Dolar AS Melemah Meskipun Sinyal Inflasi Tinggi, Sementara Dow Jones Menguat dengan Harapan Penurunan Suku Bunga.

  • Indeks Dolar AS (DXY) mengalami sedikit penurunan.
  • Penurunan imbal hasil Treasury AS mendukung kenaikan saham

Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan pada angka 105,35, mengalami sedikit penurunan. Meskipun Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell telah mengakui adanya sinyal inflasi yang terus tinggi dan sikap hawkish baru-baru ini dari The Fed, Dolar tampaknya sedang menghadapi tekanan ringan pada hari Kamis karena laporan angka Klaim Pengangguran Awal yang lemah.

Dalam situasi di mana perekonomian AS sedang menghadapi inflasi yang berkelanjutan dan sinyal yang bervariasi dari aktivitas ekonominya, Ketua Fed Jerome Powell telah mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga mungkin akan ditunda. Laporan Nonfarm Payrolls yang lemah baru-baru ini belum meyakinkan para pejabat Fed, yang tetap mempertahankan sikap hawkish mereka. 

Indeks saham Dow Jones Industrial Average berhasil ditutup lebih tinggi pada hari Kamis, mencatatkan kenaikan harian ketujuh berturut-turut, seiring dengan penguatan ketiga indeks utama AS setelah data klaim pengangguran mingguan memberikan harapan baru terhadap penurunan suku bunga.

Kebijakan Federal Reserve AS telah menjadi faktor utama yang memengaruhi sentimen investor pada tahun 2024. Antusiasme baru terkait kemungkinan penurunan suku bunga dari bank sentral telah mendorong Dow menuju reli terbesarnya sejak Desember. 

Penurunan imbal hasil Treasury AS juga telah mendukung kenaikan saham, karena imbal hasil yang lebih tinggi memberikan risiko yang lebih rendah kepada investor dan juga membuat pinjaman untuk mendorong pertumbuhan menjadi lebih mahal. Imbal hasil obligasi 10 tahun berada pada 4,46% pada hari Kamis, mengalami penurunan dari 4,7% dua minggu sebelumnya.

Sentimen Pasar AS: Dolar Melemah Sedikit Meskipun Sinyal Inflasi Tinggi, Dow Jones Menguat dengan Harapan Penurunan Suku Bunga.

  • Harga emas terus menanjak pada hari Kamis, mencatatkan kenaikan lebih dari 1%
  • Data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed).

Harga emas terus menanjak pada hari Kamis, mencatatkan kenaikan lebih dari 1% karena imbal hasil Treasury AS mengalami penurunan, yang menyebabkan pelemahan Dolar. Data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed), meskipun tetap berhadapan dengan tekanan inflasi.

XAU/USD berada di atas level $2,330 setelah mengalami rebound dari titik terendah harian di $2,306. Pada hari Kamis, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan bahwa jumlah pengajuan tunjangan pengangguran di Amerika Serikat naik melebihi perkiraan dan data sebelumnya, menandakan kemungkinan melemahnya perekonomian. 

Hal tersebut dapat memengaruhi keputusan kebijakan moneter The Fed di masa depan, terutama setelah mereka mengakui fokus mereka pada dua mandat utama: penciptaan lapangan kerja penuh dan mengendalikan inflasi.

Harga Minyak Dekati Level Tertinggi Mingguan karena Data Permintaan dari Tiongkok dan AS.

  • Harga minyak mengalami kenaikan tipis menuju level tertinggi dalam satu minggu pada hari Kamis,
  • Peningkatan permintaan baik di dalam maupun luar negeri seiring dengan upaya Beijing untuk mendukung perekonomian yang sedang melemah.

Harga minyak mengalami kenaikan tipis menuju level tertinggi dalam satu minggu pada hari Kamis, didorong oleh data dari Tiongkok dan Amerika Serikat yang menunjukkan prospek meningkatnya permintaan di dua negara konsumen minyak mentah terbesar di dunia.

Namun, kenaikan harga minyak dibatasi oleh data energi AS yang menunjukkan permintaan bensin dan solar pada minggu sebelumnya adalah yang terlemah sejak pandemi virus corona pada tahun 2020.

Dilansir dari investing.com Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group, mengatakan, “Harga minyak diperdagangkan dalam kisaran yang sangat ketat. Tidak banyak berita minyak di luar sana. Berita geopolitik dari Timur Tengah menjadi latar belakang dan tidak jelas,” mengomentari perubahan kecil dalam harga minyak mentah.

Di Tiongkok, impor minyak mentah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya pada bulan April, sementara ekspor dan impor kembali meningkat pada bulan lalu. Ini menunjukkan peningkatan permintaan baik di dalam maupun luar negeri seiring dengan upaya Beijing untuk mendukung perekonomian yang sedang melemah.

Dilansir dari investing.com, Tina Teng, seorang analis pasar independen, mengatakan, “Data neraca perdagangan Tiongkok yang membaik menambah momentum kenaikan.”

Sementara itu, di AS, jumlah klaim baru tunjangan pengangguran minggu lalu naik ke level tertinggi dalam lebih dari delapan bulan, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang melemah.

Para analis memproyeksikan bahwa momentum penurunan pasar tenaga kerja akan memicu dua kali penurunan suku bunga dari Federal Reserve AS pada tahun ini. Penurunan suku bunga tersebut diharapkan dapat mengurangi biaya pinjaman dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat perilisan data fundamental dari GBP hari ini yaitu :

GDP adalah Gross Domestic Product, GDP digunakan untuk menilai pertumbuhan ekonomi suatu negara. Peningkatan GDP menunjukkan ekspansi ekonomi, sementara penurunan GDP menandakan kontraksi ekonomi.

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang GBP hari ini.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data GDP rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk GBP. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk GBP.

Perkiraan : 

Data GDP (YoY) (Q1) di rilis lebih tinggi dari data previous.

Data GDP (MoM) (Mar) di rilis sesuai dengan data previous.

Data GDP (QoQ) (Q1) di rilis lebih tinggi dari data previous.

 

Share on: