Dolar AS Mengalami Penurunan Meskipun Powell Bersikap Hati-hati.
- Dolar AS (diukur dengan indeks DXY) mengalami penurunan ke angka 105,00.
- Kebijakan moneter Fed yang berhati-hati.
Pada hari Kamis, meskipun Ketua Federal Reserve Jerome Powell berhati-hati saat berbicara di depan Komite Layanan Keuangan DPR, Dolar AS (diukur dengan indeks DXY) sedikit menurun ke angka 105,00. Powell menunjukkan ketidaksiapan untuk segera menurunkan suku bunga dan menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan terhadap indikator berbasis data, yang membuat pasar tetap waspada.
Tanda-tanda disinflasi mulai terlihat dalam prospek ekonomi AS, dan pasar masih yakin akan ada pemangkasan suku bunga pada bulan September. Namun, pejabat Federal Reserve, termasuk Powell, tetap berhati-hati dan lebih memilih keputusan yang didasarkan pada data daripada tindakan cepat dalam menurunkan suku bunga.
Pada hari Rabu, Powell menyatakan bahwa dia masih melihat kemungkinan pendaratan lunak bagi ekonomi AS meskipun kebijakan moneter ketat terus diterapkan untuk menurunkan inflasi. Powell menegaskan kembali bahwa “menurunkan inflasi” bukan satu-satunya risiko, dan bank sentral perlu “memperhatikan kondisi pasar tenaga kerja.”
Pasar Tetap Berhadap pada Pemangkasan Suku Bunga September.
Komentar Powell membuat para pedagang tetap bertaruh pada pemangkasan suku bunga di bulan September, dengan CME Fedwatch menunjukkan peluang lebih dari 72% untuk pemotongan 25 basis poin pada bulan tersebut. Komentar Powell juga membuat data inflasi indeks harga konsumen yang akan dirilis pada hari Kamis menjadi sorotan.
Perkiraan Data CPI.
Para ekonom memperkirakan CPI naik 0,1% dari bulan ke bulan dan 3,1% dari tahun ke tahun. Core CPI, yang tidak mencakup harga energi dan makanan, diperkirakan naik 0,2% dari bulan ke bulan dan 3,4% dari tahun ke tahun.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga USD saat ini.
Harga Emas Naik di Tengah Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga oleh Fed.
- Spekulasi pemangkasan suku bunga oleh Fed.
- Fokus investor pada data Ekonomi AS.
Harga emas naik selama dua hari berturut-turut pada hari Rabu di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September. Hal ini menyebabkan penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS dan melemahnya Dolar AS, yang mendukung kenaikan harga logam emas. XAU/USD diperdagangkan pada $2.372, naik lebih dari 0,30%.
Penurunan Imbal Hasil Obligasi dan Melemahnya Dolar AS.
Imbal hasil obligasi Treasury AS dan Dolar AS yang melemah memberikan dukungan bagi logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil. Kupon obligasi acuan 10 tahun AS turun satu setengah basis poin (bps) menjadi 4,288%, sementara Indeks Dolar AS (DXY) bergerak di bawah angka 105,00, turun 0,06%. Dalam kesaksiannya di DPR AS, Ketua Fed Jerome Powell mengulang sebagian besar pernyataannya yang disampaikan di komite Senat AS pada hari Selasa. Meskipun mengakui kemajuan dalam mengendalikan inflasi, Powell menyatakan bahwa dewan belum yakin bahwa penurunan suku bunga akan membantu mencapai target inflasi 2%.
Fokus Investor pada Data Ekonomi AS.
Dengan berakhirnya kesaksian setengah tahunan Ketua Fed Powell, perhatian investor kini beralih ke rilis angka inflasi AS bulan Juni yang akan dirilis pada hari Kamis. Selain itu, data Klaim Pengangguran Awal dan Sentimen Konsumen Universitas Michigan juga akan menjadi penentu arah pergerakan harga emas.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.
Harga Minyak Naik karena Aktivitas Penyulingan AS yang Tinggi.
- Lonjakan aktivitas penyulingan AS.
- Penurunan persediaan minyak mentah dan bensin.
Harga minyak menetap lebih tinggi pada hari Rabu setelah lonjakan aktivitas penyulingan AS minggu lalu menyebabkan penurunan persediaan bensin dan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan. Namun, kenaikan ini terbatas karena gangguan pasokan minimal akibat Badai Beryl.
Brent ditutup naik 42 sen, atau 0,5%, pada $85,08 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 69 sen, atau 0,85%, dan ditutup pada $82,10 per barel.
WTI sempat naik hingga $1 selama sesi tersebut setelah Badan Informasi Energi AS melaporkan penurunan minyak mentah AS sebanyak 3,4 juta barel menjadi 445,1 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 5 Juli, jauh melebihi ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan 1,3 juta barel.
Persediaan bensin turun 2 juta barel menjadi 229,7 juta barel, jauh lebih besar dari penurunan 600.000 barel yang diharapkan para analis selama minggu libur Empat Juli di AS.
Dikutip dari investing.com “Data EIA tampaknya menjadi kekuatan pendorong utama untuk kenaikan harga saat ini,” kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group.
Kedua kontrak berjangka minyak mentah mengakhiri tiga sesi sebelumnya lebih rendah karena tanda-tanda bahwa industri energi Texas relatif tidak terpengaruh oleh Badai Beryl.
Perusahaan minyak dan gas memulai kembali sebagian operasinya pada hari Selasa. Pada Rabu pagi, Pelabuhan Houston melaporkan telah kembali ke jam operasional normal di delapan terminal publiknya.
Kilang minyak dan fasilitas produksi lepas pantai mengalami kerusakan terbatas akibat badai dan sebagian besar telah kembali beroperasi normal, meredakan kekhawatiran akan gangguan pasokan. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa ia belum siap untuk menyatakan inflasi terkendali, tetapi merasa AS masih berada di jalur menuju harga yang stabil dan pengangguran tetap rendah.
Investor bertaruh pada pemotongan suku bunga pada bulan September, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Risiko geopolitik tidak banyak memengaruhi harga, kata para analis, karena investor mulai lelah dengan diskusi tentang gencatan senjata di Gaza dan perang di Ukraina, kata Tim Snyder, ekonom di Matador Economics.
Dikutip dari investing.com “Kami melihat berita-berita di luar sana yang dampaknya kecil terhadap pasar, yang berarti pasar mengabaikan berita-berita tersebut,” tambahnya.
Di Timur Tengah, kepala Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan bahwa jika Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza dengan Israel, Hizbullah akan menghentikan operasinya tanpa perlu perundingan terpisah. Kelompok itu mulai menembaki target-target Israel di perbatasan untuk mendukung Palestina setelah sekutunya Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang di Gaza.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga minyak.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat rilis data fundamental hari ini dari GBP, EUR dan USD hari ini, yaitu:
Data GDP adalah singkatan dari Gross Domestic Product ini adalah salah satu indikator ekonomi utama yang digunakan untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara.
CPI adalah singkatan dari Consumer Price Index atau Indeks Harga Konsumen. Ini adalah ukuran yang mengukur rata-rata perubahan harga dari waktu ke waktu yang dibayarkan oleh konsumen untuk sekeranjang barang dan jasa konsumen tertentu atau mengukur inflasi.
Initial Jobless Claims adalah laporan ekonomi yang mengukur jumlah orang yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya selama minggu sebelumnya.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang GBP, EUR dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data GDP rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk GBP. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk GBP.
Data German CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.
Data Core CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.
Perkiraan :
GBP
Data GDP (MoM) (May) dirilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
EUR
Data German CPI (MoM) (Jun) dirilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
USD
Data Core CPI (MoM) (Jun) dirilis sesuai dengan data sebelumnya.
Data CPI (MoM) (Jun) dirilis lebih tinggi dari dari data sebelumnya.
Data CPI (YoY) (Jun) dirilis lebih rendah dari dari data sebelumnya.
Data Initial Jobless Claims dirilis lebih rendah dari dari data sebelumnya.