S&P 500 Ditutup Lebih Tinggi, Nvidia Memimpin Reli Teknologi

- S&P 500 naik 0,7%, dipimpin reli Nvidia menjelang laporan keuangannya.
- Investor menanti kesaksian Powell dan data CPI untuk petunjuk kebijakan The Fed.
S&P 500 mengakhiri perdagangan Senin dengan kenaikan, didorong oleh reli saham teknologi yang dipimpin Nvidia. Sentimen pasar tetap berhati-hati menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell serta rilis data inflasi AS yang krusial. Dow Jones Industrial Average naik 0,4%, S&P 500 naik 0,7%, dan NASDAQ Composite menguat 1% pada penutupan.
Saham teknologi kembali menguat setelah Nvidia (NASDAQ: NVDA) melonjak lebih dari 3% menyusul rekomendasi beli dari Evercore ISI. Kekhawatiran persaingan dari DeepSeek sempat menekan Nvidia, tetapi analis menilai inovasi rivalnya bukan ancaman besar. Kenaikan Nvidia juga terjadi menjelang laporan keuangan kuartalannya pada 26 Februari.
Sementara itu, perhatian pasar tertuju pada kesaksian Powell di Capitol Hill pada Selasa dan Rabu. Investor akan mencermati pandangannya terkait potensi dampak kebijakan tarif Donald Trump terhadap ekonomi AS. Deutsche Bank menilai hari kedua kesaksian Powell lebih penting karena bertepatan dengan rilis data inflasi konsumen (CPI) Januari.
Trump mengumumkan tarif 25% terhadap impor baja dan aluminium, memperketat kebijakan proteksionis AS. Kebijakan ini berpotensi memengaruhi perdagangan dengan Kanada, Brasil, dan Meksiko, tiga eksportir baja terbesar ke AS. Investor berharap ada pengecualian tarif untuk mitra dagang utama tersebut.
Fokus utama pasar minggu ini adalah data inflasi AS yang akan dirilis Rabu. Inflasi yang stabil dapat mengurangi tekanan bagi The Fed untuk segera memangkas suku bunga. Namun, kebijakan tarif Trump berisiko menambah tekanan inflasi dalam beberapa bulan mendatang, yang dapat memperumit keputusan kebijakan moneter The Fed.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
- Ketidakpastian tarif Trump: Pengumuman tarif 25% pada baja dan aluminium dapat meningkatkan permintaan dolar sebagai aset safe haven.
- Potensi inflasi akibat tarif: Jika tarif menyebabkan kenaikan harga barang impor, The Fed mungkin akan lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga, yang mendukung dolar.
- Kesaksian Powell: Jika Powell mengindikasikan bahwa suku bunga tetap tinggi lebih lama karena risiko inflasi, dolar bisa menguat.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Reli saham teknologi: Nvidia memimpin kenaikan di sektor teknologi setelah rekomendasi beli dari Evercore ISI, mendorong Nasdaq dan S&P 500 lebih tinggi.
- Ekspektasi inflasi yang moderat: Proyeksi CPI Januari menunjukkan inflasi tetap terkendali, yang dapat mengurangi tekanan bagi The Fed untuk menahan suku bunga lebih lama.
- Optimisme investor menjelang laporan keuangan Nvidia: Saham Nvidia naik lebih dari 3%, meningkatkan sentimen positif terhadap sektor teknologi.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.
Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Didukung Ketidakpastian Perdagangan Global.

- Harga emas mencapai rekor tertinggi di atas $2.900, terdorong oleh tarif AS dan ketidakpastian perdagangan global.
- Permintaan emas meningkat, terutama dari bank sentral, meski pasar menanti arah kebijakan Fed.
Harga emas melonjak ke rekor tertinggi di atas $2.900 per ons pada Senin, mengabaikan penguatan dolar setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25% terhadap impor baja dan aluminium. Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran perang dagang yang lebih luas, mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven. Harga emas spot naik 1,5% menjadi $2.904,19 per ons setelah mencapai rekor $2.911,44, sementara emas berjangka April naik 1,6% menjadi $2.933,61 per ons.
Investor melihat tarif baru sebagai ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi global, yang dapat meningkatkan inflasi dan memperburuk ketidakpastian pasar. Selain itu, permintaan emas juga didorong oleh aksi beli bank sentral, dengan World Gold Council (WGC) melaporkan pembelian lebih dari 1.000 ton emas dalam tiga tahun berturut-turut. Setelah kemenangan Trump, pembelian bank sentral meningkat 54% YoY menjadi 333 ton, mencerminkan kepercayaan terhadap emas di tengah kebijakan proteksionisme AS.
Namun, kenaikan emas bisa tertahan oleh potensi sikap hati-hati Federal Reserve. Kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di Kongres AS pekan ini akan diawasi ketat oleh pasar, dengan fokus pada inflasi dan kebijakan suku bunga. Jika Powell mengindikasikan kebijakan moneter yang lebih ketat, maka emas bisa mengalami koreksi. Agenda ekonomi AS lainnya, termasuk data ketenagakerjaan dan penjualan ritel, juga akan menjadi faktor penentu pergerakan harga emas ke depan.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
Kekhawatiran Perang Dagang dan Permintaan Safe Haven: Pengumuman tarif 25% oleh Presiden AS Donald Trump terhadap impor baja dan aluminium meningkatkan ketidakpastian ekonomi global. Investor mencari aset lindung nilai seperti emas, mendorong harga naik ke rekor tertinggi di atas $2.900 per ons.
Sikap Federal Reserve dan Data Ekonomi: Kesaksian Ketua Fed Jerome Powell dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan suku bunga, yang bisa membatasi kenaikan emas. Jika Powell menegaskan sikap hawkish atau inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan, dolar bisa menguat, menekan XAU/USD. Data ekonomi AS seperti angka ketenagakerjaan dan penjualan ritel akan menjadi faktor tambahan dalam pergerakan harga emas.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Naik Hampir 2%, Didukung Pasokan Ketat dan Risiko Perang Dagang.

- Harga minyak naik hampir 2%, didukung kekhawatiran pasokan akibat sanksi dan larangan ekspor Rusia.
- Ketidakpastian tarif AS dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi global.
Harga minyak menguat hampir 2% pada Senin setelah mengalami penurunan selama tiga minggu berturut-turut, meskipun kekhawatiran terhadap perang dagang AS masih membayangi pasar. Minyak mentah Brent naik 1,6% menjadi $75,87 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,9% ke $72,32 per barel. Kenaikan ini didorong oleh potensi larangan ekspor bensin oleh Rusia dan sanksi AS terhadap sektor energi Iran dan Rusia, yang memperketat pasokan global.
Investor tetap mencermati langkah Presiden AS Donald Trump yang diperkirakan akan menandatangani perintah eksekutif terkait tarif dalam beberapa hari ke depan. Tarif yang dikenakan terhadap Kanada, Meksiko, dan China dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan menekan permintaan energi. Namun, analis menilai investor mulai menyadari bahwa volatilitas akibat berita tarif akan terus berlangsung, sehingga reaksi negatif terhadap setiap perkembangan dapat berkurang.
Selain ketidakpastian perdagangan, kenaikan harga gas alam turut mendukung harga minyak, karena mendorong permintaan bahan bakar alternatif. Pasar juga memantau laporan persediaan minyak mentah AS, yang diperkirakan meningkat, sementara stok sulingan kemungkinan mengalami penurunan. Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar, pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan kebijakan perdagangan serta pasokan energi global.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
Gangguan Pasokan Global: Rusia mungkin akan melarang ekspor bensin selama satu bulan untuk menstabilkan harga domestik, yang bisa memperketat pasokan minyak. Sanksi AS terhadap Iran dan Rusia membatasi ekspor minyak ke China dan India, mengurangi ketersediaan minyak di pasar global.
Kenaikan Harga Gas Alam: Harga gas alam yang lebih tinggi mendorong permintaan bahan bakar alternatif seperti minyak mentah, yang dapat meningkatkan harga.
Ketidakpastian Perdagangan Global: Trump berencana mengenakan tarif baru pada beberapa negara, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan energi. Tarif pembalasan dari China terhadap beberapa ekspor AS juga meningkatkan risiko perlambatan ekonomi global.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu:Â
Fed Chair Powell Testifies adalah testimoni atau kesaksian yang diberikan oleh Ketua Federal Reserve (saat ini Jerome Powell) di hadapan Kongres AS, biasanya di hadapan Senate Banking Committee atau House Financial Services Committee. Powell memberikan pembaruan tentang kebijakan suku bunga, inflasi, dan kondisi ekonomi AS. Penjelasan Keputusan The Fed, menjelaskan alasan di balik keputusan suku bunga dan kebijakan moneter lainnya.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
- Nada Hawkish (menunjukkan suku bunga tetap tinggi atau dinaikkan) → USD menguat, emas turun, saham bisa melemah.
- Nada Dovish (menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih cepat) → USD melemah, emas naik, saham bisa menguat.
Perkiraan :
USD berpotensi menguat.