Indeks PMI Chicago Melemah dan Kebijakan Dovish Fed Membayangi Pasar USD.
- Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed memberikan tekanan jual pada Dolar AS.
- The Fed menyampaikan pernyataan dovish, dan investor telah memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Pada hari Jumat Indeks Manajer Pembelian Chicago turun dari 55,8 pada bulan November menjadi 46,9 pada bulan Desember, di bawah konsensus pasar sebesar 51,0. Pada pertemuan Federal Reserve (Fed) pada bulan Desember 2023, The Fed menyampaikan pernyataan dovish, dan investor telah memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Pasar memperkirakan kemungkinan 15% penurunan suku bunga pada tanggal 31 Januari dan hampir diperkirakan pada tanggal 20 Maret. Hal ini, pada gilirannya, memberikan tekanan jual pada Dolar AS (USD)
Selanjutnya, IMP Manufaktur Global S&P AS bulan Desember akan dirilis pada hari Selasa. Pada hari Rabu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan diawasi dengan ketat. Barkin dari Fed akan berbicara pada hari Rabu dan Jumat, sementara Logan dijadwalkan untuk berbicara pada hari Sabtu.
Performa Emas Positif Selama 2023, Menambah Daya Tarik Bullish Kedepan.
- Harga Emas berakhir pada tahun 2023 dengan kenaikan luar biasa lebih dari 13,50%.
- Daya tarik emas bersifat bullish karena sikap pasar memperkirakan penurunan suku bunga lebih awal pada tahun 2024.
Harga emas (XAU/USD) telah melanjutkan koreksinya tetapi kemungkinan akan terjadi konsolidasi karena aktivitas perdagangan yang melambat. Secara umum, emas terus berada dalam tren positif karena spekulasi mendukung penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (Fed) menguat karena kondisi pasar tenaga kerja yang membaik dan tren penurunan inflasi yang jelas. Hal ini menurunkan biaya peluang (opportunity cost) dalam memegang logam kuning dan melemahkan Dolar AS, yang menjadi harga logam tersebut.
Harga Emas berakhir pada tahun 2023 dengan kenaikan luar biasa lebih dari 13,50%. Mendalamnya ekspektasi terhadap The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga mulai bulan Maret 2024 juga akan membuat daya tarik harga Emas tetap optimis pada tahun 2024.
Gejolak Harga Minyak Mentah 2023: Turun Lebih dari 10% Akibat Geopolitik dan Ketidakpastian Produksi Global.
- Harga minyak mentah berjangka mengalami penurunan lebih dari 10% pada tahun 2023, mencapai level terendah sejak 2020.
- Minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing turun 11 sen dan 12 sen per barel pada penutupan tahun, setelah naik 10% dan 7% sepanjang tahun.
Harga minyak mentah berjangka mengalami penurunan lebih dari 10% pada tahun 2023, mencapai level terendah sejak 2020. Geopolitik dan kekhawatiran terhadap produksi minyak global memainkan peran utama.
Minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing turun 11 sen dan 12 sen per barel pada penutupan tahun, setelah naik 10% dan 7% sepanjang tahun. Proyeksi untuk tahun 2024 menunjukkan penurunan rata-rata harga minyak Brent menjadi $82,56, sejalan dengan kekhawatiran pertumbuhan global yang lemah.
Ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah, menambah ketidakpastian, sementara ketidakpastian OPEC+ dalam mempertahankan komitmen pengurangan pasokan juga menjadi perhatian. Meskipun data permintaan minyak yang kuat pada bulan Oktober memberikan beberapa dukungan, volatilitas di pasar diharapkan berlanjut seiring peristiwa geopolitik global.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat agenda perilisan data fundamental dari USD hari ini, yaitu :
Data S&P Global US Manufacturing PMI adalah indikator ekonomi yang memberikan gambaran tentang kondisi sektor manufaktur di AS. Nilai di atas 50 mengindikasikan ekspansi aktivitas manufaktur, sedangkan nilai di bawah 50 menunjukkan kontraksi. Dengan demikian, S&P Global US Manufacturing PMI memberikan gambaran tentang arah pertumbuhan sektor manufaktur di Amerika Serikat.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga terhadap mata uang USD.
Data S&P Global US Manufacturing PMI (Dec) rilis lebih rendah dari forcast negatif untuk USD.
Perkiraan :
Di perkirakan data S&P Global US Manufacturing PMI (Dec) di rilis sesuai dengan data previous sehingga USD berpotensi melemah.