Dolar AS Menguat, di Tengah Tensi Geopolitik Timur Tengah Memanas.

  • Kenaikan imbal hasil AS dan data inflasi yang meningkat yang mendukung Dolar AS menguat.
  • Trader memperhatikan eskalasi konflik Timur Tengah.

Indeks Dolar AS (DXY) berada di atas angka 106,00, mencapai level tertinggi sejak awal November. Peningkatan Indeks sebagian besar dipicu oleh kenaikan imbal hasil AS dan data inflasi yang meningkat yang mendukung Dolar AS. Selain itu, pejabat Federal Reserve (Fed) mengungkapkan kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini yang lebih kecil, dan spekulasi akan sikap hawkish lainnya mendorong kekuatan mata uang.

Disisi lain ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran meningkat selama akhir pekan, dengan Iran meluncurkan drone ke arah Israel pada Sabtu malam, menurut pengumuman militer Israel. Dilansir dari fxstreet.com Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan dalam sebuah pernyataan, “Iran, jika diperlukan, tidak akan ragu untuk mengambil tindakan defensif lebih lanjut untuk melindungi kepentingan sahnya dari agresi militer dan penggunaan kekuatan yang melanggar hukum.”

Reaksi pasar pada awal perdagangan hari Senin, trader tampaknya memperhatikan eskalasi yang diantisipasi di Timur Tengah, dengan ancaman serangan Iran terhadap Israel yang telah menjadi sorotan dalam seminggu terakhir.

Meskipun terjadi peningkatan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, mata uang dollar tidak menunjukkan reaksi yang signifikan, sementara kontrak berjangka S&P 500, sebagai indikator risiko utama, mengalami kenaikan moderat di awal sesi Asia.

Konflik Timur Tengah Memanas, Investor Berburu Asset Safe Haven ?

  • Harga emas kembali berada di zona positif di atas $2,350 pada pagi hari Senin.
  • Konflik di Timur Tengah semakin memanas

Harga emas kembali berada di zona positif di atas $2,350 pada pagi hari Senin, setelah mengalami koreksi dari rekor tertinggi $2,432 pada hari Jumat. Harga emas menunjukkan awal yang optimis minggu ini dalam perdagangan awal, terutama dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel selama akhir pekan. 

Investor berbondong-bondong mencari aset yang lebih aman dalam aset safe haven tradisional, karena para pedagang bersiap menghadapi minggu baru setelah serangan drone Iran terhadap Israel pada Sabtu malam.

Harga emas didukung oleh kekhawatiran pasar bahwa serangan Iran terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan bisa memicu tindakan balasan. Namun, Inggris, Perancis, dan Mesir mengutuk tindakan Iran, sementara Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri, memberikan sedikit kelegaan bagi pasar, karena sentimen risiko masih terjaga di awal sesi Asia.

Ke depan, jika konflik di Timur Tengah semakin memanas, harga emas kemungkinan akan melanjutkan pemulihan menuju level $2,400. Namun, meningkatnya permintaan terhadap Dolar AS karena aliran safe-haven yang meningkat dan ekspektasi hawkish dari Federal Reserve AS dapat menjadi hambatan bagi kenaikan harga emas.

Konflik Timur Tengah Pecah, Harga Minyak Naik ?

  • Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel
  • Harga minyak mentah sudah mencerminkan risiko geopolitik

Harga minyak, yang mencapai level tertinggi dalam enam bulan pada hari Jumat, diperkirakan akan naik kedepannya setelah serangan Iran terhadap Israel pada akhir pekan. Namun, kenaikan lebih lanjut mungkin tergantung pada cara Israel merespons.

Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April. Ini merupakan serangan langsung pertama di wilayah Israel yang memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.

Kekhawatiran bahwa Iran akan menanggapi serangan di kompleks kedutaan besarnya di Damaskus telah mendukung harga minyak minggu lalu dan membantu mendongkrak harga minyak mentah Brent pada hari Jumat mencapai $92,18 per barel, tertinggi sejak Oktober.

Brent ditutup dengan kenaikan 71 sen menjadi $90,45 pada hari itu, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 64 sen menjadi $85,66. Perdagangan ditutup pada hari Minggu.

Para pemimpin negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7) mengutuk serangan Iran dan mengonfirmasi kembali komitmen G7 terhadap keamanan Israel dalam pertemuan mereka pada hari Minggu mengenai perkembangan tersebut, demikian kata Gedung Putih dalam sebuah postingan di X.

Dilansir dari investing.com “Ada kemungkinan terjadi lonjakan harga minyak dan gas alam ketika jam perdagangan Asia, meskipun minyak mentah sudah mencerminkan risiko geopolitik yang cukup besar untuk mengantisipasi serangan Iran,” kata Amrita Sen, salah satu pendiri konsultan Aspek Energi.

“Jika krisis ini tidak berkembang menjadi gangguan pasokan yang signifikan, maka ada risiko penurunan harga seiring berjalannya waktu, tetapi hal itu hanya akan terjadi jika Israel telah memilih respons yang terukur,” tambahnya.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat perilisan data ekonomi hari ini dari Amerika Serikat yaitu.

Amerika akan merilis data retail sales untuk mengukur total nilai penjualan dari semua barang yang dijual oleh pengecer dalam suatu periode waktu tertentu.Sedangkan core retail sales adalah data yang mengukur penjualan ritel tanpa memasukkan sektor otomotif, karena sektor otomotif seringkali memiliki fluktuasi dan sulit untuk mendapatkan tren penjualan ritel secara umum.

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Retail Sales/Core Retail Sales di rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan : 

Data Core Retail Sales di rilis lebih tinggi dari forcast. 

Data Retail Sales di rilis lebih rendah dari forcast. 

Share on: