknologi menjelang laporan laba Nvidia. Pergerakan ini mencerminkan optimisme pasar di tengah data ekonomi yang beragam.
Sementara itu, perhatian investor tertuju pada pidato pejabat Federal Reserve, termasuk Gubernur Lisa Cook dan Michelle Bowman, yang mengungkapkan pandangan berbeda terkait arah kebijakan moneter. Cook menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi, sementara Bowman menyoroti kekhawatiran atas inflasi yang belum sepenuhnya teratasi.
Penguatan dolar AS menambah sentimen positif, dengan indeks dolar naik 0,52% ke level 106,65. Namun, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Fed pada Desember menurun, dari 82,5% pekan lalu menjadi 52%, menurut data CME FedWatch. Investor kini juga menantikan kebijakan ekonomi dari Presiden terpilih Donald Trump yang dinilai dapat memengaruhi arah inflasi dan suku bunga.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
- Dolar menguat dengan indeks dolar naik 0,52% ke level 106,65, melanjutkan reli setelah tekanan sebelumnya.
- Ekspektasi pemangkasan suku bunga menurun, menandakan kemungkinan kebijakan moneter yang lebih ketat, mendukung dolar.
- Ketegangan geopolitik terkait Rusia sempat mendorong permintaan safe haven, meski akhirnya melemahkan yen dan franc Swiss dibandingkan dolar.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.
Analisis Pengaruh Terhadap indeks saham AS.
- Dow Jones ditutup menguat meskipun ada tekanan dari saham Target dan kehati-hatian sektor teknologi. Ini mencerminkan resilience pasar di tengah ketidakpastian.
- Optimisme terhadap Nvidia menjelang laporan laba kuartalan berkontribusi pada dukungan di sektor teknologi.
- Fokus pada kebijakan Fed menunjukkan bahwa pelaku pasar masih berharap pada langkah yang tidak terlalu agresif, meskipun proyeksi penurunan suku bunga berkurang.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Emas naik untuk hari ketiga berturut-turut, mencapai $2.650 (+0,69%), didukung permintaan safe haven akibat ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina meski tertekan oleh penguatan dolar AS.
Dolar AS menguat 0,51% ke level 106,69, sementara pasar mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed pada Desember menjadi 55%, di tengah perbedaan pandangan pejabat Fed terkait inflasi dan suku bunga.
Harga emas terus menguat untuk hari ketiga berturut-turut, mencapai $2.650 per ons (+0,69%), didukung oleh lonjakan permintaan aset safe haven akibat meningkatnya ketegangan geopolitik. Eskalasi konflik Rusia-Ukraina menjadi katalis utama, setelah Presiden Vladimir Putin mengancam penggunaan senjata nuklir sebagai respons terhadap Barat. Dukungan terhadap Ukraina oleh AS, termasuk penggunaan rudal jarak jauh, semakin memicu kekhawatiran pasar.
Di sisi lain, penguatan dolar AS menjadi penyeimbang kenaikan emas. Indeks Dolar AS (DXY) naik 0,51% ke 106,69, membatasi reli emas. Sementara itu, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember menurun menjadi 55%, seiring pernyataan pejabat Fed yang mengindikasikan kehati-hatian dalam kebijakan moneter.
Permintaan emas kini berada di persimpangan, di tengah tarik-menarik antara risiko geopolitik yang memanas dan ketidakpastian kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
Permintaan Safe Haven: Ketegangan geopolitik, terutama ancaman nuklir Rusia dan eskalasi konflik dengan Ukraina, meningkatkan daya tarik emas sebagai aset perlindungan.
Kenaikan Berkelanjutan: Harga emas telah naik selama tiga hari berturut-turut, menunjukkan momentum bullish di pasar.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Short-Covering dan Penguatan Dolar AS.

Macquarie memperkirakan harga minyak akan uji titik terendah baru pada 2025, tertekan oleh surplus pasokan dan permintaan yang lemah, terutama dari Tiongkok.
Meskipun ketegangan Rusia-Ukraina sempat mendukung harga minyak, risiko gangguan pasokan akibat geopolitik dianggap rendah, sehingga dampaknya terhadap harga minyak tidak berkelanjutan.
Harga minyak mentah diproyeksikan menghadapi tekanan signifikan pada tahun depan, dengan potensi mencapai titik terendah baru akibat surplus pasokan dan prospek permintaan yang melemah. Dalam laporan terbarunya, Macquarie menyatakan bahwa faktor fundamental akan semakin menekan pasar, sementara risiko geopolitik yang sebelumnya mendukung harga mulai mereda.
Minyak mentah WTI berjangka ditutup melemah 0,8% ke $68,87 per barel, mendekati level terendah 52 minggu di $65,27. Sementara itu, harga minyak Brent tetap terjebak di kisaran $5 per barel selama bulan terakhir, tertekan oleh ekspektasi surplus pasokan besar pada 2025. Lemahnya permintaan global, yang diperkirakan hanya tumbuh 1 juta barel per hari, bersamaan dengan peningkatan pasokan, menjadi hambatan utama.
Permintaan dari Tiongkok, sebagai salah satu konsumen energi terbesar, juga menjadi sorotan. Stimulus ekonomi yang diumumkan Beijing pekan lalu dianggap mengecewakan, gagal mendorong optimisme pasar. Hal ini membuat harga Brent anjlok sekitar $3 per barel, dengan proyeksi permintaan yang lebih lemah dari OPEC turut memperburuk sentimen.
Dilansir dari investing.com meski konflik Rusia-Ukraina sempat memberikan dukungan sementara pada harga minyak, risiko gangguan pasokan dari ketegangan ini dinilai rendah. “Dukungan harga yang terkait dengan geopolitik tampaknya hanya bersifat sementara,” tulis Macquarie dalam laporannya.
Dengan fundamental pasar yang melemah dan permintaan global yang suram, harga minyak mentah diperkirakan terus menghadapi tekanan menuju 2025.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
Surplus Pasokan: Proyeksi surplus pasokan minyak yang besar pada 2025, dipicu oleh pertumbuhan permintaan yang lemah (hanya 1 juta barel per hari) dan peningkatan pasokan global, membatasi potensi kenaikan harga.
Lemahnya Permintaan Tiongkok: Permintaan minyak dari Tiongkok, yang merupakan konsumen energi terbesar, masih lesu meskipun ada upaya stimulus ekonomi, yang memberikan tekanan pada prospek pasar.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu:
Initial Jobless Claims adalah laporan yang mengukur jumlah orang yang pertama kali mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran di AS.
Philadelphia Fed Manufacturing Index, adalah indikator ekonomi bulanan yang mengukur aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia, Amerika Serikat.
Existing Home Sales adalah data ekonomi yang mengukur jumlah rumah bekas yang terjual selama bulan tertentu di Amerika Serikat.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.
Data PPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.
Perkiraan :
Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data Philadelphia Fed Manufacturing Index (Nov) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data  Existing Home Sales (Oct) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.