Dolar AS Mengalami Pemulihan, DXY Naik ke 105,20 Berkat Komentar Ketua Fed Jerome Powell.
- Dolar AS mengalami sedikit pemulihan.
- Komentar Powell yang menyatakan bahwa penurunan suku bunga tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Dolar AS mengalami sedikit pemulihan, dan indeks DXY naik ke 105,20 berkat komentar terbaru dari Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, yang menekankan bahwa penurunan suku bunga tidak akan terjadi dalam waktu dekat dan mengimbau untuk bersabar.
Meskipun terdapat indikator disinflasi, prospek ekonomi AS telah meningkatkan harapan akan penurunan suku bunga pada bulan September. Namun, pejabat Fed tidak terburu-buru untuk melakukan pemotongan suku bunga, melainkan lebih mengandalkan indikator berbasis data sebelum membuat keputusan. Powell menyatakan bahwa pasar tenaga kerja mulai mendingin, dengan risiko mempertahankan suku bunga terlalu tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Powell juga mengindikasikan bahwa ekonomi tidak lagi “terlalu panas” karena pasar kerja hampir kembali ke tingkat sebelum pandemi. Dia menyebutkan bahwa data positif dalam beberapa bulan mendatang akan meningkatkan peluang kenaikan suku bunga, dan mengingatkan risiko mempertahankan suku bunga terlalu tinggi dalam waktu yang lama. Pernyataan ini membuat investor semakin yakin akan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September menjelang data inflasi penting yang akan dirilis akhir minggu ini.
Data inflasi indeks harga konsumen untuk bulan Juni, yang akan dirilis pada hari Kamis, akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah inflasi. The Fed telah berulang kali menyatakan bahwa mereka perlu lebih yakin bahwa inflasi sedang mereda sebelum dapat mulai memangkas suku bunga.
Alat CME FedWatch menunjukkan bahwa para pedagang sekarang memperkirakan peluang lebih dari 72% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, naik dari 59% pada minggu lalu.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga USD saat ini.
Harga Emas Naik Tipis Usai Komentar Ketua Fed Jerome Powell di Senat AS.
- Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa inflasi mendekati target.
- Peringatan Powell tentang risiko menurunkan suku bunga terlalu cepat.
Harga emas naik sedikit selama sesi perdagangan Amerika Utara pada hari Selasa setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara di depan Komite Perbankan Senat AS. Powell menyatakan bahwa inflasi semakin mendekati target Fed sebesar 2%, tetapi belum siap untuk menurunkan suku bunga. XAU/USD diperdagangkan pada $2.364, naik lebih dari 0,25%.
Emas sedikit pulih di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi Treasury AS dan penguatan Dolar AS. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik satu setengah basis poin (bps) menjadi 4,296%, sementara Indeks Dolar AS (DXY) naik 0,14% dan terus bergerak di atas angka 105,00.
Dikutip dari fxstreet.com Powell juga menyebutkan bahwa “inflasi yang meningkat bukanlah satu-satunya risiko yang kita hadapi,” dan memperingatkan bahwa menurunkan suku bunga terlalu terlalu cepat dapat membahayakan ekonomi. Dia menambahkan bahwa meskipun ada kemungkinan untuk menaikkan suku bunga jika data mendukungnya, arah yang paling mungkin adalah “mulai melonggarkan kebijakan pada saat yang tepat.”
Selain itu, World Gold Council (WGC) mengungkapkan bahwa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas mengalami arus masuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juni. WGC melaporkan bahwa total kepemilikan dana meningkat sekitar 18 ton menjadi 3.106 ton.
Namun, ini berbanding terbalik dengan keputusan Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) yang tidak membeli emas pada bulan Juni, berbeda dengan bulan Mei. Tiongkok menyimpan 72,80 juta troy ons logam mulia pada akhir Juni.
Agenda ekonomi AS minggu ini mencakup pidato Powell di DPR AS pada hari Rabu, diikuti oleh rilis angka inflasi dari sisi konsumen dan produsen. Klaim Pengangguran Awal dan Sentimen Konsumen Universitas Michigan juga akan melengkapi jadwal tersebut.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.
Harga Minyak Mentah AS Tergelincir Meski Stok Menurun Lebih Besar dari Perkiraan.
- Penurunan Harga Minyak.
- Gangguan kilang di Texas.
Harga minyak mentah AS tergelincir dalam perdagangan pasca-penyelesaian hari Selasa, meskipun American Petroleum Institute melaporkan penurunan stok minyak mentah domestik mingguan yang lebih besar dari yang diharapkan, menunjukkan peningkatan permintaan musim panas.
Minyak Mentah WTI Berjangka, patokan AS, diperdagangkan pada $80,94 per barel setelah laporan tersebut, menyusul penutupan 1,1% lebih rendah pada $81,41 per barel.
Persediaan minyak mentah AS turun sekitar 1,9 juta barel untuk minggu yang berakhir pada 5 Juli, dibandingkan dengan penurunan 9,2 juta barel yang dilaporkan oleh API untuk minggu sebelumnya. Para ekonom sebelumnya memperkirakan penurunan sebesar 250.000 barel.
Penurunan yang lebih besar dari perkiraan ini terjadi meskipun ada gangguan terbatas di kilang-kilang minyak di Texas yang disebabkan oleh Badai Beryl, yang melanda daratan pada hari Senin.
Data API juga menunjukkan bahwa persediaan bensin berkurang sebanyak 3 juta barel, sementara persediaan sulingan, yang mencakup solar dan minyak pemanas, meningkat sebanyak 2,3 juta barel.
Laporan inventaris resmi pemerintah akan dirilis pada hari Rabu pukul 10.30 pagi EST (15.30 GMT).
Arah fundamental cenderung melemahkan harga minyak.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat rilis data fundamental hari ini dari NZD dan USD hari ini, yaitu:
Data RBNZ Interest Rate Decision adalah keputusan yang dibuat oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) terkait tingkat suku bunga acuan di Selandia Baru. Keputusan ini sangat penting karena mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, termasuk inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar mata uang.
Fed Chair Powell Testifies merujuk pada kesaksian yang diberikan oleh Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, di depan Kongres Amerika Serikat. Dalam kesaksian ini, Powell biasanya memberikan laporan dan pandangan tentang kondisi ekonomi AS, kebijakan moneter, inflasi, dan berbagai isu ekonomi lainnya yang relevan. Kesaksian ini sering menjadi sorotan karena dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter di masa depan dan mempengaruhi pasar keuangan.
Data Crude Oil Inventories adalah data yang melaporkan jumlah persediaan minyak mentah yang ada di fasilitas penyimpanan di Amerika Serikat.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang NZD dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data RBNZ Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk NZD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk NZD.
Bagian tanya jawab dari Fed Chair Powell Testifies dapat menyebabkan volatilitas pasar yang tinggi selama berlangsungnya sesi tersebut.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk OIL.
Perkiraan :
Data RBNZ Interest Rate Decision dirilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data Crude Oil Inventories dirilis lebih tinggi dari data sebelumnya.