Wall Street Meledak: Trump Tunda Tarif, The Fed Waspada, AI Jadi Pelarian.

Analisa Fundamental Magnetfx 8 Agustus
  • Trump menunda tarif untuk lebih dari 75 negara, tapi menggandakan tarif China jadi 125%, picu lonjakan pasar saham.

  • The Fed tetap tahan suku bunga, waspadai inflasi tinggi akibat tarif, Powell sebut kondisi “sangat tidak pasti”.

Pasar saham AS melonjak tajam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan tarif timbal balik selama 90 hari untuk negara-negara selain China. Kebijakan ini memberi ruang negosiasi perdagangan bilateral dan meredakan kekhawatiran akan perang dagang global. Dow Jones melesat 7,9%, S&P 500 naik 9%, dan Nasdaq melambung 12%, dipimpin oleh lonjakan saham teknologi.

Trump menegaskan bahwa tarif terhadap China tetap dinaikkan menjadi 125%, sementara negara-negara lain hanya dikenakan tarif 10% selama masa jeda. Keputusan ini mendorong Goldman Sachs menurunkan peluang resesi menjadi 45%. Investor pun kembali memborong saham-saham teknologi, dengan raksasa AI seperti Alphabet, NVIDIA, dan Meta mengalami lonjakan harga signifikan.

Di sisi kebijakan moneter, risalah pertemuan The Fed menunjukkan nada hati-hati. Mayoritas anggota menilai risiko inflasi masih mengintai, sementara pertumbuhan ekonomi terlihat melemah. Ketua The Fed Jerome Powell menyebut ketidakpastian ekonomi “luar biasa tinggi”, terutama akibat dampak tarif baru, yang dapat mempersulit pengendalian inflasi dan menunda pemangkasan suku bunga.

Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:

  • Penundaan tarif timbal balik selama 90 hari untuk negara-negara selain China memberi ruang negosiasi dan meredakan kekhawatiran akan perang dagang global.
  • Ini menciptakan sentimen optimistis bahwa tensi dagang bisa mereda secara luas, mendorong aksi beli besar-besaran, terutama pada saham teknologi dan berbasis AI.

  • Risalah FOMC menunjukkan kekhawatiran inflasi yang membandel dan potensi perlambatan ekonomi, memunculkan risiko kebijakan moneter tetap ketat lebih lama.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Tarif Trump Resmi Berlaku, Harga Emas Naik Tajam di Tengah Kekhawatiran Perang Dagang.

  • Harga emas melonjak setelah tarif AS terhadap China resmi berlaku, memicu lonjakan permintaan aset safe haven.

  • Spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed meningkat tajam, memperkuat daya tarik emas di tengah gejolak ekonomi global.

Harga emas (XAU/USD) melonjak ke $3,045 pada Rabu setelah tarif AS terhadap China resmi diberlakukan. Harapan pasar akan penundaan 90 hari pupus setelah Gedung Putih membantah kabar tersebut sebagai “berita palsu”. Rebound harga emas mencerminkan kekhawatiran investor atas ketegangan dagang yang makin intens, mendorong minat pada aset lindung nilai seperti emas.

Christopher Wong dari Oversea-Chinese Banking Corp menyatakan bahwa emas tetap menjadi perlindungan utama di tengah risiko disrupsi ekonomi global. Spekulasi juga meningkat bahwa Federal Reserve dapat mempercepat pemangkasan suku bunga untuk meredam risiko resesi, yang secara historis mendukung harga emas. China menanggapi tarif AS dengan pengenaan tarif tambahan sebesar 84% terhadap seluruh barang dari AS, efektif mulai 10 April.

Sementara itu dilansir dari fxstreet Menteri Keuangan AS Scot Bessent memperingatkan bahwa China akan menjadi pihak paling dirugikan oleh balasan tarif ini dan menyarankan agar Beijing tidak melakukan depresiasi mata uang. Investor global, khususnya dari China, membanjiri dana ETF berbasis emas demi keamanan. Peluang penurunan suku bunga The Fed pada Mei melonjak ke 53,5%, dan untuk Juni hampir dipastikan dengan potensi penurunan 50 basis poin.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Tarif tinggi dari AS terhadap China resmi diberlakukan, dan China membalas dengan tarif 84%. Ini memicu kekhawatiran atas ketidakpastian global, membuat investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.

  • Spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih cepat untuk menangkal potensi resesi memperkuat daya tarik emas, karena emas tidak memberikan bunga dan cenderung menguat saat suku bunga turun.

  • Arus dana ke ETF berbasis emas di China mencapai rekor tertinggi karena investor mencari perlindungan dari volatilitas akibat perang dagang.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.

Harga Minyak Melejit 4% Usai Trump Isolasi China dan Tunda Tarif untuk Negara Lain.

  • Harga minyak melonjak 4% setelah Trump tunda tarif untuk negara selain China dan isolasi ekonomi Beijing.

  • Kekhawatiran resesi global dan peningkatan pasokan OPEC+ tetap membayangi pemulihan harga minyak.

Harga minyak melonjak lebih dari 4% pada Rabu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari untuk sebagian besar negara, kecuali China. Trump menaikkan tarif terhadap China menjadi 125% secara langsung, sementara negara-negara lain diberi waktu untuk negosiasi. Pernyataan tersebut mendorong pemulihan harga minyak setelah sempat jatuh ke level terendah empat tahun.

Kontrak Brent ditutup naik 4,23% ke $65,48 per barel, sedangkan WTI naik 4,65% ke $62,35. Analis menilai langkah Trump menempatkan China dalam posisi terisolasi, sementara peluang kesepakatan dengan negara lain tetap terbuka. Meskipun begitu, ketegangan dagang AS-China memicu kekhawatiran resesi global, yang dapat membebani permintaan minyak dalam jangka menengah.

Tekanan tambahan datang dari peningkatan pasokan oleh OPEC+ sebesar 411.000 barel per hari mulai Mei dan naiknya stok minyak mentah AS sebanyak 2,6 juta barel. Selain itu, gangguan pasokan dari penutupan pipa Keystone akibat kebocoran di North Dakota juga menjadi faktor yang mempengaruhi volatilitas harga minyak ke depan.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Harga minyak bangkit lebih dari 4% setelah Trump mengumumkan penundaan tarif untuk sebagian besar negara, memberi sinyal peluang negosiasi dagang lebih luas.

  • Langkah Trump menaikkan tarif hanya ke China memunculkan harapan bahwa ketegangan dagang global tidak akan meluas, mendukung pemulihan sentimen risiko dan permintaan minyak.

  • Ketegangan dagang AS-China tetap tinggi dan berisiko menekan pertumbuhan ekonomi global, sehingga dapat menurunkan permintaan minyak ke depan.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu: 

CPI (Consumer Price Index) – Indeks Harga Konsumen
Definisi: Mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa konsumen dari waktu ke waktu. Indikator utama inflasi.

Initial Jobless Claims
Definisi: Jumlah klaim tunjangan pengangguran pertama kali dalam seminggu. Indikator kesehatan pasar tenaga kerja.

Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap USD. 

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data CPI rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.

Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari rendah positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan :

Core CPI (MoM) (Mar) rilis lebih tinggi data sebelumnya

CPI (YoY) (Mar) rilis lebih rendah  data sebelumnya

CPI (MoM) (Mar) rilis lebih rendah  data sebelumnya

Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi data sebelumnya

Share on: