DJIA Bertahan di Tengah Inflasi Produsen Stabil dan Prediksi Penurunan Suku Bunga oleh The Fed.
- Inflasi produsen AS meningkat sedikit lebih cepat dari perkiraan, namun angka tahunan tetap stabil dan meredakan kekhawatiran inflasi.
- The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya, dengan peluang besar untuk siklus pemotongan lebih lanjut hingga akhir 2024.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) tetap berada di kisaran menengah pada Kamis, bertahan di sekitar level 41.000. Meskipun ada kenaikan kecil dalam Indeks Harga Produsen (PPI) bulanan AS, inflasi tahunan tetap stabil, membantu menenangkan kekhawatiran akan inflasi yang dapat menghambat rencana pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.
PPI AS naik 0,2% secara bulanan pada bulan Agustus, sementara PPI inti meningkat 0,3%. Namun, angka tahunan untuk PPI utama turun menjadi 1,7% dari 2,1%, dan PPI inti tahunan tetap di 2,4%. Klaim pengangguran juga sedikit meningkat menjadi 230 ribu, sesuai ekspektasi.
Dengan inflasi yang terkendali dan klaim pengangguran yang stabil, The Fed diprediksi akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 18 September. Pasar memperkirakan lebih dari 80% kemungkinan bahwa pemotongan ini akan terjadi, dengan beberapa harapan bahwa penurunan lebih besar akan mengikuti.
Pengaruh fundamental cenderung melemahkan harga Dollar AS.
Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga indeks saham AS.
Harga Emas Mencapai Rekor Tertinggi Lagi di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Fed.
- Data AS memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga, mendorong harga emas ke level tertinggi sepanjang masa.
- Indeks Dolar AS melemah setelah data inflasi produsen dan kenaikan klaim pengangguran, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat.
Harga emas melonjak ke rekor tertinggi di atas $2.550 per ons pada Kamis, setelah data ekonomi AS memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga minggu depan. Pada saat penulisan, harga XAU/USD tercatat di $2.552, naik 1,67% dari posisi terendah harian di $2.511.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan kenaikan klaim pengangguran awal, sementara inflasi produsen juga melebihi perkiraan. Akibatnya, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,29% ke level 101,44, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS naik. Dilansir dari fxstreet.com pasar memperkirakan 85% peluang bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Selain itu, keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menurunkan suku bunga turut memengaruhi pelemahan dolar dan meningkatkan minat terhadap emas. Para pedagang emas kini menantikan survei Sentimen Konsumen Universitas Michigan untuk indikasi lebih lanjut tentang kondisi ekonomi.
Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga emas.
Harga Minyak Naik 2% Akibat Dampak Badai Francine di Teluk Meksiko.
- Produksi minyak di Teluk Meksiko terhenti hingga 42% akibat Badai Francine, menyebabkan lonjakan harga minyak lebih dari 2%.
- Kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan global, terutama dari Tiongkok, tetap membayangi pasar minyak meskipun dampak badai mulai berkurang.
Harga minyak naik lebih dari 2% pada Kamis setelah produsen minyak di Teluk Meksiko, AS, menutup sebagian besar produksi akibat Badai Francine yang menghantam wilayah tersebut sebelum melemah menjadi badai tropis. Lebih dari 730.000 barel per hari produksi minyak, atau hampir 42%, dihentikan menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat $1,66, atau 2,5%, menjadi $68,97 per barel, sementara Brent naik $1,36, atau 1,9%, menjadi $71,97 per barel. Kenaikan harga ini menyusul langkah-langkah evakuasi yang dilakukan oleh perusahaan minyak di Teluk Meksiko sebagai antisipasi dampak badai.
Meskipun demikian, beberapa analis memperkirakan dampak badai ini hanya akan berlangsung sementara, karena badai Francine dengan cepat melemah setelah mendarat di Louisiana. Kekhawatiran terkait lemahnya permintaan global, terutama dari importir utama seperti Tiongkok, terus membayangi pasar minyak.
Harga minyak global juga dipengaruhi oleh kondisi pasokan yang melimpah dan permintaan yang lemah di AS. Di sisi lain, krisis produksi minyak di Libya sedikit mereda, dengan tanda-tanda pemulihan ekspor minyak dari negara tersebut.
Pengaruh fundamental cenderung melemahkan harga minyak.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Tidak ada agenda rilis data fundamental yang berpengaruh besar terhadap perubahan harga dari sisi fundamental analisis.
Perkiraan :Â
Pergerakan besar dapat terjadi umumnya disesi pembukaan Eropa (siang hari) dan Amerika (Malam hari).