Wall Street Menguat, Fokus Investor pada Fed dan Nvidia.

- Investor menunggu hasil pertemuan Federal Reserve dan konferensi Nvidia di tengah kekhawatiran resesi.
- Data penjualan ritel AS naik tipis 0,2%, sementara pasar mengantisipasi sikap Fed terhadap suku bunga.
Indeks S&P 500 menguat pada hari Senin karena investor menanti hasil pertemuan Federal Reserve minggu ini serta konferensi tahunan Nvidia untuk mencari petunjuk mengenai prospek permintaan AI. Dow Jones Industrial Average naik 353 poin atau 0,9%, S&P 500 menguat 0,2%, dan NASDAQ Composite naik 0,3%. Namun, kekhawatiran akan risiko resesi meningkat setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan tidak ada jaminan ekonomi AS akan terhindar dari resesi, memperkuat keraguan yang sebelumnya diungkapkan Presiden Donald Trump.
Data ekonomi menunjukkan penjualan ritel AS naik 0,2% pada Februari, setelah penurunan signifikan di bulan sebelumnya. Kinerja ritel yang lemah, tarif impor, serta pemutusan hubungan kerja di sektor pemerintah menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama. Fokus investor kini tertuju pada hasil pertemuan The Fed, di mana bank sentral diperkirakan mempertahankan suku bunga. Pelaku pasar juga mencermati apakah Fed akan memenuhi ekspektasi pemangkasan suku bunga di tengah ketidakpastian kebijakan tarif perdagangan AS.
Sementara itu, Nvidia menjadi sorotan menjelang konferensi GTC, di mana investor menunggu kabar terkait chip AI generasi terbaru. Saham Nvidia melemah hampir 2%, sementara Tesla turun lebih dari 4% setelah prospek penjualannya direvisi turun oleh Mizuho. Di sisi lain, Robinhood melonjak lebih dari 7% usai mengumumkan peluncuran pasar prediksi baru di aplikasinya.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Ketiga indeks utama AS ditutup menguat, mencerminkan optimisme investor di awal pekan.
- Kenaikan 0,2% pada Februari menunjukkan konsumsi masih berjalan, memberi harapan ekonomi tetap tumbuh meskipun perlahan.
- Ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga di tahun ini tetap mendukung sentimen positif.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.
Harga Emas Naik di Tengah Ketidakpastian Geopolitik dan Tarif Perdagangan.

- Harga emas menembus $3.000 karena ketegangan geopolitik, kekhawatiran tarif perdagangan, dan data ekonomi AS yang melemah.
- UBS menaikkan target harga emas menjadi $3.200, mencerminkan arus masuk dana kuat ke aset safe haven di tengah ketidakpastian global.
Harga emas melonjak melewati $3.000 per ons pada hari Senin, didukung oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian global. Ketegangan memanas setelah AS melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman, memperburuk situasi geopolitik di Timur Tengah. Di sisi lain, adanya tanda-tanda kemajuan dalam perundingan gencatan senjata Rusia-Ukraina sedikit menahan reli emas, setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kekhawatiran mengenai tarif perdagangan global turut menopang harga emas, terutama setelah Trump kembali mengancam akan memberlakukan tarif baru pada awal April. Ketidakpastian mengenai komitmen Trump terhadap kebijakan tarif, serta ancaman tindakan balasan dari Tiongkok, Kanada, dan Uni Eropa, menambah sentimen risk-off. Data penjualan ritel AS yang tumbuh hanya 0,2% pada Februari, di bawah ekspektasi, juga memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi dan resesi.
Di tengah situasi ini, harga emas spot naik menjadi $3.001,22 per ons, sementara emas berjangka mencapai $3.010,00. UBS menaikkan target harga emas menjadi $3.200 per ons, mencerminkan meningkatnya permintaan dan arus masuk dana ke ETF emas. Sementara itu, logam mulia lain juga menguat; platinum naik 1,3%, sedangkan perak menyentuh level tertinggi lima bulan sebelum terkoreksi tipis. Investor kini menanti hasil pertemuan bank sentral utama, termasuk Federal Reserve, untuk arahan lebih lanjut.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Serangan udara AS terhadap Houthi di Yaman meningkatkan permintaan safe haven.
- Ancaman tarif baru dari Trump memicu kekhawatiran perang dagang, mendorong investor mencari lindung nilai di emas.
- Penjualan ritel AS hanya naik 0,2%, di bawah ekspektasi, memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Naik, Ketegangan Laut Merah Picu Kekhawatiran Pasokan

- Harga minyak naik karena ketegangan di Laut Merah akibat serangan AS terhadap Houthi.
- Rencana stimulus konsumsi domestik China dan data ekonomi yang solid mendukung prospek permintaan minyak.
Harga minyak menguat pada hari Senin, terdorong oleh meningkatnya risiko gangguan perdagangan di Laut Merah. Komitmen AS untuk terus melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman sampai serangan mereka berhenti, memicu kekhawatiran terhadap keamanan jalur pelayaran global. Pada pukul 10:10 ET, Brent naik 0,9% ke $71,24 per barel, sementara WTI menguat 0,9% menjadi $67,54 per barel.
Sentimen positif juga datang dari Tiongkok, setelah pemerintahnya mengumumkan rencana khusus untuk mendorong konsumsi domestik. Inisiatif ini mencakup peningkatan pendapatan, pengurangan beban finansial, serta pengembangan teknologi baru seperti kendaraan otonom. Data terbaru menunjukkan penjualan ritel China naik 4% pada Januari-Februari, laju tercepat sejak November 2024, dan produksi industri tumbuh 5,9%, mendukung prospek permintaan energi yang lebih tinggi.Â
Di sisi lain, pasar mencermati pembicaraan damai Rusia-Ukraina, yang berpotensi membawa kembali minyak Rusia ke pasar global. Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa untuk membahas usulan gencatan senjata 30 hari, yang dapat mempengaruhi keseimbangan pasokan minyak dunia.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
AS berjanji melanjutkan serangan terhadap Houthi di Yaman hingga serangan mereka berhenti.
Potensi gangguan jalur pelayaran di Laut Merah, yang mengangkut sekitar 15% perdagangan global, mendorong kekhawatiran pasokan.
Pemerintah China umumkan paket kebijakan untuk meningkatkan konsumsi domestik. Penjualan ritel China tumbuh 4% dan produksi industri naik 5,9%, mengindikasikan potensi kenaikan permintaan energi.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak megnuat.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Tidak ada laporan data ekonomi hari ini sebagai pendorong harga yang besar dan adanya perubahan sentimen pasar untuk pasar komoditas, forex dan indeks saham AS.