
Dollar AS Melemah Karena Data Ekonomi Yang Lemah dan Sentimen Dovish Fed.
- Indeks dollar AS (DXY), mengalami tekanan akibat data Indeks Harga Produsen (PPI) yang lemah.
- Sikap dovish Fed melemahkan USD.
Indeks dollar AS (DXY), mengalami tekanan turun ke level 102,20 akibat data Indeks Harga Produsen (PPI) yang lemah pada bulan Desember. Disisi lain pasar indeks saham AS Dow Jones juga melemah pada hari Jumat setelah Indeks Harga Produsen (PPI) AS turun dari perkiraan. Meskipun Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada hari Kamis menunjukkan peningkatan secara tak terduga di bulan Desember.
Sikap dovish Fed, berdasarkan pemikiran meredanya inflasi dan proyeksi tanpa kenaikan suku bunga pada tahun 2024, melemahkan USD, meskipun ekonomi AS tampak tangguh dibandingkan dengan blok ekonomi lainnya. Meskipun angka CPI lebih tinggi, pasar tetap skeptis, mengantisipasi pelonggaran lebih cepat dari Fed, terutama dengan data PPI yang lemah memberikan alasan untuk pendekatan yang kurang agresif.

Investor Berlindung Pada Emas di Tengah Ketegangan Geopolitik.
- Harga emas melonjak signifikan.
- Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran terhadap potensi dampak aksi militer di Yaman.
Harga emas melonjak signifikan karena investor mencari perlindungan pada aset safe-haven setelah serangan udara AS dan Inggris di Yaman. Emas berjangka bulan Februari di COMEX New York mencapai $2,051.60 per ounce, sedangkan emas spot juga mengalami kenaikan, diperdagangkan pada $2,038.88 per ounce.
Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran terhadap potensi dampak aksi militer di Yaman, dengan nilai emas sering dianggap sebagai barometer stabilitas geopolitik. Peningkatan harga emas juga dipadukan dengan pergerakan naik pada kontrak berjangka AS, menunjukkan bahwa investor beralih ke emas sebagai aset safe-haven di tengah ketidakpastian geopolitik.
Emas juga didukung oleh penurunan imbal hasil AS, dengan obligasi Treasury 2 tahun anjlok hampir sepuluh basis poin menjadi 4,16% hal ini membebani Dollar AS.

Lonjakan Harga Minyak Terpicu Serangan Militer di Laut Merah Tantangan Bagi Sektor Energi.
- Harga minyak mentah AS naik 4,5% setelah serangan udara dan laut AS dan Inggris.
- Terhambatnya pengiriman melalui Laut Merah menciptakan tantangan transportasi bagi beberapa pasokan minyak mentah.
Harga minyak mentah AS naik 4,5% setelah serangan udara dan laut AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman mengakibatkan kapal tanker mengubah jalur dari Laut Merah. Sektor energi mengalami kenaikan 1,3% dengan potensi ketegangan di Timur Tengah dan tindakan OPEC terhadap produksi sebagai faktor-faktor pengaruh. Meskipun harga minyak turun 20% sejak September, pernyataan oleh para ahli menunjukkan bahwa peningkatan risiko geopolitik dapat mendorong kenaikan harga minyak, mempengaruhi dinamika saham sektor energi.
Terhambatnya pengiriman melalui Laut Merah menciptakan tantangan transportasi bagi beberapa pasokan minyak mentah, dampaknya pada pasar minyak. Matt Stephani dari Cavanal Hill Investment Management menyatakan bahwa konflik yang menyebar ke wilayah lain di semenanjung Arab dapat memiliki dampak lebih signifikan terhadap pasar minyak. Meskipun beberapa perusahaan tanker telah menghentikan kapal mereka menuju Laut Merah, Kepala Otoritas Terusan Suez menyatakan bahwa lalu lintas di kedua arah tetap teratur, dan laporan tentang penangguhan navigasi tidak benar.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Tidak ada agenda perilisan data fundamental dari berbagai pair sebagai pendorong harga dari sisi fundamental analisis. Diperkirakan hari ini harga cenderung bergerak melambat karena pasar Amerika Serikat terdapat hari libur nasional hari ini.
Namun pergerakan harga besar umum nya dapat terjadi ketika pembukaan sesi pasar Eropa (siang hari).
Tidak ada agenda perilisan data fundamental yang menjadi pendorong positif maupun negatif terhadap harga dari sisi fundamental analisis.
Perkiraan :
Trading berdasarkan plan dan bijak money management agar trading teratur dan terarah.