
GBP/USD Melonjak Setelah Keputusan Bank of England, Sementara SNB dan ECB Pertahankan Suku Bunga Acuan.
- Pasangan GBP/USD mengalami lonjakan setelah keputusan hawkish Bank of England.
- Swiss National Bank (SNB) mempertahankan suku bunga tanpa perubahan di 1.75%
Pasangan GBP/USD mengalami lonjakan setelah keputusan hawkish Bank of England, mencapai titik tertinggi sejak Agustus di sekitar 1,2755. Kenaikan ini dipicu oleh sikap kebijakan bank sentral yang hawkish, GBP juga memperoleh kekuatan terhadap USD ketika Federal Reserve (Fed) mengisyaratkan pada hari Rabu bahwa pada tahun 2024, akan ada pelonggaran lebih dari yang diperkirakan.
Sementara itu, Swiss National Bank (SNB) mempertahankan suku bunga tanpa perubahan di 1.75% dan menurunkan perkiraan inflasi, menimbulkan spekulasi tentang penurunan suku bunga di masa depan. Meskipun demikian, Ketua Bank Nasional Swiss menegaskan masih adanya ketidakpastian global yang tinggi.
Di sisi lain, Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), menyatakan bahwa ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama pada bulan Desember dan Lagarde menegaskan bahwa penurunan suku bunga tidak dibahas pada pertemuan ini dengan kondisi yang stabil saat ini. Lagarde menekankan bahwa belum saatnya untuk menurunkan dan menyatakan bahwa masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan, yang dapat dilakukan dalam bentuk menahan suku bunga.
Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah dapat melemahkan mata uang karena potensi aliran masuk modal yang lebih rendah.

Harga Emas Bertahan Menguat Karena Dolar AS yang Lemah dan Imbal Hasil Obligasi yang Turun.
- Harga emas kuat kareana Dolar AS yang lebih lemah dan imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah.
- Komentar dovish dari Federal Reserve (Fed) menekan Dolar Amerika.
Harga emas (XAU/USD) bergerak sedikit naik pada pembukaan sesi Asia pada hari Jumat. Dolar Amerika Serikat (USD) yang lebih lemah dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang lebih rendah mendorong kenaikan emas. Harga emas saat ini diperdagangkan di sekitar $2,035.
Sementara itu, Indeks Dolar Amerika (DXY), yang merupakan ukuran nilai USD terhadap sekeranjang mata uang yang digunakan oleh mitra perdagangan AS, turun di bawah level 102,00. Imbal hasil obligasi turun, dengan imbal hasil 10 tahun turun menjadi 3,92%.
Komentar dovish dari Federal Reserve (Fed) menekan Dolar Amerika (USD) ke bawah dan memberikan manfaat bagi emas yang diperdagangkan dalam USD. Pada hari Rabu, Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga pinjaman semalam dalam kisaran target antara 5,25% dan 5,5%.
Para trader akan mengambil petunjuk dari data aktivitas bisnis AS untuk mencari peluang perdagangan harga emas kedepan.

Harga Minyak Rebound Didorong Sentimen Pasar Positif dan Proyeksi Kenaikan Konsumsi Minyak Global.
- West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan rebound pada hari Kamis, yang dipicu oleh poros dovish dari Federal Reserve (Fed).
- IEA memperkirakan peningkatan konsumsi minyak dunia sebesar 1,1 juta barel per hari pada tahun 2024
West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan rebound pada hari Kamis, yang dipicu oleh poros dovish dari Federal Reserve (Fed) AS pada hari Rabu yang melihat pemulihan sentimen pasar secara luas.
Konsumsi minyak dunia diperkirakan akan meningkat sebanyak 1,1 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024, kata IEA dalam laporan bulanannya, naik 130.000 bph dari perkiraan sebelumnya, dengan merujuk pada perbaikan prospek AS dan harga minyak yang lebih rendah.
Pelemahan dolar setelah indikasi Federal Reserve AS tentang biaya pinjaman yang lebih rendah untuk tahun 2024 juga memberikan dorongan tambahan kepada harga minyak.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Hari ini ada terdapat agenda sibuk dari perilisan data dari USD.
Data S&P Global Services PMI (Purchasing Managers’ Index) mengukur kesehatan sektor jasa suatu negara. PMI adalah indikator ekonomi yang memberikan gambaran tentang aktivitas bisnis di sektor jasa suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD hari ini.
Data S&P Global Services PMI (Purchasing Managers’ Index) mengukur kesehatan sektor jasa suatu negara, yang memberikan gambaran tentang aktivitas bisnis di sektor jasa.
Penilaian :
Di perkirakan data S&P Global Services PMI di rilis lebih rendah dari previous sehingga USD berpotensi melemah.