Dolar AS Menguat di Tengah Data Ekonomi Kuat, Pasar Pantau Potensi Penurunan Suku Bunga.
- Penjualan ritel yang lebih tinggi dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran menunjukkan ekonomi AS yang tangguh, memperkuat Dolar AS.
- Ekspektasi penurunan suku bunga yang terkendali.
Dolar AS (USD) menguat dan mencapai level 102,90 pada perdagangan hari Kamis, didorong oleh data ekonomi AS yang kuat. Penjualan ritel AS pada bulan Juli melonjak 1%, jauh di atas perkiraan 0,4%, menunjukkan ketahanan konsumen dan meredakan kekhawatiran akan resesi. Sementara itu, klaim pengangguran mingguan turun, mengisyaratkan pasar tenaga kerja yang tetap solid.
Meskipun data ekonomi positif, ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September tetap tinggi. Inflasi yang mereda, sebagaimana tercermin dalam data CPI dan PPI terbaru, mendukung spekulasi ini. Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan akan mengisyaratkan pemotongan suku bunga secara bertahap pada simposium tahunan di Jackson Hole minggu depan, dengan proyeksi tiga kali pemotongan sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun.
Sementara itu, beberapa analis menilai bahwa kenaikan angka pengangguran belum cukup mengkhawatirkan untuk memicu resesi, mengingat permintaan tenaga kerja yang masih kuat. UBS memperkirakan inflasi PCE utama akan mencapai target 2% pada pertengahan tahun depan, yang dapat mendorong Fed melanjutkan penurunan suku bunga hingga 2025 jika pertumbuhan ekonomi terus melambat.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga Dollar AS dan indeks saham AS.
Harga Emas Dekat $2.455 Ditengah Konsolidasi Dolar AS dan Ketegangan Geopolitik.
- Data ekonomi AS yang kuat, seperti penjualan ritel yang meningkat dan klaim pengangguran yang menurun, telah memperkuat Dolar AS.
- Risiko geopolitik.
Harga emas (XAU/USD) bertahan stabil mendekati $2.455 selama sesi Asia pada Jumat pagi, di tengah konsolidasi Dolar AS (USD). Meskipun data ekonomi AS yang kuat, seperti penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran, telah memperkuat USD dan membebani harga emas, logam mulia ini tetap mendapat dukungan dari meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah.
Pelaku pasar kini menantikan rilis data awal Indeks Sentimen Konsumen Michigan AS dan laporan Izin Bangunan serta Pembangunan Perumahan untuk bulan Agustus, yang dapat memberikan arah lebih lanjut bagi harga emas. Sementara itu, spekulasi tentang pelonggaran kebijakan oleh Federal Reserve pada bulan September terus meningkat, dengan pasar memperkirakan hampir 80% peluang penurunan suku bunga.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah, khususnya konflik di Gaza, mungkin memberikan dorongan tambahan bagi emas sebagai aset safe haven, meskipun tekanan dari penguatan Dolar tetap menjadi faktor yang harus diwaspadai.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga emas.
Harga Minyak Dunia Melonjak Ditengah Sinyal Pemulihan Ekonomi AS dan Ketegangan Geopolitik.
- Data yang menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel dan penurunan klaim pengangguran di AS mengindikasikan kondisi ekonomi yang lebih kuat.
- Harapan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Harga minyak dunia naik lebih dari $1 per barel pada hari Kamis, didorong oleh data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, yang meredakan kekhawatiran akan resesi. Minyak mentah Brent ditutup pada $81,04 per barel, naik 1,6%, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,53% menjadi $78,16 per barel.
Kenaikan ini terjadi setelah laporan penjualan ritel AS di bulan Juli yang lebih tinggi dari ekspektasi, serta peningkatan klaim tunjangan pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan, yang memberikan sinyal positif tentang kondisi ekonomi AS. Selain itu, data moderat mengenai inflasi memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga, yang dapat mendorong konsumsi minyak lebih lanjut.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik turut memberikan dukungan pada harga minyak. Kekhawatiran atas potensi respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas dan eskalasi konflik Rusia-Ukraina menambah tekanan pada pasar energi global.
Namun, kenaikan harga ini sedikit tertahan oleh pertumbuhan ekonomi China yang melambat dan meningkatnya persediaan minyak mentah AS, yang menambah ketidakpastian di pasar. Sementara itu, upaya diplomatik untuk menghentikan konflik di Gaza terus berlangsung, meskipun korban tewas terus meningkat, memberikan sinyal bahwa risiko geopolitik tetap tinggi.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga minyak.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Tidak ada agenda rilis data fundamental yang berpengaruh besar hari ini sebagai pendorong harga besar dari sisi fundamental analisis.
Perkiraan :Â
Pergerakan besar dapat terjadi umumnya disesi pembukaan Eropa (siang hari) dan Amerika (Malam hari).