S&P 500 Menguat Tipis di Tengah Kenaikan Imbal Hasil Treasury dan Penguatan Dolar AS.
Analisa Fundamental Magnetfx 8 Agustus
  • S&P 500 berakhir naik tipis pada Rabu, meski dibatasi oleh kenaikan imbal hasil Treasury setelah data inflasi AS untuk Oktober sesuai dengan ekspektasi. Dow Jones Industrial Average naik 0,1%, S&P 500 naik 0,02%, dan NASDAQ Composite turun 0,2%.
  • Penguatan Dolar AS mencapai level tertinggi dalam setahun, didorong oleh kemenangan Donald Trump yang memicu ekspektasi kebijakan pro-pertumbuhan dan inflasi.

Indeks S&P 500 mencatat kenaikan tipis pada Rabu di tengah kenaikan imbal hasil Treasury AS dan penguatan Dolar AS. Data inflasi AS untuk bulan Oktober yang dirilis hari ini menunjukkan hasil sesuai ekspektasi, memperkuat peluang penurunan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan Desember. Dow Jones Industrial Average naik 47 poin, atau 0,1%, sementara S&P 500 naik 0,02%, dan NASDAQ Composite turun 0,2%.

Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden juga mendorong Dolar AS ke level tertinggi dalam setahun, dipicu harapan akan kebijakan pro-pertumbuhan dan inflasi dari pemerintahannya. Indeks dolar naik 0,43% menjadi 106,44. Kenaikan ini memperkuat keyakinan pasar bahwa Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga bulan depan, dengan peluang mencapai 90% setelah rilis data inflasi tersebut.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Penguatan Pasca-Pemilu dan Ekspektasi Kebijakan Pro-pertumbuhan: Kemenangan Donald Trump telah mendorong ekspektasi bahwa pemerintahannya akan mengimplementasikan kebijakan pro-pertumbuhan, seperti pemotongan pajak dan belanja infrastruktur, yang dapat mendukung inflasi.

  • Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Fed yang Tinggi: Data inflasi yang stabil menambah peluang penurunan suku bunga pada pertemuan Desember, sehingga memperkuat minat pada Dolar AS

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.

Analisis Pengaruh Terhadap indeks saham AS.

  • Penguatan Terbatas karena Imbal Hasil Treasury yang Naik: S&P 500 mencatat kenaikan tipis, tetapi kenaikan imbal hasil Treasury membatasi penguatan ini, karena obligasi yang lebih menarik dapat mengalihkan dana dari pasar saham.

  • Optimisme terhadap Kebijakan Ekonomi Trump: Meski tertekan oleh imbal hasil yang naik, optimisme bahwa kebijakan ekonomi Trump akan mendukung pertumbuhan ekonomi AS tetap memberikan dukungan pada saham. Namun, ketidakpastian seputar implementasi kebijakan tersebut membuat investor bersikap hati-hati.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Harga Emas Anjlok Akibat Inflasi AS dan Penguatan Dolar.
  • Harga emas turun, tertekan oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS dan penguatan Dolar AS.
  • CPI AS naik 2,6% secara tahunan pada Oktober, sesuai dengan ekspektasi pasar. Inflasi inti juga tercatat stabil, mendukung prediksi penurunan suku bunga oleh Fed.

Harga emas terperosok pada Rabu setelah laporan inflasi AS bulan Oktober sesuai dengan ekspektasi pasar, mengakhiri perdagangan di sekitar $2.581 per ounce, turun lebih dari 0,60%. Logam mulia ini sempat menyentuh puncak harian $2.618, tetapi mengalami tekanan seiring kenaikan imbal hasil Treasury AS dan penguatan Dolar AS yang mencapai level tertinggi sepanjang tahun (YTD), dengan Indeks Dolar AS (DXY) menyentuh 106,52 sebelum bertahan di 106,49.

Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik 2,6% secara tahunan pada Oktober, sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan September. CPI inti, yang tidak mencakup barang volatil, meningkat 3,3% dari tahun ke tahun. Pernyataan pejabat Federal Reserve mengenai inflasi bervariasi, dengan sebagian memandang inflasi pada jalur yang tepat dan sebagian lainnya memperingatkan risiko inflasi lebih tinggi dari target. Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember setelah pemangkasan 75 basis poin dalam dua bulan terakhir.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Penguatan Dolar AS: Harga emas tertekan oleh penguatan dolar AS, yang membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Dolar menguat meskipun data inflasi AS menunjukkan angka yang sesuai dengan ekspektasi pasar.

  • Stabilitas Inflasi: Data inflasi yang sesuai dengan harapan pasar tidak memberikan kejutan yang cukup besar untuk mendorong pergerakan harga emas lebih tinggi. Meskipun inflasi stabil, risiko penguatan dolar tetap menjadi hambatan bagi harga emas.

  • Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Federal Reserve: Meskipun ada ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Desember, yang biasanya mendukung harga emas, penguatan dolar dan hasil imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membatasi potensi kenaikan harga emas.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas melemah.

Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Short-Covering dan Penguatan Dolar AS.

  • Minyak naik tipis setelah aksi short-covering meskipun sebelumnya tertekan oleh revisi turun permintaan OPEC untuk 2024 dan 2025.
  • Kenaikan harga minyak dibatasi oleh penguatan Dolar AS ke level tertinggi tujuh bulan, yang membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Harga minyak mentah global naik tipis pada Rabu, didorong oleh aksi short-covering setelah sempat mencapai level terendah dua minggu menyusul revisi penurunan permintaan dari OPEC. Minyak Brent naik 39 sen atau 0,5% ke $72,28 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) AS naik 31 sen atau 0,5% ke $68,43 per barel. Meski begitu, penguatan Dolar AS yang mencapai level tertinggi tujuh bulan membatasi kenaikan harga minyak.

Sehari sebelumnya, harga minyak turun tajam setelah OPEC menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2024 dan 2025 akibat lemahnya permintaan dari Tiongkok dan India. Walau sentimen ini cenderung bearish, aksi short-covering dari investor spekulatif membantu menahan pelemahan lebih lanjut.

Selain itu, dilansir dari investing.com ketegangan geopolitik tetap menjadi perhatian pasar, terutama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menegaskan perlunya “koordinasi erat” dalam OPEC+ untuk menjaga stabilitas pasar. Namun, penguatan dolar membatasi permintaan global, karena harga minyak yang lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Revisi Turun Proyeksi Permintaan OPEC: OPEC baru-baru ini menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan 2025. 

  • Stimulus China yang Kurang Berdampak: Meskipun China telah mengumumkan paket stimulus untuk merangsang pertumbuhan ekonominya, langkah ini dinilai tidak cukup kuat untuk mendorong peningkatan permintaan minyak yang signifikan.

  • Penguatan Dolar AS: Penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi empat bulan, menambah tekanan pada harga minyak.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu: 

Initial Jobless Claims adalah laporan yang mengukur jumlah orang yang pertama kali mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran di AS.

Producer Price Index adalah indikator ekonomi yang mengukur perubahan harga yang diterima produsen di tingkat grosir untuk barang dan jasa atau mengukur inflasi di tingkat produsen.

Crude Oil Inventories adalah laporan mingguan yang mengukur jumlah stok minyak mentah yang dimiliki oleh perusahaan penyimpanan di Amerika Serikat.

Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga USD dan OIL.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.

Data PPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.

Perkiraan :

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Data PPI (MoM) (Oct) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.

Data Crude Oil Inventories rilis lebih rendah dari data sebelumnya.

Share on: