Dolar AS Naik Tipis, Ketegangan Rusia-Ukraina Guncang Pasar Global.

  • Dolar AS sempat naik akibat pernyataan Rusia soal nuklir, sebelum terkoreksi oleh data ekonomi Tiongkok.
  • Pasar saham AS bervariasi, dengan S&P 500 naik namun DJIA tetap tertekan oleh ketegangan geopolitik.

Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan menguat tipis di level 106,20 pada Selasa, didorong oleh kekhawatiran geopolitik dan data ekonomi global. Dilansir dari investing.com USD sempat melonjak setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, mengindikasikan bahwa senjata tersebut dapat digunakan dalam konflik melibatkan ancaman terhadap kedaulatan Rusia atau sekutunya. Namun, penguatan Dolar terkoreksi setelah rilis data ekonomi dan stimulus baru dari Tiongkok.

Pasar saham AS turut merespons dinamika ini. S&P 500 berhasil naik berkat dorongan dari sektor teknologi yang dipimpin Nvidia, sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) tetap melemah, tertahan oleh ketegangan geopolitik. Doktrin nuklir baru Rusia juga memicu aksi jual di pasar, sebelum arus perlahan stabil.

Sementara itu, investor menantikan data ekonomi AS pada akhir pekan, termasuk Initial Jobless Claims dan angka Indeks Manajer Pembelian (PMI), yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek ekonomi.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Risiko geopolitik cenderung membuat investor mengalihkan modal ke USD sebagai mata uang yang lebih aman.

  • Dolar AS sempat naik akibat pernyataan Rusia soal doktrin nuklir baru, sebelum terkoreksi oleh data ekonomi Tiongkok.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS beragam.

Analisis Pengaruh Terhadap indeks saham AS.

  • Sektor teknologi menunjukkan kekuatan, dengan Nvidia memimpin penguatan di indeks S&P 500. Hal ini membantu mengurangi dampak kekhawatiran geopolitik.
  • Ekspektasi stimulus ekonomi Tiongkok juga meningkatkan optimisme pasar secara keseluruhan.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Harga Emas Menguat di Tengah Ketegangan Rusia-Ukraina.
  • Emas menguat di tengah sentimen risk-off akibat ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan pelemahan imbal hasil obligasi AS.
  • Data ekonomi AS yang lemah dan penurunan peluang pemangkasan suku bunga Fed turut memengaruhi pergerakan pasar.

Emas melanjutkan tren kenaikan selama dua hari berturut-turut pada Selasa, menguat sekitar 0,70% dan diperdagangkan di $2.629. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan aset aman di tengah memanasnya konflik Rusia-Ukraina. Setelah sebelumnya turun ke level terendah dua bulan di $2.536, emas kini menembus $2.600 seiring penghindaran risiko yang mendominasi pasar global.

Faktor geopolitik menjadi pendorong utama, dengan Rusia melancarkan serangan besar ke Ukraina dan Presiden AS Joe Biden mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh buatan Amerika di dalam wilayah Rusia. Sebagai tanggapan, Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui doktrin nuklir baru yang meningkatkan kekhawatiran pasar. Sentimen ini mendorong pelemahan pasar saham global, sementara Dolar AS dan emas menguat.

Selain itu, pelemahan imbal hasil obligasi pemerintah AS turut mendukung penguatan logam mulia ini. Meski begitu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan keyakinannya bahwa perang nuklir tidak akan terjadi.

Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan hasil yang beragam. Data perumahan untuk Oktober berada di bawah ekspektasi, sementara Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, mengungkapkan bahwa keputusan mengenai suku bunga masih belum pasti, meskipun Fed optimis dengan target inflasi 2%. Sementara itu, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember turun dari 62% menjadi 58%, menurut CME FedWatch Tool.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Ketegangan Geopolitik: Konflik Rusia-Ukraina yang meningkat, termasuk doktrin nuklir baru Rusia, mendorong penghindaran risiko sehingga investor beralih ke emas sebagai aset aman.
  • Pelemahan Dolar AS: Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan melemahnya USD memberikan dukungan tambahan bagi harga emas.
  • Minimnya Data Ekonomi AS: Kurangnya data penggerak utama memberikan ruang bagi emas untuk tetap bergerak naik di tengah risiko global.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.

Harga Minyak Stabil di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Pemulihan Produksi.

  • Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak, tetapi pemulihan produksi Norwegia membatasi kenaikan harga.
  • Impor minyak China yang meningkat dan laporan stok minyak mentah AS yang melampaui ekspektasi turut memengaruhi pergerakan harga minyak.

Harga minyak mentah bergerak stabil pada Selasa (Rabu pagi WIB) di tengah meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina yang memicu kekhawatiran investor terhadap potensi gangguan pasokan. Namun, dimulainya kembali sebagian produksi di ladang minyak Johan Sverdrup, Norwegia, membatasi kenaikan harga.

Minyak mentah Brent naik satu sen, ditutup di $73,31 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 0,3% atau 23 sen, menjadi $69,39 per barel. Dilansir dari investing.com ketegangan meningkat setelah Ukraina menggunakan rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia, yang dianggap Rusia sebagai eskalasi oleh Barat. Presiden Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, menambah ketegangan geopolitik.

Sementara itu, impor minyak mentah China diperkirakan mencapai rekor tertinggi pada November, setelah penurunan signifikan sepanjang tahun ini. Harga minyak yang lebih rendah mendorong importir utama dunia itu meningkatkan pembelian.

Namun, harga minyak tertahan oleh pemulihan sebagian produksi di ladang Johan Sverdrup, yang sebelumnya sempat terganggu akibat pemadaman listrik. Selain itu, laporan persediaan minyak mentah AS menunjukkan kenaikan 4,75 juta barel dalam sepekan hingga 15 November, jauh di atas ekspektasi kenaikan sebesar 100.000 barel.

Persediaan yang meningkat, bersama dengan laporan dari pengawas nuklir PBB mengenai potensi penghentian pengayaan uranium Iran, menambah tekanan pada harga minyak.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Dilansir dari investing.com konflik Rusia-Ukraina yang memanas, termasuk penggunaan rudal ATACMS oleh Ukraina dan penurunan ambang batas serangan nuklir oleh Rusia, meningkatkan kekhawatiran gangguan pasokan minyak global.

  • Impor minyak mentah China diperkirakan mencapai rekor tertinggi pada November, didorong oleh harga yang relatif rendah, memberikan dukungan bagi permintaan minyak.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data ekonomi dari Inggris dan OIL hari ini yaitu:

  1. Consumer Price Index (CPI) adalah indeks yang mengukur perubahan harga rata-rata barang dan jasa konsumen. Sering dianggap sebagai indikator utama inflasi karena mencerminkan daya beli masyarakat
  2. Crude Oil Inventories adalah data yang mengukur perubahan jumlah cadangan minyak mentah yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat

Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga GBP dan OIL.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.

Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk OIL.

Perkiraan :

Data CPI (YoY) (Oct) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Share on: