S&P 500 Pangkas Kerugian, Tapi Perang Tarif AS-Kanada Masih Membayangi.

- Kanada menangguhkan kenaikan tarif ekspor listrik ke AS, tetapi ketidakpastian tarif baja dan aluminium masih membayangi pasar.
- Analis melihat peluang membeli saham berkualitas tinggi di tengah aksi jual akibat sentimen perang dagang.
Indeks S&P 500 memangkas sebagian kerugiannya pada hari Selasa setelah Kanada menarik kenaikan tarif ekspor listrik ke AS, meskipun perang tarif antara kedua negara masih menciptakan ketidakpastian bagi investor. Pada pukul 4:00 sore ET (20:00 GMT), S&P 500 turun 0,8%, Nasdaq 100 melemah 0,2%, dan Dow Jones Industrial Average anjlok 478 poin atau 1,1%. Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan menggandakan tarif impor baja dan aluminium Kanada menjadi 50%, tetapi penasihat senior Gedung Putih Peter Navarro mengonfirmasi bahwa kebijakan tersebut tidak akan berlaku pada hari Rabu.
Keputusan Kanada untuk menangguhkan kenaikan tarif 25% pada ekspor listrik ke AS dipandang sebagai upaya meredakan ketegangan sebelum pertemuan perdagangan pada hari Kamis. Namun, ancaman tarif balasan tetap membayangi sentimen pasar, dengan Gedung Putih menegaskan bahwa tarif 25% pada baja dan aluminium akan tetap berlaku untuk semua mitra dagang AS. Di tengah volatilitas ini, beberapa analis melihat peluang pembelian saham berkualitas tinggi dengan harga lebih murah, meskipun aksi jual masih berlanjut karena ketidakpastian perdagangan.
Dilansir dari investing, analis Bernstein mencatat bahwa peralihan faktor pasar dari momentum dan pertumbuhan ke valuasi, dividen, dan ROE bisa menjadi sinyal bagi investor untuk mencari saham defensif. Model Kualitas Penjualan mereka menunjukkan bahwa saham berkualitas tinggi yang mengalami tekanan cenderung pulih 2-3% dalam tiga bulan ke depan dan mengungguli pasar sebesar 5-7% dalam kondisi bearish. Dengan meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi, saham dengan fundamental kuat berpotensi memberikan perlindungan di tengah ketidakpastian perang tarif.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Ketidakpastian Perang Tarif AS-Kanada → Meskipun Kanada menangguhkan kenaikan tarif listrik, ancaman tarif AS terhadap baja dan aluminium tetap membebani pasar.
- Koreksi Saham Teknologi → Nasdaq cenderung melemah akibat aksi jual saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga dan kebijakan perdagangan.
- Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi → Risiko resesi masih menjadi perhatian investor, dengan peralihan dari saham pertumbuhan ke saham defensif.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS melemah.
Emas Melonjak, Perang Dagang dan Pelemahan Dolar Jadi Pemicu.

- Emas menguat akibat meningkatnya permintaan safe haven dan pelemahan dolar AS.
- Data inflasi AS yang akan dirilis dalam dua hari ke depan menjadi faktor penentu arah harga emas selanjutnya.
Harga emas naik lebih dari 1% pada Selasa, dengan XAU/USD diperdagangkan di $2.917, didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven akibat ketidakpastian perang dagang. Meskipun data pekerjaan AS menunjukkan hasil optimis, investor tetap beralih ke emas karena kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi. Pelemahan imbal hasil Treasury AS dan dolar juga menjadi faktor utama yang menopang harga emas.
Meskipun ancaman tarif antara AS dan Kanada mulai mereda, ketidakpastian tetap tinggi dengan kebijakan perdagangan Trump yang akan memberlakukan tarif pada aluminium dan baja mulai Rabu. Selain itu, berita dari Arab Saudi mengindikasikan Ukraina siap menerima usulan gencatan senjata, yang berpotensi menekan harga emas jika ketegangan geopolitik mereda. Namun, pasar masih mencermati apakah Rusia akan menerima kesepakatan tersebut.
Fokus investor kini tertuju pada data inflasi AS, dengan rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Rabu dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis. Jika data inflasi melemah, ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve dapat semakin mendukung harga emas. Namun, jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan, dolar bisa menguat kembali dan membatasi kenaikan emas.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Meningkatnya Permintaan Safe Haven → Perang dagang AS-Kanada dan kekhawatiran ekonomi global mendorong investor beralih ke emas.
- Pelemahan Dolar AS & Imbal Hasil Treasury → Dolar melemah, membuat emas lebih menarik bagi investor global.
- Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed → Jika data inflasi AS lebih rendah dari perkiraan, peluang pemangkasan suku bunga meningkat, yang positif bagi emas.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas melemah.
Harga Minyak Naik Tipis, Tapi Ketidakpastian Ekonomi Batasi Reli.

- Melemahnya dolar AS menopang harga minyak, tetapi ketidakpastian ekonomi dan perang tarif membatasi kenaikan.
- OPEC+ kemungkinan menunda peningkatan produksi jika harga Brent bertahan di bawah $70 per barel dalam jangka panjang.
Harga minyak menguat tipis pada Selasa, didukung oleh melemahnya dolar AS, tetapi kenaikan ini terbatas akibat kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dan dampak perang tarif. Minyak mentah Brent naik 28 sen atau 0,4% menjadi $69,56 per barel, sementara WTI naik 22 sen atau 0,3% menjadi $66,25 per barel. Melemahnya indeks dolar ke level terendah dalam empat bulan membuat minyak lebih murah bagi pembeli asing, tetapi aksi jual di pasar saham AS membebani sentimen minyak.
Ketidakpastian meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menginstruksikan tambahan tarif 25% pada impor baja dan aluminium dari Kanada, meningkatkan total tarif menjadi 50%. Kebijakan proteksionis ini memperburuk volatilitas pasar, memicu kekhawatiran resesi, dan memengaruhi prospek permintaan minyak. Sementara itu, produksi minyak AS diperkirakan mencetak rekor baru tahun ini di 13,61 juta barel per hari, meningkatkan tekanan pada harga minyak yang sudah tertekan oleh kebijakan perdagangan global.
Investor kini menantikan data inflasi AS dan keputusan OPEC+ terkait produksi minyak. Analis menilai bahwa jika harga Brent turun di bawah $70 per barel dalam jangka waktu lama, OPEC+ bisa menunda rencana peningkatan produksi pada April. Di sisi lain, persediaan minyak AS naik 4,2 juta barel, menambah tekanan pada harga. Dengan kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik yang belum menentu, harga minyak berpotensi tetap volatile dalam waktu dekat.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
- Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi AS & Global → Ancaman resesi akibat kebijakan proteksionis AS membebani prospek permintaan minyak.
- Kenaikan Produksi AS → Produksi minyak mentah AS diperkirakan mencapai rekor baru 13,61 juta barel per hari, meningkatkan tekanan pasokan.
- Kenaikan Persediaan Minyak AS → Stok minyak mentah AS naik 4,2 juta barel, menunjukkan pasokan yang berlimpah dan menekan harga.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari AS dan Canada hari ini yaitu:
Core CPI (MoM) AS (Februari)
Pengertian: Core CPI (Consumer Price Index) mengukur perubahan harga barang dan jasa, tetapi tidak termasuk harga energi dan makanan, karena dianggap lebih volatil. Data ini menunjukkan inflasi inti, yang menjadi perhatian utama Federal Reserve dalam menentukan kebijakan suku bunga.
CPI (YoY) AS (Februari)
Pengertian: CPI YoY (Year-over-Year) membandingkan harga barang dan jasa pada bulan ini dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Ini mengukur tingkat inflasi tahunan.
Crude Oil Inventories AS
Pengertian: Data ini menunjukkan jumlah stok minyak mentah yang disimpan oleh perusahaan energi di AS.
Keputusan Suku Bunga Bank of Canada (BoC)
Pengertian: Ini adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank of Canada (BoC), yang mempengaruhi nilai tukar dolar Kanada (CAD).
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga CAD dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data CPI rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih rendah dari forecast positif/optimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk OIL.
Data BoC Interest Rate rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk CAD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk CAD.
Perkiraan :
USD
Core CPI (MoM) AS (Februari) rilis lebih rendah dari perkiraan.
CPI (YoY) (Feb) rilis lebih rendah dari perkiraan.
CPI (MoM) (Feb) rilis lebih rendah dari perkiraan.
CAD
BoC Interest Rate Decision rilis lebih rendah dari perkiraan.