Dolar AS dan Pasar Keuangan Tahun 2024: Sentimen dan Prediksi.

  • Dolar tetap kuat dengan kenaikan hampir 7% tahun ini, didukung sikap hati-hati Fed terkait pemangkasan suku bunga 2025 dan kebijakan pro-pertumbuhan dari pemerintahan Trump yang baru.

  • Nasdaq naik 28,6%, S&P 500 bertambah 23,3%, dan Dow meningkat 12,9% di 2024, dipacu oleh ledakan AI, pemangkasan suku bunga Fed, dan ekonomi AS yang solid.

Dolar AS melemah pada Selasa, tetapi tetap menunjukkan prospek positif untuk tahun 2024. Indeks Dolar diperdagangkan 0,1% lebih rendah di 107,830, namun masih dekat level tertinggi dua tahun. Sepanjang tahun ini, dolar mencatatkan kenaikan hampir 7%, didukung oleh sikap hati-hati Federal Reserve yang hanya mengindikasikan dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025. Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden turut memperkuat sentimen terhadap dolar, dengan kebijakan pro-pertumbuhan seperti pemotongan pajak dan regulasi yang lebih longgar.

Sementara itu, pasar saham AS mencatatkan kinerja luar biasa di tahun 2024. Nasdaq melonjak 28,6%, S&P 500 naik 23,3%, dan Dow bertambah 12,9%, dipicu oleh ledakan kecerdasan buatan, pemangkasan suku bunga Fed, dan ekonomi AS yang solid. Namun, perdagangan pada Selasa ditutup melemah akibat volume rendah jelang libur, dengan investor fokus pada prospek 2025. Ekspektasi mencakup pemotongan suku bunga tambahan sebesar 50 basis poin dan dampak kebijakan pemerintahan Trump yang baru terhadap sektor tertentu.

Dalam laporan terbaru, Wells Fargo memproyeksikan tren pasar 2025, termasuk rebound pasar perumahan, kemajuan AI, dan potensi tambahan tarif impor China. Inflasi inti diperkirakan turun, sementara defisit anggaran AS akan mengecil berkat pendapatan pajak yang lebih tinggi. Namun, ketidakpastian geopolitik tetap menjadi perhatian utama. Analis mencatat bahwa dinamika ini akan menjadi faktor penting dalam strategi investasi dan arah pasar pada tahun mendatang.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Kebijakan Federal Reserve (Sikap Hawkish): Jika Fed tetap tegas mempertahankan suku bunga tinggi atau memberikan sinyal pengurangan pemangkasan suku bunga, ini biasanya menjadi sentimen yang sangat kuat. Kebijakan suku bunga AS memiliki dampak langsung terhadap daya tarik imbal hasil aset berbasis dolar, mendorong penguatan Dollar AS.

  • Ketidakpastian Global: Ketegangan geopolitik, seperti perang atau krisis ekonomi di negara lain, sering memperkuat status dolar sebagai aset safe haven.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.

Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:

  • Pemotongan Suku Bunga Federal Reserve (Fed): Pemangkasan suku bunga oleh Fed pada 2024 telah menjadi katalis utama, meningkatkan likuiditas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

  • Pertumbuhan Teknologi (AI dan Inovasi): Sektor teknologi, khususnya yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI), menjadi motor penggerak utama indeks Nasdaq dan S&P 500.

  • Data Ekonomi AS yang Kuat:  Konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan laba perusahaan menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap tangguh.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Harga Emas Cetak Rekor 2024, Prospek Cerah Meski Dihadang Tantangan.

  • Naik lebih dari 26% tahun ini, didorong oleh pembelian bank sentral, ketegangan geopolitik, dan pelonggaran moneter global.

  • Harga emas diproyeksikan mencapai $3.000/troy ons, meskipun menghadapi risiko dari kebijakan Trump dan penguatan dolar AS.

Harga emas mengakhiri tahun 2024 dengan kinerja terbaik sejak 2010, didukung oleh pembelian bank sentral, ketidakpastian geopolitik, dan pelonggaran kebijakan moneter global. Emas spot naik 0,4% ke $2.615 per ons pada Selasa pagi, sementara emas berjangka naik ke $2.627,30, mencatatkan lonjakan tahunan lebih dari 26%. Emas mencapai rekor tertinggi $2.790 pada Oktober setelah reli berkelanjutan sepanjang tahun.

Menurut Aneeka Gupta dari WisdomTree, peningkatan permintaan bank sentral, arus masuk ETF emas, dan pelonggaran moneter global menjadi pendorong utama reli ini. Tahun 2025 diperkirakan akan tetap positif bagi emas, meskipun ada hambatan dari dolar AS yang lebih kuat dan pelonggaran Fed yang melambat. Goldman Sachs bahkan memproyeksikan harga emas akan menembus $3.000 per ons, didukung oleh peningkatan permintaan struktural.

Namun, momentum emas menghadapi tantangan, terutama jika kebijakan Donald Trump yang terpilih kembali memicu penguatan dolar AS melalui risiko geopolitik atau perubahan kebijakan ekonomi global. Meski demikian, ketegangan geopolitik yang meningkat dapat terus menarik investor menuju emas sebagai lindung nilai utama, memperkuat posisinya di tengah ketidakpastian pasar.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Pembelian Bank Sentral: Permintaan emas oleh bank sentral, terutama dari negara-negara berkembang, memberikan dukungan signifikan terhadap harga emas.
  • Ketidakpastian Geopolitik: Ketegangan geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina atau Timur Tengah meningkatkan permintaan safe haven.
  • Pelonggaran Kebijakan Moneter Global: Suku bunga rendah dan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral, termasuk Federal Reserve, mendukung kenaikan harga emas.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.

Harga Minyak Turun Tahun Kedua Berturut-Turut Akibat Permintaan Lemah dan Pasokan Melimpah.

  • Permintaan yang lemah dari China, surplus pasokan global, dan produksi minyak AS yang mencapai rekor tertinggi menekan harga minyak.

  • Kebijakan Trump terkait sanksi terhadap Iran dapat memperketat pasokan, tetapi dampaknya masih akan diimbangi oleh lemahnya permintaan global.

Harga minyak mentah mencatat penurunan tahunan sekitar 3% pada 2024, melanjutkan tren pelemahan selama dua tahun berturut-turut. Faktor utama meliputi pemulihan permintaan pascapandemi yang tertahan, perlambatan ekonomi China, dan meningkatnya pasokan global, termasuk produksi minyak AS yang mencapai rekor tertinggi. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, minyak mentah Brent naik tipis 0,88% ke $74,64 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 1,03% menjadi $71,72 per barel, namun tetap di bawah level akhir tahun sebelumnya.

Faktor geopolitik juga memengaruhi pasar minyak, dengan potensi kebijakan Presiden terpilih Donald Trump untuk memperketat sanksi terhadap Iran, yang dapat mengetatkan pasokan di tahun 2025. Namun, melemahnya permintaan China dan pasokan global yang melimpah diperkirakan akan menjaga harga Brent tetap di sekitar $70 per barel tahun depan, meskipun upaya OPEC+ untuk mendukung harga terus berlanjut.

Data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan produksi minyak AS meningkat 259.000 barel per hari menjadi rekor 13,46 juta barel per hari pada Oktober. Permintaan dari India dan dukungan stimulus ekonomi di China memberikan sedikit optimisme, tetapi surplus pasokan tetap menjadi tantangan besar bagi pasar minyak global memasuki tahun baru.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Permintaan Global yang Lemah: Permintaan dari ekonomi besar seperti China yang melemah, serta penurunan ekspektasi permintaan untuk 2024 dan 2025, memperburuk prospek harga minyak. Meskipun ada sedikit pemulihan ekonomi, angka pertumbuhan yang lebih rendah mempengaruhi konsumsi minyak secara keseluruhan.

  • Kebijakan Pasokan: Meskipun OPEC+ berusaha untuk mendukung harga dengan memotong produksi, pasokan global tetap tinggi, terutama dari produsen non-OPEC seperti AS yang terus meningkatkan produksinya. Hal ini menyebabkan surplus pasokan yang membebani harga.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu: 

  • Initial Jobless Claims adalah data ekonomi yang menunjukkan jumlah orang yang pertama kali mengajukan klaim tunjangan pengangguran di minggu tertentu di Amerika Serikat. Data ini mencerminkan kesehatan pasar tenaga kerja dan digunakan sebagai indikator awal terhadap tingkat pengangguran.
  • S&P Global US Manufacturing PMI (Purchasing Managers’ Index) adalah indeks yang mengukur kinerja sektor manufaktur di Amerika Serikat berdasarkan survei terhadap manajer pembelian di sektor tersebut. PMI adalah indikator yang penting untuk menilai kondisi ekonomi, khususnya dalam industri manufaktur.
  • Crude Oil Inventories merujuk pada data yang mengukur jumlah cadangan minyak mentah yang ada di fasilitas penyimpanan di Amerika Serikat. Data ini penting untuk memantau keseimbangan antara pasokan dan permintaan minyak mentah, serta dapat memberikan gambaran tentang kondisi pasar energi global.

Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga USD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.

Data S&P Global US Manufacturing PMI (Dec) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk OIL.

Perkiraan :

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Data S&P Global US Manufacturing PMI (Dec) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.

Share on: