SUKU BUNGA THE FED DI TAHAN UNTUK WAKTU YANG LAMA DEMI CAPAI TARGET THE FED.
- Risalah rapat The Fed mengungkapkan kekhawatiran atas risiko dua sisi terhadap inflasi dan aktivitas ekonomi, sehingga memengaruhi prospek kebijakan.
- Para pengambil kebijakan The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Federal Reserve AS baru-baru ini merilis risalah pertemuan kebijakan moneter bulan September. Berdasarkan notulensi tersebut, para peserta mengakui adanya risiko positif terhadap inflasi dan risiko negatif terhadap aktivitas ekonomi. Hal ini menunjukkan adanya tantangan dua sisi dalam mencapai tujuan The Fed.
Para pengambil kebijakan juga mencatat bahwa ketika kebijakan mendekati puncaknya, keputusan dan komunikasi harus mulai beralih ke jangka waktu yang lebih panjang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS (DoL) melaporkan bahwa angka inflasi di sisi produsen melampaui ekspektasi, dengan sebagian besar angka tersebut melebihi angka pada bulan Agustus. Namun, angka Indeks Harga Produsen (IHP) bulanan lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa inflasi masih menjadi kekhawatiran, kemungkinan dipengaruhi oleh tingginya harga energi dan pemogokan serikat pekerja di sektor otomotif.
Terkait pernyataan terbaru dari pejabat Fed, banyak yang mengambil sikap lebih netral, kecuali Gubernur Fed Michelle Bowman, yang menekankan perlunya pengetatan lebih lanjut untuk mengatasi tekanan inflasi.
HARGA EMAS TERUS MENGUAT DALAM 2 MINGGU TERDAMPAK POSITIF KONFLIK TIMUR TENGAH SEBAGAI SAFE HAVEN.
- Harga emas naik ke level tertinggi dua minggu di $1877, didukung oleh penurunan imbal hasil Treasury AS.
- Penurunan imbal hasil obligasi global terus memicu kenaikan harga emas
Harga minyak mungkin tidak mendapatkan perlindungan risiko seperti yang diperkirakan akibat krisis terbaru di Timur Tengah, namun emas tampaknya mendapatkan keuntungannya, kembali berperan sebagai pilihan safe haven – terutama setelah keruntuhan dolar minggu ini.
Harga emas (XAU/USD) naik untuk hari kedua berturut-turut dan mencetak tertinggi dua minggu di sekitar $1877,21 pada hari Rabu, berkat penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS yang dipicu oleh risalah pertemuan Fed terbaru . Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan di 1874,73, hampir datar saat sesi Asia dimulai.
Harga emas naik karena Indeks Dolar AS mundur lebih jauh dari puncak 11 bulan minggu lalu dan imbal hasil obligasi, yang mengacu pada obligasi Treasury AS 10 tahun , turun dari level tertinggi sejak 2007.
Dilansir dari investing.com “Penurunan imbal hasil obligasi global terus memicu kenaikan harga emas,” kata Ed Moya, analis di online OANDA. “Emas mengalami arus masuk karena ketidakpastian mengenai seberapa besar gejolak pasar yang akan timbul akibat perang Israel-Hamas dan ketika The Fed mencoba untuk mendinginkan perekonomian.”
HARGA MINYAK MENTAH MEROSOT KARENA PENINGKATAN STOK PERSEDIAAN AS DAN MENGURANGI KEKHAWATIRAN PASOKAN.
- Harga minyak memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga.
- Kekhawatiran pasar terhadap situasi pasokan di Timur Tengah terus mereda, sehingga memberikan tekanan pada harga
Harga minyak memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga, terseret oleh peningkatan stok minyak mentah dan bensin di AS yang lebih besar dari perkiraan dan meredakan kekhawatiran pasokan.
Brent berjangka turun 41 sen, atau 0,48%, menjadi $85,41 per barel pada 0138 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 49 sen, atau 0,59%, menjadi $83 per barel. Kedua tolok ukur tersebut telah mengembalikan sebagian besar kenaikan di awal minggu.
Stok minyak mentah AS membengkak sekitar 12,9 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Rabu. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan 500.000 barel yang diperkirakan oleh para analis dalam jajak pendapat Reuters.
Persediaan bensin juga meningkat sebesar 3,6 juta barel, data menunjukkan, sangat kontras dari penurunan 800.000 barel yang diperkirakan oleh para analis dan terus memicu kekhawatiran akan melambatnya permintaan bahan bakar di AS.
Dilansir dari investing.com “Harga bahan bakar mungkin lebih dekat dengan ambang batas yang dirasakan konsumen dibandingkan harga yang disesuaikan dengan inflasi. Sudah ada tanda-tanda bahwa konsumen telah merespons dengan mengurangi konsumsi bahan bakar,” kata analis JP Morgan dalam catatan kliennya.
Di tempat lain, kekhawatiran pasar terhadap situasi pasokan di Timur Tengah terus mereda, sehingga memberikan tekanan pada harga.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Datang dari Inggris akan merilis data GDP yang merupakan salah satu indikator ekonomi untuk mengukur nilai keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu. GDP juga mengukur seberapa besar perekonomian suatu negara. Ini mencakup semua aktivitas ekonomi di dalam negeri.
Datang dari AS, akan merilis data CPI atau biasa di sebut dengan data inflasi, dimana data ini merupakan data penting karena untuk melihat perkembangan perubahan harga atas barang dan jasa yang telah di hasilkan dan yang akan di beli oleh masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Initial jobless claims adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada jumlah orang yang baru saja mengajukan klaim asuransi pengangguran. Data ini memberikan wawasan tentang kesehatan pasar tenaga kerja dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren dalam pemutusan hubungan kerja dan pengangguran.
ECONOMIC CALENDAR
GBP
Pukul 13.00 WIB
GDP m/m
Forecast
0.2%
Previous
-0.5%
Data untuk melihat rata-rata pertumbuhan perekonomian dari secara keseluruhan faktor ekonomi yang tersedia di negara Inggris.
Review Kami :
Penilaian kami data GDP m/m dirilis lebih tinggi dari forcast sehingga GBP menguat.
USD
Pukul 19.30 WIB
Core CPI m/m
Forecast
0.3%
Previous
0.3%
CPI y/y
Forecast
3.6%
Previous
3.7%
Data adalah data inflasi, yang di mana untuk melihat perubahan harga atas barang dan jasa yang tersedia di AS.
Initial Jobless Claims
Forecast
210K
Previous
207K
Data Initial Jobless Claims adalah data klaim tunjangan pengangguran di AS dan data ini juga dapat mengindikasikan pengangguran di AS.
Review Kami :
Penilaian kami data CPI di rilis lebih tinggi dari forcast dan data Initial Jobless Claims dirilis lebih rendah dari forcast sehingga USD menguat.