Dollar AS Kembali Melemah di Tantangan Harapan Investor terhadap Suku Bunga Fed.
- Indeks Dolar AS (DXY) mengalami penurunan sedikit di level 102,80
- Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan memangkas biaya pinjaman pada bulan Juni,
Indeks Dolar AS (DXY) mengalami penurunan sedikit di level 102,80. Meskipun ada data positif dari rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) terbaru, harapan investor terhadap kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) tidak mengalami perubahan yang besar.
Investor merasa tertekan oleh kondisi lemahnya pasar tenaga kerja, dan mereka menunggu dengan cemas data Penjualan Ritel berikutnya untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang keadaan ekonomi AS.
Saat ini, investor kemungkinan akan lebih memperhatikan angka Pengangguran untuk menilai kapan potensi penurunan suku bunga dapat dimulai, sambil juga memperhatikan kemungkinan perlambatan aktivitas ekonomi AS yang dapat mengalihkan fokus dari kenaikan inflasi bulan
EUR/USD mencatatkan kenaikan solid sebesar 0,19% pada hari Rabu, berkat pelemahan Dolar AS di tengah tingginya imbal hasil obligasi Treasury AS. Tidak adanya data ekonomi di AS, membuat para pedagang terpaku pada data ekonomi Zona Euro dan pembicara Bank Sentral Eropa (ECB). Pada saat penulisan, pasangan ini diperdagangkan di 1,0948 dan naik 0,01% saat sesi Asia hari Kamis dimulai.
Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan memangkas biaya pinjaman pada bulan Juni, yang dapat melemahkan Euro dan Dollar AS. Pengambil kebijakan ECB, Villeroy, menyarankan potensi penurunan suku bunga pada musim semi, dan menambahkan bahwa Dewan Pemerintah akan memantau inflasi hingga mencapai 2%. Rekannya, Kazaks, menggemakan beberapa komentarnya, menambahkan bahwa keputusan untuk menurunkan suku bunga akan dibuat pada pertemuan mendatang.
Harga Emas Kembali Naik di Tengah Tantangan Inflasi AS, Spekulasi Fed, dan Kondisi Pasar Tenaga Kerja.
- Harga emas mengalami penguatan kembali pada hari Rabu.
- Pada hari hari ini, data ekonomi AS selanjutnya akan dicermati dengan rilis Penjualan Ritel AS dan Indeks Harga Produsen (IHP).
Harga emas mengalami penguatan kembali pada hari Rabu setelah penurunan ke wilayah $2,150.00. Pedagang optimis bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan memangkas biaya pinjaman, tetapi laporan inflasi yang tinggi mungkin menghalangi langkah ini. Data ekonomi AS terbaru menunjukkan kekuatan tetap meskipun pasar tenaga kerja melemah, namun inflasi yang tinggi dapat menghambat niat pemangkasan biaya pinjaman oleh Fed. Jerome Powell dari Fed menegaskan kesiapannya untuk kebijakan longgar, tapi dengan hati-hati dan tergantung pada data. Meskipun imbal hasil obligasi AS naik, harga emas tetap stabil di zona positif.
Pada hari hari ini, data ekonomi AS selanjutnya akan dicermati dengan rilis Penjualan Ritel AS dan Indeks Harga Produsen (IHP). Indeks Harga Produsen (IHP) diperkirakan memberikan hasil yang beragam, dengan indeks harga inti sebesar 1,9% YoY, turun dari 2%, dan indeks harga utama sebesar 1,1% YoY, naik dari 0,9%. Pertemuan Fed berikutnya dijadwalkan pada 19-20 Maret minggu depan.
Harga Minyak Melonjak Akibat Penarikan Persediaan dan Gangguan Pasokan Pasca Serangan Ukraina.
- Harga minyak mengalami kenaikan sekitar 3%.
- Sentimen pasar mendukung penurunan suku bunga di AS hal ini memberikan dukungan bagi pasar minyak
Harga minyak mengalami kenaikan sekitar 3%, mencapai level tertinggi empat bulan pada hari Rabu. Hal ini disebabkan oleh penarikan mendadak persediaan minyak mentah AS, penurunan stok bensin AS yang melebihi perkiraan, dan potensi gangguan pasokan setelah serangan Ukraina terhadap kilang Rusia.
Brent berjangka naik $2,11 menjadi $84,03 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik $2,16 menjadi $79,72. Hal ini merupakan penutupan tertinggi Brent sejak 6 November.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat penarikan 1,5 juta barel minyak mentah dari stoknya, jauh dari perkiraan analis. Stok bensin juga menurun lebih dari perkiraan, mencapai 5,7 juta barel.
Serangan Ukraina terhadap kilang Rusia juga berdampak, dengan potensi pengurangan ekspor bahan bakar dari Rusia. Hal ini membuat harga bensin naik, meningkatkan margin keuntungan penyulingan.
Di sisi lain, sentimen pasar mendukung penurunan suku bunga di AS pada pertengahan tahun, meskipun data inflasi terbaru tidak menggagalkan pandangan ini. Hal ini memberikan dukungan bagi pasar minyak dan keuangan secara keseluruhan.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari USD hari ini yaitu :
AS akan merilis data Retail Sales merujuk pada jumlah total penjualan barang dan layanan oleh pengecer kepada konsumen akhir. Ini adalah indikator ekonomi penting yang memberikan gambaran tentang aktivitas konsumen, karena sebagian besar ekonomi didorong oleh pengeluaran konsumen.
AS akan merilis data Initial Jobless Claims, adalah jumlah klaim tunjangan pengangguran yang diajukan oleh individu yang baru kehilangan pekerjaan. Data ini memberikan gambaran tentang tingkat pengangguran dan kondisi pasar tenaga kerja.
Producer Price Index (Indeks Harga Produsen) adalah ukuran statistik yang mengukur perubahan rata-rata dalam harga yang dibayarkan oleh produsen untuk bahan baku, PPI digunakan untuk memahami tekanan inflasi atau deflasi di tingkat produsen
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Retail Sales rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.
Data PPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data Core Retail Sales (MoM) (Feb) rilis lebih tinggi dari data previous.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari data previous.
Data PPI di rilis sesuai dengan data previous.
Data Retail Sales (MoM) (Feb) rilis lebih tinggi dari data previous.