
THE FED DOVISH DAN RBNZ RILIS PENGUKUR INFLASI MODEL SEKTORAL
- Beberapa pejabat Federal Reserve (Fed) mempertahankan sikap dovish.
- Newzealand Dollar berada di bawah tekanan jual yang besar di dekat 0,5900
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD relatif terhadap sejumlah mata uang asing, melemah ke 106,28 setelah turun dari level tertinggi minggu lalu di 106,78. Imbal hasil Treasury AS diperdagangkan lebih tinggi, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun melonjak menjadi 4,71%.
Beberapa pejabat Federal Reserve (Fed) termasuk Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee dan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mempertahankan sikap dovish mereka. Harker menyatakan pada hari Senin bahwa dengan tidak adanya perubahan dalam data, Fed harus mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Namun, laporan inflasi AS yang optimis dan data ekspektasi inflasi yang lebih tinggi pada minggu lalu telah mendorong investor untuk memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed).
Sementara di sisi lain di lansir dari fxstreet.com Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) merilis pengukur Inflasi Model Faktor Sektoral untuk kuartal ketiga tahun 2023 pada hari Selasa. Data inflasi mencapai 5,2% YoY di Triwulan ke-2 tahun 2023, turun tajam dari angka 5,7% yang tercatat di Triwulan ke-2.
Implikasi forex
Newzealand Dollar berada di bawah tekanan jual yang besar di dekat 0,5900 setelah rilis alat pengukur inflasi RBNZ . NZD/USD diperdagangkan 0,42% lebih rendah hari ini di 0,5900, pada saat penulisan.

IMBAL HASIL OBLIGASI AS NAIK LAGI DAN HARGA EMAS BERGERAK TENANG PADA HARI SENIN
- Investor menunggu angka Penjualan Ritel AS bulan September.
- Imbal hasil Treasury AS naik dan membebani logam mulia.
Harga Emas Spot mengalami penurunan awal pembukaan pasar hari Selasa, turun dari $1,933 pada hari Senin, turun menjadi $1915 pada awal perdagangan hari Selasa.
Pekan lalu selera risiko investor semakin meningkat karena meningkatnya konflik timur – tengah pada akhir pekan lalu. Kekhawatiran geopolitik membebani sentimen pasar sepanjang minggu lalu, namun investor tampaknya mengabaikan konflik tersebut dan mengalihkan perhatiannya ke bank sentral AS mengenai prospek suku bunga.
Pasar bergerak tenang pada hari Senin, nampaknya investor menunggu angka Penjualan Ritel AS bulan September pada hari Selasa untuk terus menempatkan posisi mereka pada keputusan Federal Reserve (Fed) berikutnya. Untuk saat ini, imbal hasil Treasury AS meningkat dan mungkin menunjukkan bahwa pasar bersiap untuk menaikkan suku bunga lagi oleh The Fed pada tahun 2023, dan selama taruhan hawkish tetap tinggi, logam kuning mungkin akan kesulitan menemukan permintaan.
Sisi positifnya, ketegangan meningkat dalam konflik antara Israel dan Hamas, dan logam mulia mungkin mendapatkan keuntungan dari para pelaku pasar yang mencari perlindungan pada aset-aset safe-haven.

HARGA MINYAK BERGERAK STABIL DI TENGAH HARAPAN PELONGGARAN SANKSI TERHADAP VENEZUELA.
- Laporan menunjukkan bahwa AS berpotensi melonggarkan sanksi terhadap industri minyak Venezuela.
- Harapan akan peredaan perang timur tengah pasar menjadi kondusif.
Harga minyak stabil pada hari Selasa setelah penurunan lebih dari $1 pada hari Senin di tengah harapan Amerika Serikat akan meringankan sanksi terhadap produsen Venezuela dan ketika Washington meningkatkan upaya untuk mencegah eskalasi perang antara Israel dan Hamas.
Pemerintahan Biden telah mencari cara untuk meningkatkan aliran minyak ke pasar dunia untuk mengurangi harga yang tinggi. Namun peningkatan produksi minyak riil apa pun di Venezuela akan memakan waktu karena kurangnya investasi baru-baru ini
Berkurangnya eskalasi dalam perang Israel-Hamas juga memicu spekulasi bahwa konflik tersebut tidak akan meluas ke wilayah Timur Tengah yang lebih luas. Dilansir dari investing.com “Risikonya tetap ada, dan menteri luar negeri Iran memperingatkan kemungkinan perluasan perang di bidang lain mendekati tahap yang tidak dapat dihindari,” kata ANZ Research dalam sebuah catatan pada hari Selasa.
Harapan akan peredaan perang timur tengah pasar menjadi kondusif, hal ini juga mematahkan spekulasi mengenai gangguan pasokan minyak di Timur Tengah – sebuah gagasan yang telah mendorong harga minyak sejak awal konflik pada bulan Oktober.
Hal ini, ditambah dengan laporan potensi keringanan sanksi terhadap Venezuela, memicu penurunan tajam harga minyak pada hari Senin. Harga memperpanjang penurunan pada awal perdagangan Asia pada hari Selasa.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Datang dari AS akan merilis data retail sales, dimana data ini adalah untuk melihat penjualan barang dan jasa yang dilakukan kepada konsumen akhir untuk digunakan atau dikonsumsi secara langsung. Data penjualan ritel sering digunakan untuk menganalisis tren konsumsi, mengukur pertumbuhan ekonomi, dan memahami perilaku konsumen.
ECONOMIC CALENDAR
USD
Pukul 19.30 WIB
Core Retail Sales (MoM) (Sep)
Forecast
0.2%
Previous
0.6%
Retail Sales (MoM) (Sep)
Forecast
0.3%
Previous
0.6%
Data penjualan ritel sering digunakan untuk menganalisis tren konsumsi, mengukur pertumbuhan ekonomi, dan memahami perilaku konsumen.
Review Kami :
Penilaian kami kedua data Retail Sales di atas di rilis lebih rendah sehingga USD melemah.