Dolar AS Menguat di Tengah Kenaikan Imbal Hasil Treasury AS.
- Indeks Dolar AS (DXY) mengalami sedikit kenaikan pada level 103,40 pada hari Jumat.
- Perhatian pasar selanjutnya tertuju pada Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu depan.
Indeks Dolar AS (DXY) mengalami sedikit kenaikan pada level 103,40 pada hari Jumat, mengalami rebound dari posisi terendah bulan Desember. Hal ini terjadi di tengah kenaikan imbal hasil Treasury AS setelah rilis data inflasi yang tinggi. Ketahanan indikator ekonomi yang kuat dan sikap hati-hati dari Federal Reserve (Fed) terhadap pelonggaran moneter yang terburu-buru memberikan potensi pemulihan bagi Dolar AS.
Perhatian selanjutnya tertuju pada perkiraan terbaru dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu depan, yang dapat mempengaruhi kembali daya tarik USD. Meskipun inflasi terus meningkat di AS, investor memandang data pasar tenaga kerja sebagai penentu waktu siklus pelonggaran yang diharapkan akan dimulai pada bulan Juni, dengan ekspektasi pasar yang mungkin akan disesuaikan kembali oleh Dot Plot FOMC.
Harga Emas Turun Akibat Harapan Siklus Pelonggaran Fed Tertunda.
- Harga emas turun dari level sekitar $2.180.
- Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun naik, sementara indeks dolar AS juga mengalami kenaikan.
Harga emas turun dari level sekitar $2.180 pada hari Jumat karena harapan pelaku pasar terhadap dimulainya siklus pelonggaran Federal Reserve AS tertunda akibat data ekonomi AS yang kuat. Angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan mendukung pernyataan Ketua Fed Jerome Powell untuk bersabar dan mempertahankan kebijakan moneter saat ini hingga proses disinflasi berkembang. XAU/USD diperdagangkan pada $2,157.66, mengalami penurunan 0,20%.
Wall Street diperkirakan akan mengakhiri sesi Jumat dengan lemah, menunjukkan suasana risk-off. Meskipun biasanya harga emas menguntungkan dari situasi ini, kenaikan imbal hasil Treasury AS setelah data ekonomi yang positif membuat XAU/USD berada di bawah tekanan jual. Meski begitu, data ekonomi AS yang membaik tidak memberikan dampak besar pada harga emas. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun naik, sementara indeks dolar AS juga mengalami kenaikan.
Harga Minyak Turun Namun Diperkirakan Naik Lebih Tinggi Akhir Pekan Ini
- Harga minyak sedikit melemah pada hari Jumat.
- Pemotongan suku bunga dipandang sebagai peluang untuk pertumbuhan permintaan minyak.
Harga minyak sedikit melemah pada hari Jumat, namun harga diperkirakan akan berakhir lebih tinggi lebih dari 3% untuk minggu ini karena meningkatnya permintaan dari kilang-kilang AS yang menyelesaikan perombakan yang direncanakan. Minyak Brent turun menjadi $85,33 per barel, sedangkan minyak WTI AS turun menjadi $81,09 per barel.
Analis memperhatikan ketegangan antara kekhawatiran inflasi di AS dan potensi pemotongan suku bunga Federal Reserve sebagai peluang pertumbuhan permintaan.
Dilansir dari investing.com Phil Flynn, analis di Price Futures Group “ada kekhawatiran Federal Reserve AS tidak akan mampu memangkas suku bunganya karena inflasi masih di atas target bank sentral sebesar 2%”.
Pemotongan suku bunga dipandang sebagai peluang untuk pertumbuhan permintaan di Amerika Serikat. Badan Energi Internasional juga meningkatkan pandangannya mengenai permintaan minyak pada tahun 2024 karena gangguan pengiriman akibat serangan Houthi di Laut Merah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Kawasan eropa akan merilis data CPI data ini mengenai perubahan rata-rata harga sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu periode waktu tertentu. CPI digunakan untuk memahami tingkat inflasi atau deflasi dalam suatu ekonomi.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk EUR hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.
Perkiraan :
Data CPI (YoY) (Feb) rilis lebih rendah dari data previous.