Wall Street Menguat Usai Fed Tahan Suku Bunga, S&P 500 Melonjak.

- The Fed pertahankan suku bunga dan tetap memproyeksikan dua kali penurunan suku bunga di 2025, meski inflasi diperkirakan lebih tinggi.
- Saham Tesla, Boeing, dan Nvidia menguat tajam setelah masing-masing mengumumkan perkembangan positif perusahaan.
Indeks S&P 500 naik 1,1% pada hari Rabu setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%–4,5%. The Fed tetap memproyeksikan dua kali penurunan suku bunga tahun ini meski mengakui inflasi lebih keras kepala. Dow Jones menguat 383 poin (0,9%) dan Nasdaq naik 1,4%, didukung ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter ke depan.
Ketua Fed Jerome Powell menegaskan bahwa prospek suku bunga tidak berubah, dengan prediksi suku bunga turun menjadi 3,9% tahun ini, dan tetap pada 3,4% di 2026 serta 3,1% di 2027. Powell juga menilai pasar tenaga kerja masih solid, sementara pelemahan sentimen serta pertumbuhan yang lebih lemah dapat membantu menekan inflasi.
Dilansir dari investing, dari sisi korporasi, Tesla melonjak 4% setelah mengamankan izin awal untuk layanan robotaxi di California. Boeing melesat 7% menyusul pernyataan CFO soal perbaikan operasional. Nvidia naik lebih dari 2% karena CEO-nya menilai dampak tarif tidak signifikan, sementara General Mills turun 2% akibat proyeksi penurunan laba tahunan.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
Federal Reserve pertahankan suku bunga + proyeksi pemangkasan tetap dua kali di 2025:
Ini memberikan sentimen positif karena pasar melihat peluang pelonggaran kebijakan moneter tetap terbuka, meskipun inflasi masih tinggi.Komentar Powell cenderung dovish:
Powell menegaskan akan memperhatikan pelemahan pasar tenaga kerja, artinya The Fed siap memangkas suku bunga jika kondisi ekonomi melemah, yang disukai pasar saham.Kinerja saham big cap mendorong indeks:
Saham-saham besar seperti Tesla, Boeing, dan Nvidia mencatat kenaikan signifikan, membantu mengangkat indeks utama seperti S&P 500 dan Nasdaq.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.
Harga Emas Tembus $3.050, Indeks Saham AS Berfluktuasi di Tengah Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed.

- Harga emas tembus rekor $3.052 didorong Fed pertahankan suku bunga & proyeksi pemangkasan dua kali tahun ini.
- Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven.
Harga emas melonjak ke rekor tertinggi $3.052 pada Rabu setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%. Ketua Fed Jerome Powell menyatakan ketidakpastian prospek ekonomi meningkat, namun menegaskan sikap hati-hati dalam mengambil keputusan kebijakan. Pada saat penulisan, harga emas bergerak fluktuatif di kisaran $3.035-$3.050, naik lebih dari 0,20%.
Dilansir dari investing, Fed memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dengan target suku bunga dana Fed tetap di 3,9%, serupa dengan proyeksi Desember. Meski demikian, Fed merevisi naik proyeksi inflasi inti PCE menjadi 2,8% untuk 2025 dan memprediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi 1,7% tahun ini. Powell menekankan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, sambil memantau pelemahan pasar tenaga kerja.
Sementara itu, ketegangan geopolitik turut mendorong permintaan aset safe haven seperti emas. Konflik Rusia-Ukraina belum mereda, sedangkan di Timur Tengah, serangan udara Israel menewaskan ratusan orang. Ketidakpastian global ini turut memperkuat prospek bullish emas di tengah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Suku Bunga Fed Dipertahankan + Proyeksi Pemangkasan: Fed mempertahankan suku bunga di 4,25%-4,50% & proyeksikan 2 kali pemangkasan tahun ini → sentimen dovish → melemahkan dolar AS → mendorong harga emas naik.
- Inflasi Masih Tinggi, Pertumbuhan Ekonomi Melambat: Fed merevisi naik inflasi inti PCE menjadi 2,8% & prediksi pertumbuhan ekonomi turun → meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi & pelemahan ekonomi.
- Geopolitik Memanas: Konflik Rusia-Ukraina & serangan Israel di Timur Tengah → meningkatkan permintaan emas sebagai safe haven.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Minyak Menguat Tipis di Tengah Ketegangan Timur Tengah & Sikap The Fed, Pasar Waspada.

- Penurunan stok bahan bakar AS dan ketegangan di Timur Tengah mengangkat harga minyak.
- The Fed tahan suku bunga, sinyal pemangkasan picu kekhawatiran permintaan energi melambat.
Harga minyak mencatat kenaikan tipis pada Rabu setelah data pemerintah AS menunjukkan penurunan besar pada stok bahan bakar sulingan. Minyak mentah Brent naik 0,31% ke $70,78 per barel, sementara WTI menguat 0,39% ke $67,16. Data EIA menunjukkan stok minyak mentah AS naik 1,7 juta barel, melebihi ekspektasi, namun penurunan tajam 2,8 juta barel pada stok sulingan memberikan sentimen bullish.
Di sisi geopolitik, ketegangan meningkat setelah Israel melanjutkan operasi militer di Gaza, sementara AS melancarkan serangan terhadap Houthi di Yaman, memicu kekhawatiran gangguan pasokan energi. Presiden Trump juga memperingatkan Iran terkait konflik di Laut Merah. Selain itu, perundingan gencatan senjata Ukraina-Rusia menunjukkan tanda-tanda positif, namun ketidakpastian masih tinggi soal realisasi perdamaian yang bisa membuka kembali pasokan energi Rusia.
Dari sisi kebijakan moneter, The Fed mempertahankan suku bunga di level 4,25%-4,50%, namun memberi sinyal akan memangkas suku bunga hingga dua kali tahun ini. Langkah ini diambil seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan inflasi, namun turut membatasi penguatan harga minyak akibat kekhawatiran potensi resesi yang menekan permintaan energi global.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
Penurunan Stok Bahan Bakar AS: Data EIA menunjukkan stok sulingan (solar & minyak pemanas) turun 2,8 juta barel, jauh melebihi ekspektasi penurunan 300 ribu barel. Ini menandakan permintaan bahan bakar kuat, mendukung kenaikan harga minyak.
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah: Israel melanjutkan operasi di Gaza, dan AS menyerang Houthi di Yaman. Trump memperingatkan Iran soal potensi serangan, meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak di wilayah strategis seperti Laut Merah.
Kenaikan Stok Minyak Mentah AS: Stok minyak mentah naik 1,7 juta barel, melampaui ekspektasi (512 ribu barel), memberikan tekanan ke harga.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari Swiss, Inggris dan AS hari ini yaitu:
1. SNB Interest Rate Decision (CHF)
Pengertian: Keputusan suku bunga oleh Swiss National Bank (SNB). Bank sentral ini menetapkan suku bunga acuan yang mempengaruhi bunga pinjaman dan tabungan di Swiss.
2. BoE Interest Rate Decision (GBP)
Pengertian: Keputusan suku bunga dari Bank of England (BoE). Sama seperti SNB, ini menentukan tingkat bunga pinjaman di Inggris.
3. Initial Jobless Claims (USD)
Pengertian: Data mingguan jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran pertama kali di AS.
4. Philadelphia Fed Manufacturing Index (USD)
Pengertian: Survei bulanan tentang kondisi bisnis manufaktur di wilayah Philadelphia, AS.
5. Existing Home Sales (USD)
Pengertian: Laporan bulanan tentang jumlah rumah yang telah terjual (bukan rumah baru) di AS.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga CHF, GBP dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data SNB Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk CHF. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk CHF.
Data BoE Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk GBP. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk GBP.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih rendah dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Data Philadelphia Fed Manufacturing Index (USD) rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Data Existing Home Sales rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
CHF
SNB Interest Rate Decision rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
GBP
BoE Interest Rate Decision rilis sesuai dengan data sebelumnya.
USD
Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari data sebelumnya
Philadelphia Fed Manufacturing Index rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Existing Home Sales rilis lebih rendah dari data sebelumnya