Ada Tanda – Tanda Ekonomi AS Melemah, Pasar Pertimbangka Kebijakan The Fed.

  • Indeks Dolar AS (DXY) berada di sekitar 105,35, mencatat sedikit kenaikan pada hari Jumat. 
  • Indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan pada hari Jumat.

Indeks Dolar AS (DXY) berada di sekitar 105,35, mencatat sedikit kenaikan pada hari Jumat menjelang akhir pekan perdagangan. Mata uang dolar tetap stabil, namun tampaknya mengalami stagnasi karena pasar menunggu langkah-langkah dari pelaku pasar untuk terus mempertimbangkan keputusan Federal Reserve (Fed) selanjutnya.

Meskipun ekonomi AS masih menunjukkan tanda-tanda kelemahan, pasar mulai melihat indikasi perlambatan inflasi, memberikan keyakinan kepada The Fed untuk memulai langkah-langkah pemangkasan. Namun, para pejabat bank sentral tetap mengadopsi sikap yang kaku dalam kebijakan.

Disisi lain indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan sebanyak 125 poin pada hari Jumat, dengan saham-saham berupaya untuk memperbaiki diri dari dampak penurunan dalam Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan.

Indeks tersebut menunjukkan adanya kekhawatiran yang meningkat di kalangan konsumen AS terhadap kemungkinan inflasi jangka panjang. Indeks Sentimen Konsumen UoM untuk bulan Mei mengalami penurunan drastis, mencapai angka 67,4, jauh di bawah perkiraan pasar sebesar 76,0, dan mencatat level terendah dalam enam bulan karena kepercayaan konsumen semakin memburuk. Sementara itu, ekspektasi inflasi konsumen untuk periode 5 tahun ke depan juga mengalami kenaikan, mencapai 3,1% pada bulan Mei dibandingkan dengan 3,0% sebelumnya.

Harga Emas Bullish, di Tengah Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS.

  • Harga emas meroket pada penutupan sesi Amerika pada hari Jumat
  • Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi masih relatif rendah, investor  mencari aset aman.

Harga emas meroket pada penutupan sesi Amerika pada hari Jumat, mengalami kenaikan lebih dari 1%, meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS tetap tinggi. Menurut survei Universitas Michigan (UoM), sentimen konsumen Amerika turun ke level terendah dalam enam bulan, menciptakan suasana pesimistis terhadap perekonomian.

XAU/USD berada di level $2,369 setelah memantul dari terendah harian $2,343. Data sentimen dan angka tenaga kerja yang kurang memuaskan sejak awal Mei menambahkan ketidakpastian terhadap prospek ekonomi AS. Meskipun kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi masih relatif rendah, investor mencari aset aman mendorong kenaikan harga emas dan menguatnya Dolar AS.

Para pejabat Federal Reserve terus memberikan pernyataan. Raphael Bostic, Presiden Fed Atlanta, menegaskan sikap hawkish dengan menyatakan bahwa The Fed mempertimbangkan penurunan suku bunga sekali saja pada tahun 2024. Sementara itu, Gubernur Fed Michelle Bowman menekankan perlunya kebijakan yang stabil dan menolak ide penurunan suku bunga tahun ini. Lorie Logan dari Fed Dallas menolak gagasan pemangkasan suku bunga.

Neel Kashkari dari Fed Minneapolis mengatakan dia masih dalam mode menunggu dan melihat terkait kebijakan moneter. Pekan depan, agenda ekonomi AS akan menampilkan rilis data inflasi, penjualan ritel, izin bangunan, dan pidato dari para pejabat Federal Reserve.

Isu Naikan Suku Bunga, Harga Harga Minyak Merosot.

  • Harga minyak turun hampir $1 per barel pada hari Jumat.
  • Pejabat bank sentral AS yang menunjukkan rencana untuk menaikkan suku bunga

Harga minyak turun hampir $1 per barel pada hari Jumat karena pernyataan dari pejabat bank sentral AS yang menunjukkan rencana untuk menaikkan suku bunga yang berpotensi mengurangi permintaan dari konsumen minyak mentah terbesar di dunia.

Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, menyatakan pada hari Jumat bahwa belum jelas apakah kebijakan moneter saat ini sudah cukup ketat untuk menurunkan inflasi ke target 2% yang ditetapkan oleh bank sentral AS.

Kenaikan suku bunga biasanya dapat mengurangi aktivitas ekonomi dan menurunkan permintaan minyak.

Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, juga menyampaikan kepada Reuters bahwa menurutnya inflasi kemungkinan akan melambat berdasarkan kebijakan moneter saat ini. Hal ini memungkinkan bank sentral untuk memulai penurunan suku bunga pada tahun 2024, meskipun kemungkinan hanya akan terjadi dalam kisaran seperempat poin persentase dan mungkin tidak akan terjadi hingga akhir tahun ini.

Dolar AS menguat setelah pernyataan dari pejabat Federal Reserve, membuat komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama juga dapat menekan permintaan.

Harga minyak juga tertekan oleh peningkatan persediaan bahan bakar di AS menjelang musim liburan musim panas, menurut Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates (investing.com).

Ritterbusch menyatakan, “Dengan mempertimbangkan penurunan harga pada bulan lalu dan tren permintaan bensin dan solar yang lebih lemah dari perkiraan di AS, tampaknya beberapa penyesuaian permintaan yang cenderung menurun mungkin akan terjadi.”

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Tidak ada perilisan data ekonomi hari ini sebagai pendorong harga dari aspek fundamental. Namun pergerakan harga yang signifikan dapat terjadi ketika pembukaan pasar Eropa (siang hari) dan pasar Amerika (malam hari)

Perkiraan : 

Pembukaan sesi pasar Eropa dan Amerika daoat mendorong pergerakan harga besar.

Share on: