
Penurunan Dolar AS, Komentar Dovish Fed, dan Tantangan Proyeksi Suku Bunga 2024.
- Indeks Dolar AS (USD) saat ini diperdagangkan pada 102,00 dan mengalami tren penurunan yang signifikan.
- Proyeksi dovish dari Fed, bersama dengan penurunan angka inflasi, telah memberikan tekanan pada penguatan dolar AS.
Indeks Dolar AS (USD) saat ini diperdagangkan pada 102,00 dan mengalami tren penurunan yang signifikan. Penurunan ini dipengaruhi oleh rendahnya imbal hasil dan komentar dovish dari Thomas Barkin dari Federal Reserve (Fed), yang memicu spekulasi terkait pelonggaran kebijakan pada keputusan Bank berikutnya.
Proyeksi dovish dari Fed, bersama dengan penurunan angka inflasi, telah memberikan tekanan pada penguatan dolar AS. Pada bulan November, angka Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang akan dirilis dapat lebih memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga lebih awal pada tahun depan.

XAU/USD Melonjak di Tengah Spekulasi Kebijakan Federal Reserve.
- Harga emas naik di sesi perdagangan Amerika pada hari Selasa karena Dolar AS dan imbal hasil Treasury mengalami penurunan.
- Investor membeli emas dengan keyakinan bahwa Fed mungkin akan menurunkan suku bunga.
Harga emas naik di sesi perdagangan Amerika pada hari Selasa karena Dolar AS dan imbal hasil Treasury mengalami penurunan, dengan pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan menurunkan biaya pinjaman tahun depan.
Dolar AS mengalami penurunan, melanjutkan jalur penurunannya yang dipengaruhi oleh penurunan imbal hasil dan komentar dovish dari Thomas Barkin. Data izin konstruksi yang pesimis juga memicu reaksi terhadap Dollar AS.
Saat ini, XAU/USD diperdagangkan pada $2040 setelah mencapai terendah harian $2021,84, naik 0,90%. Investor membeli emas dengan keyakinan bahwa Fed mungkin akan menurunkan suku bunga sebelum mencapai target inflasi 2%.

Harga Minyak Naik di Tengah Gangguan Pasokan di Laut Merah.
- Harga minyak naik lebih dari satu dolar per barel pada hari Selasa.
- Konflik di Laut Merah mengganggu perdagangan maritim dan memaksa lebih banyak perusahaan untuk mengubah rute kapal.
Harga minyak naik lebih dari satu dolar per barel pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan sesi sebelumnya setelah serangan militan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah mengganggu perdagangan maritim dan memaksa lebih banyak perusahaan untuk mengubah rute kapal.
Minyak Mentah WTI Berjangka AS diperdagangkan pada $74,08 per barel setelah naik 1,3%, sementara persediaan minyak mentah AS meningkat 939.000 barel, melawan perkiraan penurunan 2,2 juta barel. Minyak Brent naik menjadi $79,23 per barel, mencapai level tertinggi sejak 1 Desember.
Amerika Serikat membentuk satuan tugas untuk melindungi perdagangan Laut Merah dari serangan militan Yaman yang didukung Iran, sementara kelompok Houthi terus menyerang sasaran Israel di wilayah tersebut.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data high impact dari GBP dan USD hari ini.
Inggris akan merilis data Consumer Price Index (CPI) adalah ukuran statistik yang mengukur perubahan harga sekelompok barang dan jasa. CPI sering digunakan oleh pemerintah, bank sentral, dan ekonom untuk mengukur tingkat inflasi dan membuat kebijakan ekonomi.
AS akan merilis data Consumer Confidence (CB Consumer Confidence) mengacu pada indeks yang mengukur tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi mereka terhadap masa depan.
Selain itu AS juga akan merilis data Existing Home Sales, merupakan data penjualan rumah yang dapat memberikan indikasi tentang kesehatan pasar properti di AS terhadap kondisi suku bunga AS saat ini.
Data CPI yang rilis lebih tinggi dari data forcast positif untuk mata uang EUR dan sebaliknya.
Data Indeks Consumer Confidence yang rilis lebih tinggi dari data forcast positif untuk mata uang USD dan sebalik nya.
Data Existing Home Sales yang rilis lebih tinggi dari data forcast positif untuk mata uang USD dan sebalik nya.
Penilaian :
Di perkirakan data CPI di rilis lebih rendah dari data previous sehingga GBP berpotensi melemah.
Di perkirakan data CB Consumer Confidence di rilis lebih tinggi dari data previous dan di perkirakan data Existing Home Sales di rilis lebih rendah dari data previous sehingga USD berpotensi volatil.