Pasar Saham Naik di Tengah Data Inflasi Dingin dan Kekhawatiran Kebijakan Tarif Trump.

- Data harga produsen AS lebih rendah dari perkiraan, mendukung jeda kenaikan imbal hasil Treasury dan memberikan fleksibilitas bagi kebijakan Federal Reserve.
- Rencana kenaikan tarif impor bertahap memicu kekhawatiran inflasi tinggi dan tekanan lebih lanjut pada pasar serta suku bunga.
S&P 500 ditutup lebih tinggi pada Selasa meskipun perdagangan tetap bergejolak menjelang data inflasi penting. Laporan indeks harga produsen (PPI) yang lebih dingin dari perkiraan membantu meredam kenaikan imbal hasil Treasury. Pada penutupan, Dow Jones naik 0,5%, S&P 500 naik 0,1%, sedangkan NASDAQ melemah 0,2%. Data PPI menunjukkan kenaikan bulanan sebesar 0,2% untuk Desember, lebih rendah dari estimasi 0,4%, meski secara tahunan meningkat menjadi 3,3%.
Imbal hasil Treasury 10-tahun turun 2 basis poin menjadi 4,785%, memberikan sedikit ruang bagi pasar menjelang rilis data indeks harga konsumen (CPI) pada Rabu. Data ini diperkirakan akan memperkuat pandangan tentang kebijakan Federal Reserve di tengah ekspektasi perlambatan pemotongan suku bunga. Sementara itu, pelemahan Indeks Dolar AS (DXY) di bawah 110,00 mencerminkan kehati-hatian pasar terhadap potensi kebijakan perdagangan Donald Trump.
Tim ekonomi Trump dilaporkan mempertimbangkan kenaikan tarif impor bertahap untuk meningkatkan daya tawar perdagangan global. Rencana ini, yang akan memanfaatkan kewenangan eksekutif darurat ekonomi, berisiko memicu inflasi lebih tinggi dan memperpanjang periode suku bunga tinggi. Kekhawatiran pasar terhadap kebijakan ini semakin menekan sentimen Wall Street, sementara pasar tetap waspada terhadap pengumuman resmi terkait kebijakan tersebut.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
- Pelemahan Indeks Harga Produsen (PPI) yang lebih rendah dari ekspektasi menekan imbal hasil Treasury, sehingga mengurangi daya tarik dolar AS sebagai aset berimbal hasil tinggi.
- Ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor bertahap yang dipertimbangkan oleh tim Donald Trump meningkatkan kekhawatiran inflasi jangka panjang, yang dapat melemahkan dolar AS lebih lanjut.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Data PPI yang lebih dingin dari perkiraan meredakan kekhawatiran kenaikan imbal hasil Treasury, memberikan ruang bagi pasar saham untuk rebound, seperti terlihat dari kenaikan S&P 500 dan Dow Jones.
- Ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor bertahap yang dipertimbangkan oleh tim Donald Trump memicu kekhawatiran pasar akan inflasi lebih tinggi, yang dapat memperpanjang suku bunga tinggi dan menekan prospek pertumbuhan perusahaan.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS beragam.
Harga Emas Stabil di Tengah Harapan Inflasi Mereda dan Ketidakpastian Tarif Trump.

- Data PPI yang lebih rendah dari ekspektasi meningkatkan harapan pelonggaran kebijakan moneter Fed, tetapi suku bunga tinggi tetap menjadi hambatan bagi emas.
- Rencana tarif impor bertahap menambah risiko inflasi jangka panjang, mendukung permintaan emas sebagai aset aman.
Harga emas stabil pada hari Selasa, mencerminkan kehati-hatian pasar menjelang data inflasi konsumen AS yang akan dirilis. Pada pukul 09:15 ET, emas spot diperdagangkan pada $2.663,35 per ons, sementara emas berjangka turun tipis 0,1% menjadi $2.676,44 per ons. Laporan inflasi produsen (PPI) menunjukkan kenaikan bulanan 0,2% di Desember, lebih rendah dari ekspektasi 0,4%, meskipun secara tahunan naik menjadi 3,3%. Data ini memicu harapan bahwa inflasi mereda, yang dapat memengaruhi kebijakan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang.
Namun, rencana tarif perdagangan bertahap yang dipertimbangkan oleh tim Presiden terpilih Donald Trump menambah ketidakpastian pasar. Kebijakan yang diusulkan melibatkan kenaikan tarif 2-5% per bulan untuk meningkatkan daya tawar dalam negosiasi perdagangan sekaligus membatasi lonjakan inflasi. Meskipun kekhawatiran inflasi dapat mendukung emas sebagai aset aman, prospek suku bunga tinggi jangka panjang tetap menjadi hambatan.
Analis memproyeksikan emas dapat mencetak rekor baru pada 2025, didorong oleh volatilitas pasar ekuitas dan permintaan aset aman. Pada 2024, emas telah naik 27%, mencapai rekor tertinggi $2.788 per ons di Oktober. Fokus pasar kini beralih ke data CPI hari Rabu, yang jika lebih rendah dari ekspektasi, dapat memperkuat optimisme bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan tahun ini.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Data inflasi produsen (PPI) yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan ekspektasi bahwa tekanan inflasi mulai mereda, membuka peluang bagi Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter, yang mendukung harga emas.
- Ketidakpastian terkait kebijakan tarif perdagangan Donald Trump meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Turun Terkait Penurunan Persediaan yang Lebih Kecil dan Dampak Sanksi Rusia.

- Persediaan minyak AS turun lebih sedikit dari perkiraan, yang membatasi kenaikan harga minyak.
- Sanksi AS terhadap ekspor minyak Rusia berpotensi mempengaruhi pasokan, tetapi dampaknya terhadap pasar fisik mungkin lebih rendah dari yang diperkirakan.
Harga minyak mentah AS turun pada perdagangan Selasa setelah laporan dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan penurunan persediaan minyak domestik yang lebih kecil dari perkiraan. Minyak Mentah WTI Berjangka diperdagangkan pada $76,91 per barel, turun 1,7% dari harga sebelumnya di $77,50 per barel. Persediaan minyak AS turun sekitar 2,6 juta barel pada minggu yang berakhir 10 Januari, lebih kecil dari penurunan yang diperkirakan sebesar 3,5 juta barel, dengan peningkatan signifikan dalam persediaan bensin dan sulingan.
Laporan API datang setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan permintaan minyak AS yang stabil pada tahun 2025, namun dengan produksi minyak domestik yang diperkirakan akan meningkat. Penurunan harga minyak sebagian besar terbatas oleh sanksi baru AS terhadap ekspor minyak Rusia ke India dan China, meskipun dampak terhadap pasar fisik mungkin tidak sebesar yang diperkirakan karena adaptasi pembeli dengan sanksi tersebut.
Harga minyak mentah Brent juga turun 1,35%, menjadi $79,92 per barel, sementara WTI ditutup pada $77,50 per barel. Meski sanksi terhadap Rusia berpotensi mengurangi surplus pasokan global, ketidakpastian mengenai permintaan dari China, pembeli utama minyak, dapat membatasi dampak pada pasar minyak.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
- Penurunan persediaan minyak AS yang lebih kecil dari perkiraan mengindikasikan pasokan yang lebih stabil, mengurangi kekhawatiran pasar terkait ketatnya pasokan minyak global.
- Ketidakpastian permintaan, terutama dari China, yang mengalami penurunan impor minyak untuk pertama kalinya dalam dua dekade, menambah tekanan negatif pada harga minyak.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari Inggris dan AS hari ini yaitu:Â
- CPI (Consumer Price Index) adalah indikator inflasi yang menunjukkan perubahan harga barang dan jasa konsumen.
Crude Oil Inventorie mengukur perubahan jumlah stok minyak mentah di AS.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga GBP dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk GBP. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk GBP.
Data CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL.
Perkiraan :
GBP
Data CPI (YoY) (Dec)Â rilis sesuai dengan data sebelumnya.
USD
Data Core CPI (MoM) (Dec)Â rilis sesuai dengan data sebelumnya.
Data CPI (YoY) (Dec) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data CPI (MoM) (Dec) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih rendah dari data sebelumnya.