DOLLAR REBOUND AKIBAT PERILISAN DATA INFLASI AS
- CPI AS naik 3,2% dalam 12 bulan hingga Juli, naik dari kenaikan 3,0%.
- Bank Federal Reserve San Francisco Mary Daly pada hari Kamis juga mengatakan lebih banyak kemajuan diperlukan untuk menjinakkan inflasi, meskipun bergerak ke arah yang benar.
Dolar berbalik arah naik dari kerugian pada hari Kamis ditengah investor mencerna angka inflasi AS yang menunjukkan peningkatan moderat bulan lalu, tetapi masih jauh di atas target inflasi 2% Federal Reserve. Di awal sesi, dolar turun setelah data menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) naik 0,2% bulan lalu, menyamai kenaikan di bulan Juni. CPI AS naik 3,2% dalam 12 bulan hingga Juli, naik dari kenaikan 3,0%.
Sementara Core CPI naik 0,2% di bulan Juli, sama dengan kenaikan di bulan Juni. Dalam 12 bulan hingga Juli, CPI inti tumbuh 4,7% setelah naik 4,8% di bulan Juni.
Dilansir dari investing.com “rilis CPI ini membutuhkan sedikit waktu untuk mereda. Meskipun, CPI tahun-ke-tahun memang datang sedikit di bawah ekspektasi, angka 3,2% itu masih lebih tinggi dari bulan lalu,” kata Helen Given , Pedagang FX di Monex USA di Washington.
Bank Federal Reserve San Francisco Mary Daly pada hari Kamis juga mengatakan lebih banyak kenaikan suku bunga diperlukan untuk menjinakkan inflasi, meskipun bergerak ke arah yang benar. Dia adalah pemilih di Komite Pasar Terbuka Federal pada tahun 2024.
HARGA EMAS TERTEKAN SETELAH RILIS DATA INFLASI AS.
- Consumer price index (CPI) pada bulan lalu mencapai 3,2% (YoY), meningkat dibandingkan 3,0% (yoy) pada Juni lalu
- Sejumlah pejabat The Fed masih menyuarakan kebijakan moneter yang hawkish.
Harga emas ditutup melemah pada Kamis, tertekan oleh laporan indeks harga konsumen AS yang sedikit lebih jinak dari ekspektasi pasar. Namun, kenaikan terbatas karena indeks dolar AS telah terdorong naik dari posisi terendah sesi awal dan karena imbal hasil Treasury AS sedikit naik. Pandangan pasar berharap pada ekspektasi kebijakan moneter Federal Reserve kedepan mengungkapkan dari laporan tersebut tidak banyak mengubah taruhan suku bunga jangka pendek.
Consumer price index(CPI) pada bulan lalu mencapai 3,2% (YoY), meningkat dibandingkan 3,0% (yoy) pada Juni lalu. Meskipun demikian, laju inflasi di bawah ekspektasi sebesar 3,3% (yoy). Kenaikan inflasi tersebut menjadi yang pertama kali dalam setahun terakhir, setelah dalam 12 bulan berturut-turut mencatatkan penurunan CPI. Jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran naik 248K, jumlah ini lebih tinggi dari perkiraan pasar di 230K.
Dari data klaim pengangguran tenaga kerja AS sedikit naik dan inflasi AS kembali memanas. Kondisi ini membuat pasar kembali berharap jika bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan segera melunak. Terlebih, sejumlah pejabat The Fed masih menyuarakan kebijakan moneter yang hawkish. Prospek suku bunga yang tinggi juga akan mengerek imbal hasil obligasi pemerintah AS sementara emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil obligasi membuat emas kurang menarik.
PROSPEK SUKU BUNGA MEMUDAR, PROSPEK POSITIF UNTUK HARGA MINYAK.
- Spekulasi tentang kenaikan suku bunga AS lainnya memudar setelah data inflasi dan OPEC tetap positif untuk prospek permintaan minyak.
- OPEC mengatakan dalam laporan bulanannya pada hari Kamis bahwa pihaknya mengharapkan pasar minyak yang sehat untuk sisa tahun ini.
Harga minyak ditutup melemah pada hari Kamis, ditengah spekulasi tentang kenaikan suku bunga AS memudar setelah data inflasi dan OPEC tetap positif untuk prospek permintaan minyak. Harga minyak telah didorong dalam beberapa hari terakhir oleh perpanjangan pengurangan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia, di samping kekhawatiran pasokan yang didorong oleh potensi konflik antara Rusia dan Ukraina di wilayah Laut Hitam yang mengancam pengiriman minyak Rusia.
Namun data terbaru menunjukkan sektor konsumen di China jatuh ke dalam deflasi dan harga gerbang pabrik memperpanjang penurunan pada bulan Juli, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Dilansir dari investing.com “Data China semakin buruk, dan ini hanya akan mempersulit China untuk meningkatkan ekonominya,” kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York. Turut memberikan dukungan untuk harga, OPEC mengatakan dalam laporan bulanannya pada hari Kamis bahwa pihaknya mengharapkan pasar minyak yang sehat untuk sisa tahun ini, dan perkiraan permintaan minyak yang kuat pada tahun 2024, karena prospek pertumbuhan ekonomi dunia sedikit membaik.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Datang Inggris akan merilis data GDP yang dijadikan sebagai pengukuran kondisi ekonomi, sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian dari faktor produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Maka akan berdampak signifikan terhadap pergerakan mata uang tersebut.
Rilis data dari AS yakni Producers Price Index, mengenai perubahan harga di tingkat produsen yang berdampak pada distributor, retailer, dan pada akhirnya konsumen. Dari urutan kejadiannya, data ini termasuk indikator yang memberikan arahan pada tingkat inflasi.
ECONOMIC CALENDAR
GBP
Pukul 13.00 WIB
 GDP (MoM) (Jun)
Forecast
0.2%
Previous
-0.1%
 GDP (QoQ) (Q2)
Forecast
0.0%
Previous
0.1%
 GDP (YoY) (Q2)
Forecast
0.2%
Previous
0.2%Â
Gross Domestic Product (GDP) mengukur aktivitas perekonomian dari faktor produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Ini adalah ukuran terluas dari aktivitas ekonomi dan indikator utama kesehatan ekonomi dari suatu negara. (Investing.com)
Review Kami :
Penilaian kami ketiga data GDP diatas dirilis beragam dari forcast.
USD
Pukul 19.30 WIB
 PPI (MoM) (Jul)
Forecast
0.2%
Previous
0.1%
PPI menjelaskan perubahan rata-rata harga yang diterima produsen domestik untuk barang yang mereka hasilkan. Perubahan di tingkat produsen akan berdampak pada harga beli konsumen. PPI termasuk barang makanan dan energi dan Core PPI tidak termasuk barang makanan dan energi.
Review Kami :
Penilaian kami data PPI (MoM) (Jul) dirilis lebih tinggi dari forcast sehingga USD menguat.
Share on:
