Dolar AS Terus Melemah Meski Data Perumahan Kuat, Pasar Yakin akan Pemangkasan Suku Bunga Fed.

  • Pnurunan indeks DXY dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
  • Reli tajam yang terjadi karena ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed dan mencapai rekor tertinggi menunjukkan optimisme investor.

Pada hari Kamis, indeks DXY yang mengukur Dolar AS mengalami penurunan lanjutan meskipun laporan data perumahan yang kuat muncul selama sesi Eropa. Penurunan ini disebabkan oleh ekspektasi dovish terhadap Federal Reserve dan penurunan imbal hasil Treasury AS.

Prospek ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda disinflasi, dengan pasar yakin akan potensi pemangkasan suku bunga pada bulan September. Meskipun pejabat Federal Reserve berhati-hati dan bergantung pada data, mereka diperkirakan akan mengajukan pemangkasan suku bunga pada bulan Juli. 

Sementara itu indeks saham AS Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat kembali pada hari Rabu, memperpanjang reli tajam minggu ini karena ekspektasi pemangkasan suku bunga yang tinggi, mencapai rekor tertinggi dalam perdagangan intraday. Investor mulai membeli sekuritas yang diharapkan mendapat keuntungan dari pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang diprediksi luas.

Menurut FedWatch Tool dari CME, pasar memperkirakan 98% peluang pemangkasan suku bunga seperempat poin pertama pada bulan September, dengan kemungkinan hingga tiga kali pemangkasan suku bunga pada akhir 2024, lebih tinggi dari perkiraan Federal Reserve sendiri yang hanya satu atau dua kali. Data inflasi terakhir yang akan mempengaruhi keputusan suku bunga Fed adalah Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, yang akan dirilis pada hari Jumat, 26 Juli. Data ini penting dalam menggambarkan ekspektasi investor terhadap arah kebijakan Fed menjelang paruh kedua tahun ini.

Arah fundamenal cenderung melemahkan USD saat ini.

Arah fundamental cenderung menguatkan indeks saham AS saat ini.

Harga Emas Turun setelah Mencapai Rekor Tertinggi.

  • Data ekonomi AS yang lemah meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan moneter.
  • Imbal hasil obligasi Treasury yang rendah juga mendukung harga emas.

Harga emas mengalami penurunan setelah mencapai rekor tertinggi $2.483 per ons pada sesi perdagangan di Amerika Utara, menyusul ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga. Saat ini, emas diperdagangkan pada $2.457, turun lebih dari 0,40%.

Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga semakin mendekat, yang menandakan bahwa suku bunga dana Fed kemungkinan besar akan turun. Mengutip dari kitco.com meskipun harga emas mengalami kenaikan tajam, prospek jangka panjang untuk emas tetap positif, menurut para ahli strategi komoditas di JP Morgan.

Mereka mencatat bahwa dolar AS yang lebih lemah dan suku bunga yang lebih rendah secara tradisional meningkatkan daya tarik emas. Namun, sejak awal 2022, hubungan antara emas dan imbal hasil riil telah berubah. Gregory Shearer dari JP Morgan menjelaskan bahwa kenaikan harga emas terjadi lebih awal dari yang diharapkan, dengan harga melampaui $2.400 pada bulan April, bersamaan dengan pemangkasan suku bunga Fed yang tidak terduga dan kenaikan imbal hasil riil AS.

Faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik, sanksi yang meningkat, dan de-dolarisasi telah meningkatkan minat terhadap aset riil seperti emas. Data terbaru menunjukkan pemegang emas fisik enggan menjual meskipun harga naik, menandakan dorongan yang tetap bullish. JP Morgan melihat potensi kenaikan lebih lanjut untuk emas karena suku bunga AS diperkirakan akan turun.

Indeks Dolar AS turun sekitar 0,49% ke level terendah sejak 21 Maret 2024, dan imbal hasil obligasi Treasury AS juga menurun di seluruh kurva imbal hasil.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.

Harga Minyak Naik Didukung Penurunan Stok AS dan Dolar yang Lebih Lemah.

  • Penurunan stok minyak mentah AS.
  • Melemahnya dolar AS.

Harga minyak naik sekitar 2% pada hari Rabu setelah penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan dan melemahnya dolar AS, meskipun ada tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang melambat di China.

Minyak mentah Brent naik $1,35 atau 1,6% menjadi $85,08 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $2,09 atau 2,6% dan ditutup pada $82,85 per barel. Sebelumnya, Brent dan WTI masing-masing mencapai level terendah sejak pertengahan Juni.

Penurunan selisih harga antara Brent dan WTI menjadi sekitar $3,65 per barel, terendah sejak Oktober 2023, mengurangi insentif bagi perusahaan energi untuk mengirim minyak mentah ke AS untuk diekspor.

Badan Informasi Energi AS melaporkan bahwa stok minyak mentah turun 4,9 juta barel selama minggu yang berakhir 12 Juli, jauh melebihi perkiraan penurunan 30.000 barel oleh analis. Laporan ini mendukung kenaikan harga minyak.

Spread diesel dan 321-crack, yang mengukur margin keuntungan penyulingan di AS, turun ke level terendah sejak akhir 2021 dan awal 2024, namun dolar AS yang lebih lemah, yang mencapai titik terendah dalam 17 minggu terhadap sekeranjang mata uang utama, membantu mendukung harga minyak. Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, meningkatkan permintaan.

Namun, pertumbuhan ekonomi yang melambat di China, importir minyak terbesar dunia, membatasi kenaikan harga. Data resmi menunjukkan ekonomi China tumbuh 4,7% pada kuartal kedua, laju paling lambat sejak awal 2023.

Di AS, pembangunan rumah keluarga tunggal turun ke level terendah dalam delapan bulan pada bulan Juni, menunjukkan pasar perumahan kemungkinan akan menghambat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua. Pejabat Federal Reserve AS mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pertama pada bulan September, dengan ekspektasi bahwa penurunan suku bunga akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga minyak saat ini.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat rilis data fundamental hari ini dari EUR dan USD hari ini, yaitu:

EUR

Deposit Facility Rate adalah suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Sentral Eropa (European Central Bank atau ECB), untuk simpanan bank-bank komersial yang ditempatkan di bank sentral tersebut. Ini adalah salah satu alat kebijakan moneter yang digunakan oleh ECB untuk mengatur jumlah uang beredar dan mengendalikan inflasi.

ECB Interest Rate Decision adalah keputusan yang diambil oleh Dewan Pengurus ECB mengenai tingkat suku bunga utama yang akan diterapkan.

ECB Press Conference adalah konferensi pers yang diadakan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) setelah pengumuman keputusan suku bunga dan kebijakan moneter lainnya.

USD

Initial Jobless Claims adalah laporan mingguan yang mengukur jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya.

Philadelphia Fed Manufacturing Index adalah indikator ekonomi yang mengukur aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia. untuk menilai kesehatan sektor manufaktur di wilayah Philadelphia. Indeks ini mencakup berbagai aspek seperti pesanan baru, pengiriman, inventaris, tenaga kerja, dan jam kerja.

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang EUR dan USD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data Deposit Facility Rate (Jul) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.

Data ECB Interest Rate Decision (Jul) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.

Data Philadelphia Fed Manufacturing Index (Jun) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan : 

Data Deposit Facility Rate (Jul) rilis sesuai dengan data periode sebelumnya.

Data ECB Interest Rate Decision (Jul) rilis sesuai dengan data periode sebelumnya.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari data periode sebelumnya.

Data Philadelphia Fed Manufacturing Index (Jul) rilis lebih tinggi dari data periode sebelumnya.

Share on: