Sinyal Damai Dagang Dorong Wall Street ke Zona Hijau.

Optimisme pasar didorong oleh pernyataan positif terkait negosiasi dagang AS-Tiongkok yang masih berlangsung.
Antisipasi penurunan suku bunga mulai September memperkuat sentimen beli di Wall Street menjelang rilis data inflasi.
Wall Street ditutup menguat pada Selasa, dengan S&P 500 naik 0,3% setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyebut pembicaraan dagang AS-Tiongkok berjalan positif. Negosiasi yang dimulai di London hari Senin diperkirakan berlanjut hingga Rabu, dengan fokus pada ekspor chip AS dan pembatasan mineral langka oleh Beijing.
Optimisme pasar mencuat terkait potensi pelonggaran tarif, meski analis dari Capital Economics mengingatkan agar tidak berharap terlalu tinggi. Mereka mencatat bahwa dampak tarif terhadap pasar saham Tiongkok masih terbatas, dan kecil kemungkinan AS mencabut pembatasan secara menyeluruh dalam waktu dekat.
Dari sisi fundamental, perhatian kini tertuju pada data inflasi AS yang dirilis Rabu, yang diperkirakan meningkat. Meski The Fed diperkirakan menahan suku bunga, harapan penurunan mulai September turut menopang sentimen beli di pasar saham.
Kesimpulan Sentimen:
Ekspektasi progres dagang dan spekulasi dovish Fed mendorong aksi beli di pasar saham AS.
Emas Bertahan di Tengah Damai Dagang dan Ketegangan Geopolitik.

Harga emas ditopang sentimen positif dagang, tapi tertahan oleh prospek inflasi dan penguatan dolar.
Ketegangan geopolitik Iran dan Rusia bisa kembali mendorong minat lindung nilai terhadap emas.
Harga emas bertahan di zona hijau pada Selasa, diperdagangkan di $3.328 atau naik 0,10%, setelah pulih dari pelemahan intraday. Sentimen pasar cenderung positif karena kemajuan dalam negosiasi dagang AS-Tiongkok memicu minat risiko dan mendorong penguatan pasar saham AS.
Namun, pergerakan harga emas tetap fluktuatif menjelang rilis data inflasi AS bulan Mei yang diprediksi naik, dipicu tarif impor. Dengan inflasi yang cenderung meningkat, The Fed diperkirakan akan tetap menahan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%, sementara penguatan moderat pada indeks dolar AS dan stabilnya imbal hasil obligasi AS menjadi penahan laju harga emas.
Di sisi geopolitik, ketegangan meningkat setelah Trump menyebut Iran semakin agresif dalam negosiasi nuklir, ditambah klaim Rusia atas wilayah di Ukraina timur. Faktor-faktor ini berpotensi menjadi penopang harga emas ke area $3.350 jika risiko global kembali meningkat.
Kesimpulan Sentimen:
Harga emas didukung kombinasi faktor geopolitik dan prospek inflasi, meskipun dibatasi oleh sentimen risiko dan stabilitas dolar.
Harga Minyak Dekati Puncak 7 Minggu, Tapi Pasar Masih Tarik Ulur Isu Supply & Geopolitik.

Harga minyak tertopang harapan deal dagang dan penurunan stok AS tiga minggu beruntun.
Ketidakpastian pasokan dari OPEC+, Iran, dan Rusia memberi tekanan campuran ke arah harga.
Harga minyak tetap mendekati level tertinggi tujuh minggu pada Selasa, didukung harapan hasil positif dari perundingan dagang AS-Tiongkok yang dapat mendongkrak permintaan global. Brent ditutup turun tipis di $66,87 per barel, sementara WTI turun ke $64,98 per barel, setelah sebelumnya mencetak harga tertinggi sejak awal April.
Faktor pasokan juga mempengaruhi pasar: pengiriman minyak Saudi ke China turun 1 juta barel di Juli, meski OPEC+ tetap berencana menaikkan produksi 411.000 barel per hari. Namun peningkatan output pada Mei tampak terbatas, karena Irak dan beberapa produsen utama lain masih di bawah kuota.
Geopolitik tetap menjadi penggerak besar. Ketegangan nuklir Iran dan sanksi tambahan Uni Eropa ke Rusia mengancam pasokan dari dua produsen utama OPEC dan non-OPEC. Di sisi lain, potensi kembalinya ekspor Iran justru bisa menekan harga. Pasar juga menanti data inventori AS, yang diprediksi turun tiga minggu berturut-turut, mendukung harga minyak.
Kesimpulan Sentimen:
Harga minyak tetap didukung oleh ekspektasi permintaan dan risiko pasokan global, meski ada tekanan dari potensi kembalinya suplai Iran.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Prediksi USD:
Pidato Presiden AS:Â Dampak USD akan sangat bergantung pada isi pidato. Perlu dipantau.
CPI (Core, MoM, YoY):Â Jika aktual sesuai atau lebih tinggi dari perkiraan, USD berpotensi naik.
Persediaan Minyak Mentah:Â Dampak perlu konfirmasi data aktual.